Pantai Drini, Antara Kenangan dan Tragedi

by - February 01, 2025


“Mika, Mikaaaa… Jangan dekat-dekat!”

Rasanya Bubu masih mengingat teriakan ke anak Bubu, Mika, saat sedang berada di Pantai Drini, Gunung Kidul, Yogyakarta.

Saat itu kami sekeluarga berlibur ke kawasan pantai di Gunung Kidul seharian penuh.  Pantai Drini sebenarnya bukan jadi tujuan utama wisata saat Bubu sekeluarga ke sana sekitar dua tahun lalu.

Tujuan utama kami ke Pantai Indrayanti dan Pantai Krakal saja. Namun karena banyak sekali pantai di daerah Gunung Kidul dan jarak antara wisata pantai yang satu dengan pantai yang lain juga berdekatan, akhirnya kami pun juga mampir ke pantai lainnya. 

Setidaknya ada tiga kawasan pantai lain yang kami kunjungi, yaitu Pantai Baron, Pantai Slili, dan juga Pantai Drini. Setiap pantai di Gunung Kidul punya ciri khasnya masing-masing, termasuk Pantai Drini.  

Beberapa hari yang lalu, ada kabar duka dari Pantai Drini. Sejumlah 13 murid dari SMPN 7 Mojokerto terseret arus di pantai ini. Nahasnya empat diantara murid tersebut harus meregang nyawa, sementara sembilan lainnya berhasil diselamatkan. :( 

Akibat kejadian tersebut, Bubu pun kembali melihat beberapa foto dan video dokumentasi saat berada di Pantai Drini. Lagipula Bubu juga belum menuliskan pengalaman kami sekeluarga saat berada di pantai ini ke dalam sebuah tulisan di blog. 

Dan setelah Bubu melihat foto dan video dokumentasinya, Bubu pun jadi tercengang. Ternyata penyebab terbawanya para korban saat tragedi di Pantai Drini juga ada di hadapan mata Bubu. Namun saat itu Bubu sama sekali nggak ngeh.  

Apa penyebabnya? Dan gimana pengalaman Bubu sekeluarga ketika berada di Pantai Drini? Yuk, simak cerita Bubu selengkapnya di bawah ini…  


Pantai Drini, Pantai dengan Sejuta Pesona

Ketika menjejakkan kaki di pasir Pantai Drini, pandangan mata Bubu langsung tertuju ke sebuah pulau karang yang terlihat dari pinggir pantai. Pulau ini juga seperti membelah Pantai Drini ke sisi barat dan timur.

Nah, kebetulan Bubu sekeluarga berada di bagian sisi barat yang mana di pinggir pantai banyak sekali perahu-perahu nelayan yang sedang “diparkir.” 

Selain itu, Bubu juga merasakan sendiri kalau di Pantai Drini sisi barat ini juga pantainya agak landai atau agak menurun menuju lautannya. Ombaknya pun terlihat besar. 

Saat kami di sisi pantai ini suasana agak sepi. Hanya beberapa wisatawan saja yang berada di pantai ini. Sepertinya lebih banyak wisatawan yang berada di sisi lain Pantai Drini.






Nah, sedangkan menurut referensi yang Bubu baca, di pantai sisi timur katanya relatif lebih tenang, bahkan ada wisata naik kano di pinggir pantainya. Menarik banget, ya. 

Pulau yang berada di antara Pantai Drini sisi barat dan sisi timur ini ternyata juga bisa dieksplorasi. Wisatawan bisa naik sampai di puncak pulaunya. Hanya 100 meter saja. 

Namun karena sudah terlalu lelah main di Pantai Krakal dan Pantai Indrayanti, Bubu dan keluarga hanya menikmati Pantai Drini dengan berada di pinggir pantainya saja tanpa melakukan aktivitas apa-apa. Ya, paling hanya mendokumentasikan yang ada di sekeliling. 

Oiya, di pulau karang ini terdapat pohon drini atau punya sebutan lain setigi. Mungkin karena nama pohon itulah makanya pantai ini pun diberikan nama yang sama.  

Hal menarik lainnya yang bisa dinikmati wisatawan saat ini di dekat Pantai Drini telah berdiri tempat wisata Drini Park. ‘Saat Bubu dan keluarga ke sana tempat wisata ini memang belum ada. 

Di Drini Park terdapat beberapa wahana permainan untuk anak dan dewasa. Ada juga waterplay dan pastinya cafe serta restoran. View dari Drini Park juga langsung mengarah ke Pantai Drini serta pantai-pantai lain di sekitarnya. 

Harga tiket masuknya sendiri juga cukup terjangkau, yaitu weekday 20K dan weekend 25 K (namun belum termasuk tiket wahana). 

Dengan pengembangan kawasan di Pantai Drini dan sekelilingnya, makanya nggak heran kalau sekarang makin banyak wisatawan yang berkunjung ke Pantai Drini. Bukan hanya dari Yogyakarta saja tapi juga dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk menjadi destinasi wisata untuk trip sekolah.


Awal 2025 di Bulan Januari, Tragedi di Pantai Drini

Beberapa hari lalu tepatnya pada 28 Januari 2025, tragedi terjadi di Pantai Drini. Sebanyak 13 murid SMPN 7 Mojokerto terseret arus dan empat diantaranya meninggal dunia. 

Korban tersebut adalah Alfian Aditya Pratama (13), Rayhaki Fatqiyansyah (13), Magen Yusuf Adliqo (13), dan Rifki Yudha Pratama (13). Innalillahi wa innailaihi rojiun. Semoga para almarhum murid-murid korban Pantai Drini ditempatkan di tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga korban selalu diberikan ketabahan dan kekuatan. 

Tentunya berita ini menjadi viral dan sangat mengagetkan masyarakat. Apalagi ketika beredar video beberapa warga lokal dengan menaiki perahu berusaha untuk menolong para korban. 

Setelah melihat berita dan menonton beberapa video terkait kejadian tersebut, Bubu pun yakin kalau lokasi kejadian sama dengan tempat yang Bubu sekeluarga datangi di Pantai Drini. Artinya tragedi itu terjadi di sisi barat Pantai Drini. 

Bubu pun langsung melihat kembali dokumentasi dua tahun lalu saat ke pantai ini. Dan ketika itulah Bubu langsung lemas. Apa pasalnya? Ya, karena ketika Bubu mengambil video ternyata penyebab terseretnya para murid di Pantai Drini ada juga di dalam video Bubu. 

RIP CURRENT! 




Istilah ini beberapa waktu lalu pernah Bubu ketahui saat ada kejadian terseretnya korban di sebuah pantai. Bubu lupa kecelakaan di mana tapi di berbagai berita menyebut soal RIP current ini. 

Di dokumentasi video Pantai Drini dua tahun lalu itu pun Bubu melihat adanya RIP current dari tepi pantai.


Apa Itu RIP Current?

Menurut beberapa sumber yang Bubu baca, penyebab kejadian di Pantai Drini ini karena para murid terbawa ke dalam rip current atau arus balik laut kuat yang terbentuk akibat pertemuan gelombang yang sejajar garis pantai. 

Arus kuat ini mengalir dari pantai ke laut lepas, sering kali tak kasatmata. Kalau dilihat, RIP current terbentuk akibat pertemuan gelombang yang sejajar garis pantai. Tekanan air yang terjebak ini kemudian mencari jalur kembali ke laut melalui celah di antara ombak.

Saat berada di pantai RIP current terlihat tenang sehingga bagi yang masih awam bisa jadi akan berenang di perairan tenang tersebut, padahal nyatanya malah berbahaya. 

Seperti apa RIP current dan bagaimana cara untuk mengatasinya bisa dilihat pada gambar di bawah ini, ya.


Dok: National Oceanic and Atmospheric Administration


Apakah Manteman pernah melihat fenomena RIP current ini saat sedang berada di pantai?

Duka dari Pantai Drini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih waspada dan selalu memperhatikan keselamatan diri serta orang-orang tercinta saat berwisata. Semoga tragedi di Pantai Drini tidak akan terulang kembali…



Dita Indrihapsari (Bubu DIta)

@rumikasjourney




Related Posts

0 komentar