Bermalam di Glamping Lembah Purba Sukabumi
Beberapa waktu lalu, Bubu dan teman-teman berkesempatan untuk bermalam di Glamping Lembah Purba Sukabumi setelah mengikuti kegiatan Ekspedisi Lembah Purba yang seru dan penuh tantangan.
Pengalaman ini menjadi salah satu momen tak terlupakan. Setelah ekspedisi selama tiga jam lebih yang menguras fisik dan psikis, akhirnya kami bisa langsung beristirahat di Glamping Lembah Purba.
Seperti apa glampingnya, berapa rate-nya semalam, serta fasilitas apa yang didapat oleh tamu yang menginap disini? Nah, di tulisan blog ini akan Bubu ceritakan dengan lebih detail, ya. :)
Perjalanan Menuju Glamping Lembah Purba
Untuk mencapai area Glamping Lembah Purba harus melewati Jembatan Gantung Lembah Purba terlebih dahulu. Jembatan ini terkenal sebagai jembatan gantung terpanjang di Asia Tenggara dengan panjang 535 meter.
Bagi Bubu, melintasi jembatan ini menjadi pengalaman tersendiri. Saat pertma kali melangkah di atasnya, Bubu merasa gugup, terutama karena goyangan yang terasa. Apalagi saat Bubu dan teman-teman lewat jembatan ini memang ada banyak orang yang melintas.
Nah, seperti yang Bubu tulis di awal kalau Bubu dan teman-teman Bubu ikut Ekspedisi Lembah Purba terlebih dahulu, kami pun nggak langsung ke glamping, ya. Namun barang bawaan kami sudah kami taruh di tempat reservasi & informasi sebelum jembatan.
Barang-barang bawaan kami kemudian dibawa oleh staf glamping dan langsung dimasukkan ke dalam tenda. Jadi begitu kami selesai Ekspedisi Lembah Purba dan menuju ke glamping, barang kami sudah sampai.
Begitu pula pas kami pulang. Barang bawaan kami juga dibawakan oleh staf glamping. Jadi kami nggak perlu lewat Jembatan Gantung Lembah Purba sambil membawa-bawa barang ya. Bagus banget, nih, service-nya… :D
Oiya, jalur ke Ekspedisi Lembah Purba dan Glamping Lembah Purba beda arah, ya. Setelah melewati Jembatan Gantung, Ekspedisi Lembah Purba belok ke kiri. Sedangkan kalau Glamping Lembah Purba belok ke kanan, posisinya ada sebelum Curug Sawer dan Keranjang Sultan.
Nggak butuh waktu lama untuk menuju Glamping Lembah Purba setelah melewati Jembatan Gantung Lembah Purba. Namun jalurnya memang agak menurun. Pas ke arah glamping memang enak ya turun, tapi begitu pulang bakalan menanjak… Hehe… :D
Tipe Tenda di Glamping Lembah Purba
Area Glamping Lembah Purba menurut Bubu sangat luas dengan berbagai pilihan tenda yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah pengunjung.
Bubu dan teman-teman menginap di tenda tipe Halimun. Tenda ini menawarkan suasana yang cozy dengan fasilitas yang cukup lengkap untuk sebuah pengalaman berkemah yang glamour. Di dalamnya tersedia kasur yang nyaman, selimut, dan lampu penerangan yang memadai.
Berikut tipe-tipe tenda yang ada di Glamping Lembah Purba termasuk dengan kapasitas dan rate per malamnya, ya.
HALIMUN TENT
Kapasitas 4 pax
1 king bed + 2 single bed (tambahan maksimal 2 extra bed)
Rate per malam:
Weekday Rp 1.650.000,-/tenda
Weekend Rp 1.950.000,-/tenda
Extrabed Rp 300.000,-/bed/orang
GEDE TENT
Kapasitas 6 pax
1 king bed + 4 single bed (tambahan maksimal 2 extra bed)
Rate per malam:
Weekday Rp 1.880.000,-/tenda
Weekend Rp 2.350.000,-/tenda
PANGRANGO TENT
Kapasitas 4 pax
1 king bed + 2 single bed (tambahan maksimal 2 extra bed)
Rate per malam:
Weekday Rp 1.400.000,-/tenda
Weekend Rp 1.750.000,-/tenda
LAKE TENT
Kapasitas 2 pax
2 single bed (tambahan maksimal 2 extra bed)
Rate per malam:
Weekday, Weekend, & High Season
Rp 1.150.000,-/tenda
NEW BUMBUAY TENT
Kapasitas 2 pax
2 single bed (tambahan maksimal 2 extra bed)
Rate per malam:
Weekday, Weekend, & High Season
Rp 950.000,-/tenda
Selain beragam tenda ada juga lahan lapang yang cocok banget, nih, jadi tempat untuk gathering. Makanya nggak heran pas Bubu dan teman-teman menginap di sana juga ada sekelompok orang yang memakai kaos yang sama. Udah kebayang pasti ada acara gathering, nih, di sini! :D
Pengalaman Menginap di Halimun Tent Glamping Lembah Purba + Fasilitasnya
Kami menginap di tenda tipe Halimun yang berkapasitas 4 pax. Karena tendanya cukup luas, di dalamnya masih bisa ditambahkan maksimum 2 extra bed. Sebenarnya total Bubu dan teman-teman yang menginap kala itu ada 9 orang (6 perempuan dan 3 laki-laki). Nah, untuk perempuan semuanya di dalam tenda Halimun, sedangkan yang laki-laki dipasang tenda di depan yang cukup untuk kapasitas 3 orang. :)
Fasilitas yang kami dapatkan di Halimun Tent antara lain:
- Sarapan untuk 4 pax
- 1 king bed + 2 single bed (tambahan maksimal 2 extra bed)
- Kamar mandi di dalam tenda (water heater)
- Bathtub dengan jungle view
- Wifi
- Shuttle transport
- Barang dibawakan oleh staf glamping
- Jagung bakar (6 pax)
- Mineral water 600 ml
- Kopi, teh, gula di dalam tenda
- Coffee booth
- Handuk + amenities + sandal
- Rak + standing mirror
- Alat sholat
- Board games (monopoli, ular tangga, ludo)
- Sharing bonfire
- Free entry all area & TNGGP Insurance
Tenda tipe Halimun di Glamping Lembah Purba terlihat eksklusif. Terdapat teras di bagian depan dan spider balcony di bagian belakang dengan view hutan. Hanya sayangnya pas Bubu di sana spider balcony untuk duduk agak kotor. Sebenarnya bisa memakai alas tapi karena pas di sana juga hujan dan gerimis jadi niat untuk bersantai di spider balcony Bubu urungkan.
Sebenarnya Glamping Lembah Purba menawarkan akomodasi yang nyaman. Selain itu, ada juga fasilitas yang memanjakan para tamu. Salah satu hal yang saya apresiasi adalah sarapan pagi yang disediakan dalam bentuk buffet. Menu sarapan meliputi nasi, lauk ayam, sayuran, bihun, buah segar, serta bubur kacang hijau yang hangat. Kombinasi menu ini selain mengenyangkan, juga memberikan energi untuk melanjutkan aktivitas.
Saat malam pun pihak glamping juga menyediakan free jagung bakar. Sebenarnya kita juga bisa mengadakan api unggun, namun karena sepanjang sore dan malam hujan dan gerimis jadi lebih enak di dalam tenda saja. Saat hujan sudah berhenti kami sebenarnya juga keluar tenda dan hanya menikmati suasana di sekitar tenda saja… :D
Selain fasilitas yang memadai, daya tarik utama dari Glamping Lembah Purba adalah keindahan alam di sekitarnya. Lokasinya yang berada di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango membuat suasana terasa sangat tenang dan jauh dari kebisingan kota. Udara segar serta pemandangan hijau sejauh mata memandang menjadi obat yang ampuh untuk melepas penat.
Saat pagi tiba, Bubu dan teman-teman juga menyempatkan diri untuk berjalan-jalan di sekitar area glamping. Kami menuruni jalan setapak menuju ke Keranjang Sultan dan Curug Sawer.
Karena ikut Ekspedisi Lembah Purba dan menjadi tamu yang menginap juga, untuk naik wahana Keranjang Sultan di sini nggak dipungut biaya lagi.
Nggak jauh dari Keranjang Sultan, terdapat Curug Sawer yang saat pagi itu juga sudah cukup dipadati pengunjung.
Jalur menurun ke Keranjang Sultan dan Curug Sawer memang sudah terfasilitasi dengan baik. Namun karena semalaman hujan, jalan berbatu itu agak licin. Dan berasa banget pas balik ke glamping karena harus naik Wah, lumayan banget pagi-pagi udah dibuat keringetan di sini! :D
Baca Juga: Pengalaman Melewati Jembatan Gantung Lembah Purba Sukabumi
Menginap di Glamping Lembah Purba memberikan pengalaman yang seru, perpaduan antara petualangan dan relaksasi. Ekspedisi Lembah Purba yang menantang, melintasi Jembatan Gantung Lembah Purba yang ikonis, serta kenyamanan yang ditawarkan oleh glamping ini menjadi kombinasi yang menarik untuk dialami.
Bagi Manteman yang mencari pengalaman bermalam di alam terbuka tanpa harus mengorbankan kenyamanan, Glamping Lembah Purba bisa masuk dalam pilihan. Fasilitasnya cukup lengkap, stafnya yang helpful, sampai keindahan alamnya membuat tempat ini layak untuk dikunjungi lagi di masa mendatang. Bubu juga pasti bakal merindukan momen-momen indah yang Bubu habiskan di tempat ini bersama teman-teman.
Bubu Dita
@rumikasjourney
0 komentar