Kota Lama Semarang kini menjadi destinasi populer di Kota Semarang. Kawasan ini merupakan sebuah kawasan bersejarah yang terletak di pusat Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.
Rasanya sayang banget saat ke Semarang tapi nggak menyambangi Kota Lama Semarang. Apalagi buat yang baru trip perdana ke Ibu Kota Jawa Tengah ini.
Bubu sudah beberapa kali ke Semarang, tapi menikmati Kota Lama Semarang sambil berjalan kali sendiri belum pernah Bubu lakukan. :D
Kalau nggak salah sekitar tahun 2016 Bubu pernah ke Semarang dan melihat Gereja Blenduk. Hanya saja saat itu Kota Lama belum direvitalisasi seperti sekarang. Suasananya berbeda!
Tahun lalu Bubu juga sempat mengelilingi Kota Lama Semarang dalam road trip dari Depok ke Yogyakarta. Mampir sebentar ke Semarang tapi tidak turun dari mobil dan hanya melintas kawasan Kota Lama Semarang sebentar saja.
Kini Kota Lama Semarang sangat tertata rapi dengan peninggalan bangunan-bangunan khas kolonial.
Jalannya dibuat dari konblok dengan adanya trotoar untuk pejalan kaki. Ada pula lampu di sepanjang jalan. Kebayang, deh, jalan-jalan sore menjelang malam di Kota Lama Semarang bisa jadi pengalaman seru!
Namun, hanya punya waktu terbatas di Semarang, Bubu pun berkeliling Kota Lama Semarang di siang hari dan nggak menghabiskan waktu terlalu lama.
Bagaimana Kota Lama Semarang bisa menjadi seperti sekarang dan apa saja yang menarik di kawasan sejarah budaya ini???
Baca Juga: 7 Kuliner Khas Semarang
Sejarah Kota Lama Semarang
Kota Lama Semarang ternyata memiliki sejarah yang amat panjang. Dimulai pada abad ke-15 ketika Semarang menjadi pelabuhan penting dalam perdagangan rempah-rempah di Jawa.
Pada awalnya, kawasan ini terletak di tepi sungai dan menjadi tempat berlabuh kapal-kapal dagang dari berbagai negara, seperti Tiongkok, India, Arab, dan Belanda.
Kota Lama Semarang mulai berkembang sebagai pusat perdagangan pada masa penjajahan Belanda. Kota Lama berdiri sekitar akhir abad ke-17, setelah terjadi perjanjian antara Kerajaan Mataram di bawah kekuasaan Amangkurat II dan VOC pada tahun 1678.
Perjanjian itu memberikan hak kepada VOC untuk menguasai wilayah Pantai Utara Timur Jawa. VOC memilih area di dekat pusat kabupaten Semarang dan Kali Semarang sebagai tempat pemukiman agar bisa mengawasi pemerintahan Jawa dan aktivitas perdagangan dengan lebih mudah.
Pada abad ke-18, Belanda membangun benteng pertahanan di sekitar kawasan ini untuk melindungi pelabuhan dan kepentingan dagang mereka.
Pada abad ke-19, Kota Lama Semarang mengalami pertumbuhan yang pesat. Banyak bangunan bergaya arsitektur Eropa, terutama Belanda, dibangun di sekitar kawasan ini.
Banyak bangunan-bangunan ini digunakan sebagai kantor pemerintahan, bank, toko, dan rumah tinggal para pejabat Belanda. Belanda juga membangun pemukiman de Europeesche Buurt yang semakin berkembang.
Setelah merdeka, pemerintah Indonesia di Semarang mulai mengambil alih perkantoran dan bangunan-bangunan milik Belanda.
Sayangnya, seiring berjalannya waktu, kawasan Kota Lama Semarang mengalami kerusakan dan penelantaran. Namun, sejak tahun 2000-an, pemerintah dan masyarakat setempat mulai sadar akan potensi sejarah dan budaya kawasan ini.
Upaya pemugaran dan revitalisasi dilakukan untuk mengembalikan kejayaan Kota Lama Semarang. Beberapa bangunan bersejarah telah direstorasi dan diubah menjadi museum, galeri seni, kafe, dan pusat kegiatan budaya.
Kini, Kota Lama Semarang menjadi destinasi wisata yang populer bagi wisatawan lokal maupun internasional. Pengunjung dapat menjelajahi jalan-jalan bersejarah, mengunjungi museum-museum, dan menikmati keindahan arsitektur klasik yang terdapat di sekitar kawasan ini.
Baca Juga: Masjid Agung Jawa Tengah di Semarang
Spot Menarik di Kota Lama Semarang
Beberapa bangunan bersejarah di kawasan Kota Lama Semarang masih tegak berdiri hingga kini dan menjadi ikon di kawasan tersebut.
Salah satunya adalah Gedung Marba yang sudah ditetapkan menjadi cagar budaya. Bangunan dua lantai ini dulunya adalah sebuah kantor pelayaran dan toko dagang.
Saat Bubu melewati Gedung Marba, ada sign kantor pengacara di dinding depan gedung ini. Nah, kelihatannya sekarang gedung ini merupakan kantor perusahaan dan tidak bisa dimasuki dengan bebas.
Di seberang Gedung Marba terdapat Taman Srigunting dan sebuah gereja dengan bentuk yang unik. Ya, itulah Gereja Blenduk atau GPIB Immanuel Semarang.
Gereja ini terbilang unik karena atapnya yang berbentuk kubah. Karena itulah disebut Blenduk atau menggembung. Selain itu gereja Kristen tertua di Jawa Tengah yang dibangun pada 1753 ini pun masih difungsikan sebagai tempat beribadah hingga kini.
Satu bangunan lagi yang menarik dan dekat dengan Gedung Marba adalah Gedung Spiegel.
Bangunan ini ternyata sudah ada sejak 1895. Dulunya Spiegel merupakan toko serba ada yang menjual peralatan rumah tangga. Kini Spiegel menjadi rumah makan Spiegel Bar & Bistro yang menyajikan menu-menu Western.
Tak hanya tiga bangunan ini saja yang menarik untuk dikunjungi, tapi masih ada banyak bangunan lainnya yang juga memiliki nilai sejarah tinggi seperti Soesmans Kantoor, De N.V. Nederlandsche Handel-Maatschappij te Samarang, Kantoor van Koloniale Bank bij Samarang, hingga Rumah Akar.
Untuk bisa menikmati kawasan Kota Lama Semarang tidak dipungut biaya alias gratis, ya! Kecuali jika Manteman berkunjung dna masuk ke dalam beberapa museum dan galeri yang ada di sana, seperti Semarang Contemporary Art Gallery atau Museum Kota Lama.
Baca Juga: NamJooning di Semarang Contemporary Art Gallery
Rasanya pingin banget menyusuri Kota Lama Semarang dengan panduan guide supaya lebih paham dan mengerti tentang cerita sejarah bangunan-bangunannya.
Next, mesti dijadwalkan, nih, buat ke Semarang lagi! :D
Bubu Dita
@rumikasjourney
0 komentar