Jangan Langsung Panik! 5 Langkah Penting Saat Anak Muntah

by - January 17, 2025

 


Muntah pada anak tentunya adalah situasi yang banyak membuat orang tua cemas, terutama jika terjadi berulang atau disertai gejala lain. Meskipun biasanya tidak berbahaya, muntah dapat menjadi tanda dari kondisi yang lebih serius. 

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami bagaimana menangani anak yang muntah dengan langkah-langkah yang tepat. Ini misalkan seperti mengetahui kapan anak harus dibawa ke dokter atau cukup diberi minuman untuk masuk angin

Karena itu, sila simak artikel ini sampai selesai. Sebab, artikel ini akan membahas lima langkah penting yang perlu dilakukan untuk membantu anak pulih dan mencegah komplikasi.


1. Langkah Pertama yang Harus Dilakukan saat Anak Muntah

Ketika anak muntah, respons pertama yang Anda berikan sangat penting untuk kenyamanan dan keselamatannya. Langkah awal ini bertujuan untuk menenangkan anak dan mencegah masalah lebih lanjut akibat muntah. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda dilakukan:

  • Posisi yang Tepat: Pastikan anak berada dalam posisi tegak atau miring. Hal ini bertujuan untuk mencegah aspirasi yaitu masuknya muntahan ke saluran pernapasan yang dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia aspirasi.

  • Berikan Waktu untuk Beristirahat: Setelah muntah, biarkan perut anak beristirahat selama 30–60 menit sebelum memberikan makanan atau minuman. Sebab, memberi makanan terlalu cepat dapat memicu muntah kembali.

  • Ciptakan Lingkungan yang Nyaman: Bersihkan wajah dan mulut anak dengan lembut menggunakan kain basah. Pastikan lingkungan anak tenang dan nyaman untuk membantu mereka merasa lebih baik.


2. Tanda-tanda bahwa Anak Perlu Dibawa ke Dokter

Muntah sering kali disebabkan oleh kondisi ringan seperti gangguan pencernaan atau masuk angin. Mengidentifikasi tanda-tanda ini dengan cepat dapat membantu Anda mengambil langkah yang tepat dan mencegah kondisi anak semakin buruk. Namun, ada beberapa tanda yang menunjukkan perlunya penanganan medis sesegera mungkin:

  • Durasi Muntah yang Berkepanjangan: Jika anak terus muntah lebih dari 12 jam (pada bayi) atau lebih dari 24 jam (pada balita). Ini dapat menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang lebih serius seperti infeksi atau obstruksi pencernaan.

  • Gejala Tambahan: Tanda-tanda lain seperti demam tinggi, diare berat, nyeri perut yang tak tertahankan, leher kaku, atau ruam kulit memerlukan konsultasi medis segera. Sebab, gejala-gejala tersebu bisa menunjukkan adanya infeksi atau kondisi medis tertentu.

  • Tanda Dehidrasi: Dehidrasi adalah risiko utama saat anak muntah. Maka dari itu, perhatikan tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering, mata cekung, tangisan tanpa air mata, atau frekuensi buang air kecil yang sangat berkurang. 

  • Isi Muntah yang Tidak Normal: Perhatikan apakah muntahan anak berwarna kehijauan (mengindikasikan empedu) atau mengandung darah. Sebab, ini adalah tanda peringatan yang harus segera ditangani oleh dokter.


3. Makanan dan Minuman yang Aman untuk Anak setelah Muntah

Setelah muntah, pemberian makanan dan minuman perlu dilakukan secara hati-hati untuk membantu tubuh anak pulih tanpa memperburuk kondisinya. Proses ini perlu dilakukan secara bertahap, mulai dari cairan hingga makanan padat, sesuai dengan toleransi anak. Berikut adalah tahapan yang dapat Anda ikuti:

  • Cairan Rehidrasi: Mulailah dengan memberikan cairan rehidrasi seperti air putih, larutan oralit, atau kaldu bening dalam jumlah kecil. Cairan ini membantu menggantikan elektrolit yang hilang dan mencegah dehidrasi.

  • Makanan Bertekstur Lembut: Ketika anak sudah mampu menahan cairan, perkenalkan makanan ringan seperti pisang, nasi tim, kentang rebus, atau bubur. Pilihan makanan ini mudah dicerna dan memberikan energi dan tidak terlalu membebani sistem pencernaan.

  • Hindari Makanan yang Berat: Jauhkan anak dari makanan berlemak, pedas, atau berserat tinggi. Ini karena makanan ini dapat memperparah gangguan pencernaan.


4. Pentingnya Menjaga Hidrasi Anak saat Muntah

Memastikan anak tetap terhidrasi adalah langkah penting dalam mendukung pemulihan mereka. Sebab, dehidrasi adalah salah satu risiko utama yang harus diwaspadai saat anak muntah. Kehilangan cairan melalui muntahan dapat mempengaruhi fungsi tubuh secara keseluruhan. Untuk menjaga hidrasi, perhatikan hal berikut:

  • Berikan Cairan Bertahap: Alih-alih memberikan cairan dalam jumlah besar sekaligus, tawarkan dalam porsi kecil, misalnya 1–2 sendok makan setiap 10–15 menit. Cara ini membantu tubuh anak menyerap cairan dengan lebih baik.

  • Pilih Jenis Cairan yang Tepat: Selain air putih, Anda dapat memberikan larutan oralit untuk menggantikan elektrolit yang hilang. Jus apel yang diencerkan juga bisa menjadi pilihan, tetapi hindari minuman berkarbonasi atau jus yang terlalu asam.

  • Pantau Gejala Dehidrasi: Jika anak tetap tampak lemas, jarang buang air kecil, atau menunjukkan gejala dehidrasi lainnya meskipun telah diberikan cairan, segera cari bantuan medis.


5. Tips Mencegah Anak Muntah akibat Masuk Angin

Masuk angin adalah salah satu penyebab umum muntah pada anak. Ini terutama  karena Indonesia adalah negara dengan iklim tropis. Langkah-langkah pencegahan ini dapat membantu mengurangi risiko anak muntah akibat masuk angin sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka.Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan:

  • Jaga Tubuh Tetap Hangat: Pastikan anak mengenakan pakaian yang sesuai dengan suhu lingkungan. Gunakan jaket atau selimut jika berada di tempat dingin untuk menghindari kedinginan.

  • Hindari Paparan Angin Langsung: Batasi paparan anak terhadap angin kencang, baik di ruangan ber-AC maupun saat berkendara dengan kendaraan terbuka.

  • Pijat dengan Minyak Hangat: Pijat perut anak dengan lembut menggunakan minyak telon atau minyak kayu putih. Selain memberikan rasa hangat, pijatan ini juga dapat membantu mengurangi kembung.

  • Pola Makan yang Teratur: Berikan makanan dalam porsi kecil tetapi sering, sehingga perut anak tidak kosong terlalu lama. Pola makan ini juga membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Muntah pada anak memang bisa membuat panik. Tetapi, dengan penanganan yang tepat, Anda dapat membantu anak pulih dengan cepat dan mencegah komplikasi. Mulai dari mengenali tanda bahaya, mengambil langkah pertama yang benar, memberikan makanan dan minuman yang aman, menjaga hidrasi, hingga mencegah muntah akibat masuk angin. 


Setiap langkah ini memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan anak. Harapannya, artikel ini dapat menjadi panduan untuk menghadapi situasi dengan lebih tenang dan terinformasi. 


Related Posts

0 komentar