Museum Betawi merupakan sebuah museum yang terletak di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan. Museum ini menjadi tempat yang tepat untuk menyelami kekayaan budaya Betawi, mulai dari sejarah, tradisi, hingga kehidupan sehari-hari masyarakat Betawi dari tempo dulu.
Bubu pertama kali tahu tentang Museum Betawi dari IG Mba April Hamsa yang berkunjung ke museum tersebut bersama anak-anaknya.
Sejak melihat konten tentang Museum Betawi itulah, Bubu jadi berencana juga untuk mengeksplorasinya. Apalagi jarak Museum Betawi dari rumah Bubu di Depok juga nggak terlalu jauh.
Nah, kebetulan banget sebulan atau dua bulan setelahnya Bubu melihat informasi jadwal walking tour Jakarta Good Guide (JGG). Ada rute baru, yaitu ke Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dengan Museum Betawi sebagai salah satu destinasinya.
Nggak mikir lama, Bubu pun langsung mendaftar, dong, ya. Penasaran banget di Museum Betawi bakal ada apa aja yang menarik… :)
Sejarah Museum Betawi
Waktu yang Bubu nantikan pun tiba. Bubu sampai di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dan bergabung dengan teman-teman Walking Tour JGG lainnya.
Karena pesertanya cukup banyak, jadi kami dibagi kedalam beberapa kelompok. Nah, di kelompok Bubu ada Kak Ilyas yang menjadi tour guide-nya.
Memasuki gerbang, kami langsung menuju Museum Betawi. Museum ini berdiri di bangunan yang megah dan besar. Nggak nyangka juga, sih, awalnya, ternyata Museum Betawi gedungnya sebesar ini… :D
Museum Betawi sendiri didirikan pada tahun 2012 dan baru diresmikan pada tahun 2017. Pembangunan museum ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk melestarikan budaya Betawi yang semakin tergerus oleh modernisasi.
Museum Betawi tentunya diharapkan dapat menjadi tempat edukasi dan wisata bagi masyarakat yang ingin mengenal lebih dalam tentang budaya Betawi.
Tak jauh dari pintu masuk museum, ada lukisan tiga tok dalam satu frame yang ternyata memiliki andil besar dalam pembangunan museum ini beserta Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan secara keseluruhan.
Ketiga tokoh tersebut adalah Bang Yos (Sutiyoso), Fauzi Bowo, dan Joko Widodo. Ketiganya pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Koleksi Museum Betawi yang Interaktif
Museum Betawi terdiri dari tiga lantai. Di lantai pertama terdapat banyak informasi tentang ikon budaya Betawi dan alur hidup masyarakat Betawi.
Di lantai ini pula ada replika Al Quran dengan desain motif yang khas Betawi. Bubu melihat ada gambar Monas juga menghiasi replika Al Quran tersebut.
Beranjak ke lantai dua, di sinilah terdapat koleksi benda-benda yang digunakan masyarakat Betawi dari masa tempo dulu. Benda-benda bersejarah tersebut meliputi, perkakas rumah tangga, senjata tradisional, alat transportasi, alat komunikasi, dan berbagai benda lainnya yang pernah digunakan oleh masyarakat Betawi tempo dulu.
Hal menarik di lantai dua juga berhubungan dengan kuliner khas Betawi. Pengunjung bisa mengetahui informasi tentang berbagai kuliner Betawi, seperti Soto Betawi, Kerak Telor, Es Selendang Mayang, Bir Pletok, dan makanan serta minuman lainnya.
Bukan hanya informasinya aja, tapi di sini juga ada ruang makan yang menyajikan kuliner khas Betawi tersebut di meja makan. Tentu saja kuliner ini hanya replika, ya… :D
Nah, serunya lagi di bagian kuliner ini ada juga bagian interaktifnya, lho. Pengunjung bisa mengklik di layar kuliner apa yang dipilih dan nantinya di meja makan kosong akan ada cara pembuatannya dengan gambar bergerak! Keren, deh.
Dari bagian kuliner ini, Bubu dan teman-teman walking tour lanjut menuju ke lantai tiga museum. Di sini sedang diadakan pameran mengenai budaya Betawi, termasuk tokoh-tokoh Betawi, seperti Ismail Marzuki, MH Thamrin, KH Noer Ali, Abdurahman Saleh, dan lainnya.
Di lantai paling atas museum ini juga ada bagian mengenai budaya alat musik tradisional Betawi dan seni pertunjukan.
Terdapat instalasi rumah Betawi dan ketika masuk ke dalamnya ada panggung mini. Di panggung inilah pengunjung museum bisa membunyikan berbagai alat musik tradisional Betawi secara interaktif!
Ada lagi satu hal menarik di lantai dua dan tiga Museum Betawi. Jadi Bubu melihat jendela di museum ini terdapat kaca patri atau kaca berwarna dengan motif tertentu.
Biasanya kaca patri ini biasa ditemui di museum-museum bangunan bersejarah pada masa Belanda atau di gereja.
Masih belum berhenti kekaguman Bubu sama museum ini, begitu keluar dari museum ini dari pintu belakang juga ada beberapa rumah adat Betawi yang bisa disambangi. Baguuusss konsep museumnya!
Baca Juga: Wisata Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Galeri-Galeri di Museum Betawi
Di Museum Betawi juga ada beberapa galeri yang bisa dilihat oleh pengunjung. Galeri-galeri tersebut, antara lain:
- Galeri Pengantin Betawi
Galeri ini menampilkan berbagai pakaian adat Betawi yang digunakan dalam pernikahan, seperti Baju Kebaya Encim dan Baju Sadariah. Baju tradisional Betawi juga terinspirasi dari budaya Tionghoa serta budaya Arab.
- Galeri 8 Ikon Budaya Betawi
Galeri ini memamerkan delapan ikon budaya Betawi, yaitu kebaya kerancang, pakaian sadariah, kerak telor, bir pletok, kembang kelapa, ondel-ondel, batik betawi, dan gigi balang.
- Galeri Rumah Orang Betawi
Galeri ini menampilkan replika rumah adat Betawi, yang dilengkapi juga dengan perabotan dan peralatan yang digunakan sehari-hari.
Kegiatan di Museum Betawi
Selain melihat koleksi museum, pengunjung juga dapat mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan di sini, seperti:
- Pertunjukan seni budaya Betawi
Pengunjung dapat menikmati pertunjukan lenong, tari-tarian tradisional Betawi, dan musik tanjidor.
- Workshop
Museum ini mengadakan workshop berbagai kerajinan tangan khas Betawi, seperti membuat batik Betawi dan topeng ondel-ondel.
- Edukasi
Museum Betawi menyediakan program edukasi bagi pelajar dan masyarakat umum untuk mempelajari budaya Betawi.
Untuk kegiatan ini nggak dilakukan setiap hari atau setiap akhir pekan. Saat Bubu ke sana pas akhir pekan juga sedang tidak ada kegiatan. Jadi ada baiknya cek dulu informasi kegiatannya di akun-akun Instagram @disbuddki @umkmpbb_setubabakan.
Tiket Masuk & Informasi Kunjungan
Saat masuk museum, pengunjung tidak dikenakan biaya alias GRATIS, ya!
Lumayan banget, kan, dapat ilmu pengetahuan baru secara cuma-cuma dengan berkunjung ke museum ini. :D
Lokasi Museum Betawi:
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan
Jam buka Museum Betawi:
Selasa - Minggu, 09.00 - 15.00 WIB
Tips Berkunjung ke Museum Betawi Setu Babakan
Adapun ini dia beberapa tips yang bisa Manteman coba saat berkunjung ke Museum Betawi:
- Jika menghindari keramaian, Manteman bisa datang di waktu weekday. Tapi saat weekend pun Bubu datang suasana museum nggak terlalu ramai, kok.
- Gunakan pakaian yang nyaman dan sopan saat berkunjung.
- Jangan lupa cek baterai handphone supaya bisa mengabadikan momen-momen dan spot-spot menarik di museum.
- Jika ingin mendapat informasi lebih lengkap tentang museum ini, pakailah jasa tour guide.
- Jangan lupa untuk mengikuti pertunjukan seni budaya Betawi yang diadakan di museum dengan terlebih dahulu mengeceknya.
Gimana, tertarik nggak buat berkunjung ke Museum Betawi dan mengeksplorasinya? :D
Bubu Dita
@rumikasjourney
0 komentar