Siapa sangka, di tengah hiruk pikuk kota Depok, terdapat sebuah oase ketenangan yang membawa kita kembali ke suasana pedesaan Jawa. Rumah Tjempaka, begitulah nama tempat yang mau Bubu ceritakan di tulisan ini. :) 

Rumah Tjempaka menawarkan pengalaman ngopi sambil bersantai yang unik dan berbeda dari yang lain. Dengan bangunan limasan yang tampak berusia tua, Rumah Tjempaka menciptakan suasana yang begitu autentik dan menenangkan.

Bubu pertama kali tempat ini tentunya dari social media. Dan kaget aja pas tahu ternyata tempat ini lokasinya ada di Depok dan nggak terlalu jauh dari rumah Bubu. :) 

Akhirnya, selang beberapa lama dari tahu tempat ini, Bubu ke Rumah Tjempaka juga bareng teman-teman. Ngumpul di Rumah Tjepaka ini juga dadakan. Biasanya gitu, kan, kalau janjian yang dadakan yang jadi! :D 

Lokasi Rumah Tjempaka

Sebelum ke Rumah Tjempaka, Bubu dan teman-teman, Nia dan Nita, mampir dulu untuk makan siang di Omah Simbah Resto. Lokasi Omah Simbah ke Rumah Tjempaka juga deket banget, cuma 150 meter aja atau sekitar 1-2 menit jalan kaki. :) 

Kalau menurut Bubu pas banget, sih, kayak gini. Kita makan siang di Omah Simbah yang nggak bisa terlalu lama karena agak ngantri lalu lanjut bersantainya di Rumah Tjempaka. 

Untuk lokasi persisnya Rumah Tjempaka ada di bawah ini, ya: 

Rumah Tjempaka by Juno The Coffee Company

Jl. Mandor Samin Jl. Kav Bri No.1 Blok A2, Kalibaru, Kec. Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat 16413

0877-8900-9811

Buka: Selasa - Minggu 08.00 - 20.00

IG: @rumahtjempaka

Kalau warga Depok yang nggak ngeh sama Jalan Mandor Sanim, lokasinya masih seputaran Jalan Boulevard Grand Depok City (GDC). Tempat ini masih mudah diakses, kok. Untuk yang bawa kendaraan roda empat juga bisa masuk ke jalannya dan parkir di depan tempat ngopi ini. Untuk Manteman yang bawa motor atau sepeda bahkan bisa parkir di dalam halaman rumahnya.

Nah, kalau jalanan GDC cukup ramai, Rumah Tjempaka ini agak masuk ke dalam dan suasananya tiba-tiba berubah jadi seperti lebih tenang gitu. Beda banget rasanya, kayak bukan di Depok, apalagi dengan desain interior dan eksteriornya yang kental banget sama Jawa. 

Baca Juga: Omah Simbah Resto Depok

Suasana di Rumah Tjempaka

Bangunan limasannya yang terbuat dari kayu menjadi daya tarik utama dari Rumah Tjempaka. Arsitektur Jawa yang khas dengan atap limasan dan ukiran-ukiran halus pada tiang dan dinding, membuat serasa sedang mengunjungi rumah nenek di kampung halaman.

Begitu memasuki area Rumah Tjempaka,  pengunjung akan disambut oleh suasana yang begitu teduh dan asri. Pepohonan rindang dan tanaman hijau menghiasi halaman, menciptakan suasana yang sejuk dan nyaman. 

Ada kursi-kursi tradisional dan meja kayu yang tertata rapi di bawah naungan pohon. Nah, ini bisa menjadi spot favorit untuk bersantai sambil menikmati secangkir kopi. :) 

Pengunjung bisa memilih mau bersantai di bagian dalam atau bagian luar rumah. Kalau Bubu dan teman-teman memilih untuk duduk di bagian luar sisi samping rumah yang masih terdapat atap di atasnya. 

Hal tersebut jadi pilihan tepat karena selang beberapa lama kami di sana gerimis membasahi Depok… :) Asli, sih, suasananya jadi makin syahdu kalau ditemani suara gerimis gini… :D 

Rumah Tjempaka, Rumahnya Para Kucing

Seperti halnya rumah-rumah khas Jawa pada umumnya, di Rumah Tjempaka juga terdapat banyak kucing dan ayam… :D 

Nah, hal ini juga mengingatkan Bubu seperti di rumah eyang Bubu di Solo dulu. Di pekarangan rumah ada kucing serta ayam yang suka hilir mudik. Hehehe… 

Karena Bubu termasuk yang suka sama kucing, jadi bagi Bubu, sih, nggak masalah, ya, ada kucing yang suka mendekati saat kami lagi makan dan mengobrol. 

Tapi agak resiko juga, nih, buat Manteman yang nggak suka sama kucing dan makan di sini… :D Memang, sih, ada kucing yang anteng aja di tempatnya atau nggak peduli ketika ada pengunjung datang. Namun ada juga, nih, kucing-kucing yang selalu mendekat bahkan ikut duduk di kursi.. :D 

Saran Bubu, buat Manteman yang kurang suka sama kucing jangan datang sendiri. Bisa ajak teman, saudara atau kenalan yang suka sama kucing, aja, ya. Atau kalau sudah dirasa mengganggu, Manteman bisa meminta tolong ke staf Rumah Tjempaka untuk membantu menjauhkan kucing-kucing yang mendekat… :) 

Nah, kalau Bubu sendiri sebenarnya punya trauma sama ayam… :D Tapi untungnya di Rumah Tjempaka, sih, ayamnya nggak gitu banyak pas Bubu ke sana, dan nggak mengganggu juga… :) 

Baca Juga: Naqys Cafe Depok

Menu yang Disajikan di Rumah Tjempaka

Menu yang ditawarkan Rumah Tjempaka cukup beragam, mulai dari berbagai jenis minuman kopi, teh, hingga makanan ringan seperti gorengan. Selain itu, Rumah Tjempaka juga menyajikan menu makanan berat. 

Karena sebelumnya sudah makan siang, akhirnya Bubu dan teman-teman Bubu, Nita dan Nia, hanya pesan minum serta gorengan cireng, pisang goreng, dan singkong goreng. 

Untuk minumannya, Bubu pesan Es Kopi Susu Rumah. Kopinya disajikan di cangkir yang nggak terlalu besar tapi cukup unik bentuknya. Rasa kopinya enak namun agak terlalu manis kalau buat Bubu. 

Berikut daftar menu yang disajikan di Rumah Tjempaka beserta harganya, ya:

Baca Juga: Warung Tepi Kereta Bogor

Setelah beberapa saat berada di Rumah Tjempaka, teman Bubu yang lain, Ceuceu, pun datang. Nah, karena Ceuceu belum makan, ia pun memesan menu makanan berat, Paket Nasi Ayam Goreng Laos. 

Menu ini lengkap, ya, dari nasi, ayam goreng, tempe goreng, lalapan, sambal, dan dilengkapi juga dengan sayur asem. Keliatannya, sih, enak, ya. :) 

Makanan dan minuman yang ada disajikan di Rumah Tjempaka menurut Bubu juga cocok banget sama ambience di tempat itu. 

Gimana? Tertarik buat main ke Depok dan mampir ke Rumah Tjempaka? Tempay ini jadi destinasi yang bisa dikunjungi bagi Manteman yang mencari tempat ngopi dengan suasana yang unik dan berbeda. 

Dengan bangunan limasan yang bersejarah, suasana yang nyaman, dan menu yang beragam, Rumah Tjempaka menciptakan pengalaman yang tak terlupakan. Berasa banget homey-nya, sih, seperti lagi santai makan sambil ngobrol di rumah teman. 

Jika Manteman sedang berada di Depok, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi tempat ini dan merasakan sendiri suasana pedesaan Jawa yang begitu kental. :) 

Bubu Dita 

@rumikasjourney