Universitas Indonesia (UI) dikenal sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia, dengan kampus yang luas dan lingkungan yang hijau dan luas, serta berbagai fasilitas yang mendukung kegiatan akademik maupun sosial mahasiswanya.
Bubu sekeluarga merasa beruntung juga bisa berdomisili di Depok dan kadang-kadang bisa meluangkan waktu bersama di weekend untuk berolahraga di UI.
Nah, salah satu ikon yang menarik perhatian di kampus UI adalah Jembatan Teksas. Jembatan ini menghubungkan beberapa area penting di kampus antara Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan sering kali menjadi tempat lalu lalang para mahasiswa.
Beberapa kali Bubu sekeluarga pun pernah melintasi jembatan ini. Wah, anak-anak kalau diajak ke Jembatan Teksas pasti seneng banget! :D Biasanya di weekend selain kami juga ada banyak masyarakat yang melewati jembatan ini.
Selain peran fungsinya sebagai jembatan penghubung, Jembatan Teksas juga menyimpan cerita menarik dari sisi sejarah hingga mitos mistis yang beredar di kalangan masyarakat dan mahasiswa. Hmmm, makin penasaran seperti apa, ya, ceritanya? :D
Sejarah Pendirian Jembatan Teksas UI
Nama "Teksas" pada Jembatan Teksas bukan berasal dari nama negara bagian di Amerika Serikat, ya… :)
Teksas merupakan singkatan dari dua fakultas yang dihubungkan oleh jembatan ini, yaitu Fakultas Teknik dan Fakultas Sastra (yang sekarang telah berubah nama menjadi Fakultas Ilmu Budaya).
Jembatan ini dibangun dengan tujuan untuk mempermudah akses mahasiswa kedua fakultas yang berada di kampus UI Depok. Sebelumnya, untuk berpindah dari satu fakultas ke fakultas lain, mahasiswa harus berjalan kaki cukup jauh atau memutar ke rute lain yang memakan waktu lama.
Jembatan Teksas UI ini berada di atas Danau Mahoni, salah satu dari enam danau yang berada di kawasan UI. Untuk tambahan informasi, lima danau lainnya yang ada di UI, antara lain Danau Kenanga, Danau Agathis, Danau Puspa, Danau Ulin, dan Danau Salam. Jika huruf depan keenam danau tersebut dirangkai, maka akan membentuk kata KAMPUS. :)
Jembatan Teksas diresmikan pada Agustus 2007 oleh Rektor UI saat itu, Gumilar R Soemantri. Menariknya Jembatan Teksas memiliki 7 segmen yang semuanya tersambung tepat pada tanggal 7 Juli 2007 pada pukul 7 pagi. :) Jembatan ini dirancang untuk tahan hingga 100 tahun ke depan.
Baca Juga: Felfest UI, Pusat Olahraga Hingga Venue Pernikahan di Depok
Simbolisasi Jembatan Teksas UI
Jembatan Teksas memiliki panjang sekitar 80 meter. Dilihat dari struktur bangunannya, dari referensi yang Bubu dapat, Jembatan Teksas menggunakan material dari Baja Tahan Karat Cuaca (BTKC) buatan PT Krakatau Steel.
Untuk warnanya sendiri Jembatan Teksas menggunakan warna merah dan kuning. Warna ini merupakan simbol dari kerjasama UI dan Krakatau Steel. Warna kuning melambangkan warna UI, sedangkan warna merah melambangkan warna Krakatau Steel.
Ya, dulunya logo Krakatau Steel memang berwarna dominasi merah dan hitam. Namun logo pada perusahaan tersebut berganti bentuk dan warna pada tahun 2020 menjadi warna biru hingga kini. Namun meski begitu sampai sekarang Jembatan Teksas masih memiliki perpaduan warna kuning dan merah.
Bentuk desain pilar dari jembatan ini juga melambangkan Lingga dan Yoni pada kedua sisi ujungnya. Lingga di sisi Fakultas Teknik, sedangkan Yoni di sisi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya.
Lingga sendiri biasanya disimbolkan sebagai makna maskulin, sedangkan Yoni bermakna feminin. Pilar Lingga di sisi teknik berbentuk layar setinggi 25 meter. Di seberangnya, pilar Yoni di FIB berbentuk pinggul dengan tinggi 15 meter.
Cerita Mistis di Balik Jembatan Teksas
Sebagai bagian dari kampus besar dengan sejarah panjang, tidak mengherankan bahwa Jembatan Teksas juga tak luput dari cerita-cerita mistis yang sering diceritakan dari mulut ke mulut di kalangan mahasiswa UI.
Salah satu cerita mistis yang paling sering terdengar adalah kisah tentang sosok misterius yang konon sering terlihat di jembatan ini, terutama pada malam hari. Menurut beberapa cerita, sosok ini adalah penampakan seorang perempuan berpakaian putih yang sering terlihat berdiri di ujung jembatan.
Banyak yang mengatakan bahwa sosok ini adalah arwah seorang mahasiswi yang bunuh diri di jembatan tersebut karena tekanan akademis dan masalah pribadi. Meski tidak ada bukti yang valid tentang kejadian tersebut, kisah ini terus berkembang dari waktu ke waktu dan menjadi bagian dari legenda mistis kampus.
Kira-kira kamu berani nggak melintasi Jembatan Teksas di malam hari? :)
Baca Juga: Menikmati Senja di Masjid Universitas Indonesia
Keindahan dan Keberadaan Jembatan Teksas di Masa Kini
Terlepas dari cerita mistis yang melekat, Jembatan Teksas tetap menjadi salah satu spot favorit bagi mahasiswa dan pengunjung kampus UI.
Jembatan ini menawarkan pemandangan yang indah, terutama saat sore hari ketika matahari mulai terbenam dan sinarnya memantul di atas jembatan yang berwarna cerah.
Banyak mahasiswa dan masyarakat yang memanfaatkan momen ini untuk sekedar bersantai, berfoto, atau bahkan membuat konten media sosial dengan latar belakang jembatan dan pepohonan di sekitarnya.
Di pagi hari yang cerah pun melintasi jembatan ini dan berkeliling di sekitarnya juga bisa jadi refreshing tersendiri.
Adakah Manteman yang sudah pernah juga ke Jembatan Teksas? Yuk, share pengalamanmu di komentar… :)
1 komentar
Kalo malam lewatin ini jelas ga berani 😂😂😂. Mana bawahnya danau.
ReplyDeleteAku baru sekali ke UI mba, itu juga nemenin temen Malaysia yg waktu tu liburan ke sini. Dia pengen liat UI. Tahu sih ada danau, tp ga tau kalo sampe ada 6 danau.
Yg aku inget kalobdenger nama danau UI, keinget case pembunuhan yg Waktu itu jasad nya dimasukin karung dan ditenggelamkan di danau. Cuma ga inget danau yg mana. Case-nya udh closed juga, dan ga ketahuan pelakunya. Mungkin Krn menyangkut salah satu petinggi polisi kalo ga salah.
Baguus jembatannya. Apalagi dibuat kokoh utk tahan ratusan tahun