Sering melewati jalan MH Thamrin di Jakarta Pusat??? Sudah kenal dengan MH Thamrin? :)
MH Thamrin atau Mohammad Husni Thamrin merupakan salah satu pahlawan nasional yang berasal dari Batavia (Jakarta). MH Thamrin punya banyak jasa dalam memperjuangkan nasib rakyat pada masa penjajahan Belanda.
MH Thamrin memang berasal dari keluarga berada, meski demikian kedekatannya dengan banyak kalangan, termasuk rakyat kecil membuatnya tergerak untuk membela kepentingan mereka.
Untuk bisa berbuat lebih banyak bagi rakyat, MH Thamrin masuk ke dalam dunia politik. Ia sempat menjadi anggota Gementeraad Batavia (Dewan Kota) dan Volksraad (Dewan Rakyat).
Melalui program-programnya, ia melakukan perbaikan kampung, air bersih, sarana olahraga hingga menghapus sistem kuli kontrak di Deli Serdang. Jadi nggak hanya berperan di wilayah Batavia, pengaruhnya bisa dirasakan sampai keluar.
MH Thamrin juga membeli rumah yang kemudian menjadi Gedung Pemufakatan yang digunakan untuk tempat pendidikan perguruan rakyat. Tak hanya menyediakan pendidikan formal, pendidikan di tempat tersebut juga mengajarkan tentang seni budaya, terutama budaya Betawi.
Menurut MH Thamrin, perjuangan nggak hanya dapat dilakukan melalui bidang politik semata tapi juga dapat dilakukan dengan menumbuhkan semangat kebangsaan lewat budaya yang merupakan jati diri bangsa.
Gedung Pemufakatan yang dulunya menjadi tempat yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Batavia, kini diubah menjadi Museum MH Thamrin untuk mengenang jasa-jasanya.
Ada apa aja di Museum MH Thamrin? Dan apa saja hal menarik yang ada di dalamnya? Yuk, ikutin Bubu jalan-jalan di museum ini!
1. Awalnya Tempat Pemotongan Hewan
Siapa sangka bangunan yang kini menjadi Museum MH Thamrin, dulunya pernah dijadikan tempat pemotongan hewan dan tempat penyimpanan buah-buahan impor dari Australia.
Gedung gaya indies kolonial ini dimiliki oleh warga Belanda bernama Meneer de Hass dan sudah dibangun pada awal abad ke-20.
Pada tahu 1927, MH Thamrin membeli tanah dan bangunannya, kemudian direnovasi sehingga menjadi lebih luas dan besar.
Setelah selesai dipugar, MH Thamrin mempersilakan gedung miliknya ini digunakan oleh masyarakat luas selain sebagai sarana pendidikan juga untuk kegiatan organisasi dan pertemuan antar masyarakat.
Baca Juga: IMuseum IMERI FK UI
2. Kental Budaya Betawi
Sebagai putra Betawi, MH Thamrin tampaknya tidak pernah melupakan asalnya. Di gedung ini juga kerap digunakan sebagai tempat pertunjukan seni dan budaya, termasuk budaya Betawi.
Saat menjadi museum sekarang pun unsur Betawi sangat kental terasa. Detail budaya betawi dapat dilihat dari adanya dua replika rumah Betawi di bagian dalam museum. Ada pula manekin yang memakai baju adat Betawi di bagian depan untuk menyambut para pengunjung.
3. Diorama Sejarah
Museum MH Thamrin memiliki dua buah diorama dengan ukuran yang cukup besar. Kedua diorama tersebut menggambarkan peristiwa penting yang dialami oleh MH Thamrin.
Diorama pertama yaitu suasana rapat Dewan Kota dimana MH Thamrin diperlihatkan sedang berpidato untuk menyampaikan gagasan-gagasannya. Dalam rapat tersebut MH Thamrin menyebut untuk lebih memperhatikan pribumi dengan perbaikan kampung dan penyediaan air bersih.
Gagasan ini pada akhirnya dapat direalisasikan dengan penjernihan air minum Pejompongan dan perbaikan kampung yang kemudian dikenal dengan nama Proyek MH Thamrin.
Diorama kedua menceritakan saat pemerintah Belanda sedang menggeledah rumah MH Thamrin di Sawah Besar saat ia sedang terbaring. Penggeledahan ini disebabkan oleh kecurigaan Belanda terhadap MH Thamrin yang menyimpan dokumen-dokumen penting.
Setelah itu MH Thamrin ditetapkan sebagai tahanan rumah hingga pada akhirnya MH Thamrin meninggal pada tahun 1941 karena kesehatannya yang menurun.
4. Ruang Kesenian Betawi
Pada bagian belakang museum terdapat ruang audio visual atau ruang kesenian. Ruang ini memang nggak terlalu besar seperti aula tapi tertata rapi dengan deretan kursi merah dan panggung di depannya.
Saat Bubu berkunjung ke museum ini memang tidak ada pertunjukan di ruangan ini. Namun kelihatannya seru, deh, kalau ada acara di sini. :)
5. Kereta Jenazah
Sempat kaget begitu melihat ada seperti kereta di dalam museum ini. begitu Bubu membaca keterangan informasinya ternyata kereta ini merupakan kereta yang mengantarkan jenazah MH Thamrin saat wafat.
Saat ke peristirahatannya yang terakhir, diperkirakan ada 10 ribu orang yang mengantarkannya. MH Thamrin dimakamkan di TPU Karet Jakarta.
Baca Juga: Museum Borobudur
6. Tokoh-tokoh Perjuangan
Museum MH Thamrin bukan hanya berbicara tentang MH Thamrin semata. Ada satu spot di museum ini yang juga mengisahkan tentang beberapa tokoh yang berjasa bagi negara kita, terutama yang berasal dari Jakarta dan yang berjuang di Jakarta. .
Tokoh-tokoh yang ditampilkan di museum ini antara lain Ki Hajar Dewantara, Ismail Marzuki, Abdul Rahman Saleh, dan lainnya.
7. Benda Peninggalan MH Thamrin
Museum MH Thamrin juga menyimpan berbagai benda-benda peninggalan MH Thamrin. benda-benda tersebut antara lain radio hingga blankon.
Berbagai furnitur, seperti kursi meja tamu, kursi meja makan, lemari, alat musik, dan sepeda onthel juga dipamerkan di museum ini.
Lokasi Museum MH Thamrin
Berikut ini lokasi alamat lengkap Museum MH Thamrin, ya:
Jl. Kenari 2 No.15, RW.4, Kenari, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10430
Nah, untuk mencapai museum ini Bubu naik KRL Jabodetabek dan turun di Stasiun Cikini.
Dari Stasiun Cikini, lanjut naik ojek online aja. Jaraknya nggak terlalu jauh, hanya sekitar 2 km.
Mau jalan kaki sebenarnya juga bisa banget dengan melewati jalan tembus kalau Bubu lihat di Google Maps. Durasi perjalanan dari Stasiun Cikini ke Musuem MH Thamrin hanya 10 menit aja jalan kaki.
Saat Bubu ke Museum MH Thamrin, Bubu berjalan dari FK UI Salemba. Ya, dari FK UI ke museum ini juga deket banget jaraknya, Hanya sekitar 700 meter aja.
Jam Buka Museum MH Thamrin
Senin Tutup
Selasa-Minggu 08.00 - 17.00
Tiket Masuk Museum MH Thamrin
Dewasa Rp 5.000,-
Mahasiswa Rp 3.000,-
Pelajar Rp 2.000,-
Dengan harga tiket Rp 5.000,-, Bubu sudah mendapat brosur dan juga DVD. Nah, Bubu sendiri belum sempat nih, nonton DVD yang diberikan. Bingung juga sekarang di rumah udah nggak ada player DVD... :D Nanti, ya, kalau sudah Bubu tonton akan Bubu update tulisan ini lagi. :)
Di belakang cover DVD tertulis kutipan MH Thamrin:
“Kalau kau ingin memperjuangkan keinginanmu perjuangkanlah dan pastikan perjuanganmu untuk kepentingan banyak orang.”
Dengan harga tiket yang terjangkau namun seneng banget rasanya bisa nambah cerita lagi tentang pahlawan nasional kita. Gimana, tertarik juga buat mengekplorasi Museum MH Thamrin??? :)
Nah, kalau lagi ada rencana ke kota Solo, Manteman juga bisa ke berbagai museum di kota itu. Salah satu museum populer yang ada di Solo adalah Museum Pers Nasional. Wah, jadi nggak sabar pingin jalan-jalan ke berbagai museum di Indonesia! :D
Bubu Dita
@rumikasjourney