Cara Mengatasi Jet Lag

by - August 09, 2024

cara-mengatasi-jet-lag


Bagi Manteman yang hobi jalan-jalan mungkin nggak asing lagi dengan istilah “jet lag.” Istilah ini sepertinya sering didengar setelah kita atau orang-orang di sekeliling kita baru mengalami perjalanan jauh dan memakan waktu lama. 

Sebenarnya apa itu jet lag, mengapa bisa terjadi, dan bagaimana cara mengatasinya? 

Yuk, cek tulisan Bubu berikut ini tentang jet lag! :) 


Apa Itu Jet Lag?

Kalau mengutip dari Merriam Webster Dictionary, jet lag berarti: 

: a condition that is characterized by various psychological and physiological effects (such as fatigue and irritability), occurs following long flight through several time zones, and probably results from disruption of circadian rhythms in the human body.

Jet lag bisa disebut sebagai mabuk perjalanan. Saat mengalami jet lag, kondisi ritme sirkadian tubuh terganggu. Ritme sirkadian adalah jam biologis internal yang mengatur siklus tidur-bangun, suhu tubuh, dan hormon. 

Ketika kita melakukan perjalanan jauh, memakan waktu panjang, dan melintasi beberapa zona waktu, tubuh kita membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan waktu setempat. 

Semakin banyak zona waktu yang dilintasi, semakin besar kemungkinan mengalami jet lag. Selain itu faktor individual, seperti usia, pola tidur sebelumnya, dan kesehatan umum juga dapat mempengaruhi orang mengalami jet lag atau tidak dan jika mengalami seberapa cepat seseorang pulih dari jet lag tersebut.

Namun saat ini sepertinya pengertian jet lag mengalami perluasan makna. Orang-orang kini bisa saja menyebut dirinya sedang jet lag setelah dari perjalanan meskipun perjalanan yang ia lakukan nggak melalui perbedaan waktu. 

Ketika tubuh merasa kelelahan setelah perjalanan, orang bisa saja menyebut dirinya mengalami jet lag. Karena itulah Bubu sebut makna jet lag sekarang maknanya menjadi lebih luas. 


Baca Juga: Apa Itu Post Holiday Blues?


Gejala Jet Lag

Jet lag yang dirasakan dapat dilihat dari berbagai gejalanya. Gejala jet lag sendiri bisa bervariasi pada setiap individu, tetapi umumnya meliputi:

- Gangguan Tidur

Sulit tidur di malam hari, terbangun di tengah malam atau merasa sangat mengantuk di siang hari.

- Kelelahan

Merasa lelah dan lesu sepanjang waktu.

- Gangguan Pencernaan

Tubuh merasakan mual, diare atau sembelit.

- Sakit Kepala

Penderitanya merasakan sakit kepala ringan hingga sedang.

- Gangguan Konsentrasi

Menjadi sulit fokus dan mengingat hal-hal tertentu hingga mudah marah dan merasa gelisah.


Adakah Manteman yang setelah liburan atau perjalanan bisnis mengalami gejala-gejala ini? 


Cara Mengatasi Jetlag

Seperti kata pepatah, sedia payung sebelum hujan, maka ada baiknya untuk menyiapkan diri sebelum perjalanan dan selama perjalanan agar terhindar dari jet lag. 

Beberapa tips ini bisa Manteman coba untuk meminimalkan resiko jet lag:

  • Pilihlah kursi di pesawat atau alat transportasi lainnya yang nyaman dan  memungkinkan untuk tidur dengan nyaman.
  • Gunakan bantal leher karena dapat membantu menjaga posisi kepala tetap stabil selama perjalanan.
  • Banyak minum air putih, karena jika tidak Manteman bisa mengalami dehidrasi sehingga bisa memperburuk gejala jet lag.
  • Gunakan pakaian yang nyaman dan terbuat dari bahan yang menyerap keringat.
  • Jika perlu gunakan ear plug sehingga bisa membantu menghambat suara bising dalam perjalanan. 


Jika setelah perjalanan Manteman mengalami jet lag. ada berbagai cara untuk mengatasinya. Berikut cara mengatasi jet lag yang bisa Manteman coba!

  1. 1. Jika perjalanan yang dilalui jauh dan memiliki perbedaan waktu, setibanya di tempat tujuan, segera atur jam tangan sesuai dengan waktu setempat.
  2. Cobalah untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, sesuai dengan waktu setempat.
  3. Sementara hindarilah kafein karena dapat mengganggu pola tidur.
  4. Usahakan untuk terpapar sinar matahari alami segera setelah bangun tidur. Cahaya matahari membantu mengatur ritme sirkadian tubuh.
  5. Lakukan olahraga ringan secara teratur karena dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.
  6. Hindari makan makanan berat sebelum tidur.
  7. Terapkan teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur.
  8. Jangan memaksakan diri untuk beraktivitas terlalu banyak di hari-hari pertama setelah perjalanan.


Baca Juga: Manfaat Babymoon


Hal Menarik Seputar Jet Lag

Jet lag, selain menjadi gangguan yang umum dialami para pelancong, juga menyimpan beberapa fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui. 

Bayi dan Anak-anak Lebih Cepat Pulih

Bayi dan anak-anak cenderung lebih cepat pulih dari jet lag dibandingkan orang dewasa. Hal ini karena jam biologis mereka masih dalam proses perkembangan dan lebih fleksibel dalam menyesuaikan diri dengan perubahan zona waktu.

Jet Lag di Luar Angkasa

Ternyata astronot juga mengalami jet lag, lho.  Namun dalam skala yang lebih ekstrim. Mereka mengalami siklus siang-malam yang sangat singkat saat mengorbit bumi, dan harus menyesuaikan diri dengan gravitasi yang berbeda ketika kembali ke bumi.

Pengaruh Cahaya Biru

Cahaya biru dari perangkat elektronik seperti ponsel dan komputer dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur. Oleh karena itu, hindari paparan cahaya biru beberapa jam sebelum tidur untuk meningkatkan kualitas tidur saat mengalami jet lag.

Hubungan Jet Lag dan Kesehatan Mental

Selain memengaruhi fisik, jet lag juga ternyata juga dapat berdampak pada kesehatan mental. Beberapa penelitian menghubungkan jet lag dengan peningkatan risiko depresi dan gangguan mood lainnya.


Biasanya gejala jet lag bisa diatasi dengan sendirinya. Namun jika Manteman merasa sudah mencoba mengatasinya dan tidak atau kurang berpengaruh, Manteman bisa segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan yang kompeten, ya. 


Bubu DIta

@rumikasjourney


Related Posts

1 komentar

  1. Seumur2 dari sekian banyak negara yg aku visit, cuma pas k Eropa ama Arab Saudi aku ngalamin jetlag. Padahal dari segi waktu perbedaannya ga ekstreme banget.

    Sementara pas balik dari US, aku ga jetlag 🤣🤣. Aneh memang.

    Atau bisa jadi krn makin lama, badanku jadi makin terbiasa ya 😁.

    Cuma yg pasti aku usahain saat masih di pesawat, begitu pramugari ksh makan, walopun mungkin kita sedang tidur, ttp harus bangun dan makan. Itu sbnrnya membantu utk membiasakan diri ama waktu setempat.

    Begitu sampe Indonesia, kalo seandainya susah tidur, aku pake semacam plester tidur yg ditempel di beberapa titik tubuh, yg bisa membantu tidur sih. Ini ampuh kalo memang susah tidur krn jetlag.

    ReplyDelete