Cara Mudah Membuat Rate Card Bagi Ibu Rumah Tangga Merangkap KOL & Content Creator

by - December 24, 2024


Dunia digital bukan hal yang baru bagi Bubu. Sudah sejak 2015 Bubu mulai menulis di blog ini. Kemudian beberapa tahun setelahnya akhirnya Bubu juga memulai perjalanan jadi content creator di media sosial, terutama Instagram dan TikTok. 

Meski menulis di blog dan membuat konten di media sosial hanya sebagai selingan sebagai ibu rumah tangga, tapi Bubu ngerasain banyak banget manfaat yang Bubu dapatkan dari dunia digital ini… :) 


Serunya Jadi Ibu Rumah Tangga Merangkap KOL dan Content Creator 

Saat ini memang semakin banyak ibu rumah tangga yang memanfaatkan platform online untuk berkarya dan menghasilkan pendapatan. 

Profesi sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan content creator menjadi pilihan menarik bagi ibu rumah tangga. Profesi ini memungkinkan para ibu untuk menyalurkan hobi, berbagi pengetahuan, bahkan membangun karir dari rumah sesuai dengan passion-nya masing-masing, seperti di bidang traveling, beauty, psikologi, kuliner, dan lainnya. 

Pekerjaan sebagai KOL dan content creator punya fleksibilitas yang tinggi, memungkinkan ibu rumah tangga untuk mengatur waktu kerja sesuai dengan jadwal mengurus rumah dan keluarga.

Nah, ini juga yang Bubu rasakan. Waktu bisa diatur sendiri dan Bubu jadi bebas juga menentukan konten apa yang akan Bubu buat, hingga brand mana yang akan Bubu setujui untuk bekerjasama.

Jika waktu nggak memungkinkan, Bubu sampai saat ini nggak memaksakan diri karena jadi content creator dan blog bukanlah pekerjaan utama. 

Namun kalau ada brand/klien yang mengajak kerjasama dan waktunya pas, produknya juga positif dan sesuai dengan Bubu serta keluarga (dan sesuai cuannya juga), biasanya Bubu bakal ambil kerjasama dengan brand tersebut… :) 

Sudah banyak banget teman-teman Bubu yang memang fokus jadi KOL dan content creator mendapat cuan yang banyak.  Potensi penghasilan dari dunia digital sebagai ibu rumah tangga merangkap KOL dan content creator memang ada banyak jalan, mulai dari endorsement, iklan, afiliasi, dan penjualan produk atau jasa.

Mau dapat cuan yang oke memang perlu banget punya konsistensi dan terus mengasah ide supaya konten yang dihasilkan kualitasnya baik dan bermanfaat untuk orang lain.

Selain faktor ekonomi, banyak juga ibu rumah tangga yang melihat platform digital sebagai wadah untuk berekspresi, berbagi ide, dan membangun komunitas.

Menurut Bubu ini jadi wadah yang tepat bagi ibu rumah tangga untuk mengaktualisasikan dan mengembangkan diri. Ini, sih, manfaat yang paling Bubu rasakan banget ketika terjun di dunia digital. 

Proses pembuatan konten pastinya juga menuntut kreativitas, kemampuan komunikasi, dan pengetahuan tentang teknologi, kan. Makanya ikut komunitas, terus upgrade ilmu, berteman dengan sesama kreator juga penting untuk bisa bertahan di dunia digital ini.

Makanya seneng banget ketika Bubu juga bisa bertemu dengan kreator-kreator lainnya sesama ibu rumah tangga. Selain berteman di dunia maya maupun dunia nyata, kami pun bisa saling mendukung satu sama lain… :) 



Pentingnya Mengetahui Engagement Rate Bagi KOL dan Content Creator

Ketika sudah “nyemplung” di dunia perkontenan, mau nggak mau Bubu pun juga mesti mengikuti berbagai istilah yang ada di dalamnya, termasuk soal engagement rate. 

Engagement rate menunjukkan seberapa banyak audiens (baik follower ataupun non follower) yang berinteraksi dengan konten yang diunggah, seperti like, komentar, share, dan save. Inilah indikator penting untuk melihat apakah konten yang Bubu buat relevan dan menarik bagi audiens.

Makanya engagement rate perlu banget diketahui oleh KOL dan content creator. Dengan engagement rate ini kita jadi tahu jenis konten apa yang paling disukai audiens. Hal ini bisa membantu kreator untuk membuat konten yang lebih efektif. 

Untuk kerjasama dengan brand, angka follower biasanya memang menjadi patokan. Namun engagement rate dan bagaimana hubungan kita dengan audiens juga penting, lho. 

Nah, karena itulah dukungan sesama kreator juga bisa meningkatkan engagement rate akun kita. :) Saling like dan komen sudah biasa Bubu lakukan sejak dulu. Mengikuti support group social media juga bisa jadi salah satu cara untuk ningkatin engagement rate. 



Tips Cek Engagement Rate

Angka engagement rate merupakan angka yang dinamis, ya. Jadi bisa saja berubah sewaktu-waktu, tergantung pada konten kita. Bisa aja, konten video reels yang sudah beberapa lama kita unggah tiba-tiba viral. Hal ini bisa menaikkan angka engagement rate. 

Untuk mengetahui berapa engagement rate akun media sosial kita ternyata caranya juga gampang banget. 

Kalau Bubu tinggal buka aja akun KOL.ID. Nah, di akun ini kita bisa banget mengecek engagement rate akun tanpa biaya alias gratis! Jadi buat Buibu semua yang mau melihat engagement rate-nya berapa bisa pakai cara ini, ya. 



Sebelumnya kita bisa membuat akun dulu di KOL.ID. Tinggal masukkan nomor handphone saja dan akun pribadi kita di KOL.ID langsung jadi setelah terverifikasi.

Nah, setelah itu, langsung aja cek berapa engagement akun media sosial yang mau dilihat. Nantinya akan keluar hasil seperti di bawah ini, ya:








Nggak hanya angka engagement rate aja tapi juga ada rata-rata like, rata-rata komen, dan rata-rata view reels. Selain itu kita juga bisa melihat postingan apa yang memiliki engagement paling tinggi. 

Kalau di postingan Bubu kelihatan banget postingan tentang bus tingkat jadi konten dengan engagement tertinggi… :) Dari sini mestinya Bubu bisa, nih, bikin konten yang sejenis atau pembahasan yang mirip dengan ini yang memungkinkan untuk mendapat engagement tinggi kembali. Tapi semuanya mesti dicoba dan dilihat juga, ya. :) 



Cara Mudah Membuat Rate Card 

Nah, setelah kita sebagai ibu rumah tangga merangkap KOL dan content creator tahu seberapa engage konten kita ke audiens, sekarang saatnya untuk membuat rate card

Menurut Bubu, ya, keberadaan platform seperti KOL.ID ini penting banget untuk ekosistem dunia KOL dan content creator jadi lebih sehat. 

Sebagai ibu rumah tangga yang juga bekerja di dunia digital, kita jadi bisa “melek” dengan standar rate card yang bisa diajukan. Bubu kerap kali melihat informasi job untuk KOL yang rasanya, kok, dengan Scope of Work (SOW) yang diberikan, nilainya nggak sebanding. Apalagi kalau sudah ada minimal angka follower, minimal engagement, dan minimal views atau like. 

Dengan adanya standar pembuatan rate card ini pihak brand juga bisa lebih aware untuk memberikan pekerjaan sesuai dengan fee-nya. Harapannya tentu nggak ada lagi job untuk mempromosikan produk yang nilainya terlalu kecil dan kesannya jadi kurang menghargai KOL dan content creator. 

Nggak hanya itu, pihak KOL dan content creator juga jadi tahu tentang standar fee sehingga ketika memberikan rate yang terlalu tinggi bisa dipikirkan kembali. Namun tentu saja hal ini kembali lagi ke KOl dan content creatornya masing-masing, ya. 



Bubu pun pernah banget mengerjakan job yang hanya barter tapi nggak masalah karena memang nilainya sesuai dengan apa yang Bubu butuhkan dan memang Bubu suka produknya. 

Bahkan ada juga brand yang memberikan job dengan fee diatas rate card Bubu. Ya, begitulah. Memang dinamis sekali, kan, dunia per-KOL-an ini… :D 

Tapi setidaknya dengan adanya pegangan rate card, kita sebagai KOL dan content creator bisa lebih menghargai diri kita sendiri… :) 

Jadi, tunggu apalagi. Untuk Buibu yang belum punya rate card atau masih ragu untuk bikin rate card, langsung aja buka KOL.ID… :) Saat ini KOL.ID baru memiliki fitur pembuatan rate card untuk TikTok, namun segera akan ada juga fitur rate card untuk Instagram dan Youtube. Nantikan, yaa… :)



Bubu Dita

@rumikasjourney


Related Posts

0 komentar