Kota Lama Semarang dapat menjadi salah satu tujuan destinasi saat Manteman berlibur ke Semarang.
Di tempat yang sudah direvitalisasi ini ada banyak bangunan peninggalan masa Belanda yang masih berdiri hingga kini.
Di Kota Lama Semarang pula ada sebuah bangunan yang khusus memamerkan hasil karya seniman-seniman baik lokal maupun mancanegara, yaitu Semarang Contemporary Art Gallery.
Lokasi tepatnya berada di Jl. Taman Srigunting No.5-6, tidak jauh dari Gereja Blenduk dan Gedung Der Spiegel yang ada di kawasan Kota Lama Semarang.
Ada apa saja di galeri seni ini? Yuk, simak pengalaman Bubu NAMJOONING di Semarang Contemporary Art Gallery!
Tentang Istilah Namjooning
Sebelum membahas soal Semarang Contemporary Art Gallery, Bubu mau membahas sedikit tentang istilah Namjooning, ya, dan apa hubungannya dengan seni… :D
Bagi BTS Army, istilah Namjooning pasti sudah nggak asing lagi.
Istilah ini lahir dari kebiasaan RM, salah satu member sekaligus leader BTS yang kerap menghabiskan waktu sendirinya untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti jalan-jalan di taman, baca buku, menikmati alam, hingga mengunjungi museum serta galeri-galeri seni.
Nah, NamJoon sendiri merupakan nama asli dari RM BTS, yaitu Kim NamJoon. Karena itulah istilah NamJooning merujuk pada hal yang NamJoon banget, diluar kegiatannya sebagai member BTS.
Apalagi saat member BTS mulai mempunyai akun Instagram, RM sering mem-posting hal-hal yang disukainya tersebut, termasuk ke galeri seni.
Di salah satu wawancara dengan media, RM juga pernah cerita kalau kebiasaan ke museum dan galeri seni muncul saat BTS melakukan tur konser ke berbagai negara.
Di sela waktu senggangnya, ia ke museum dan galeri seni di negara tersebut. Hal itu membuatnya begitu antusias akan seni dan mulai mempelajarinya.
Jadi udah nggak bingung lagi, kan, ya sama istilah NamJooning ini… :D
Baca Juga: Review Hotel Artotel Semarang
Sejarah Bangunan Semarang Contemporary Art Gallery
Bangunan yang kini menjadi lokasi Semarang Contemporary Art Gallery sebenarnya bukan merupakan lokasi pertama.
Awalnya Semarang Gallery berdiri tahun 2001 dan berlokasi di pusat kota. Kemudian tahun 2008, pindah ke bangunan yang sekarang.
Bangunan yang kini ditempati Semarang Contemporary Art Gallery di Kota Lama Semarang ternyata merupakan bangunanbersejarah juga, lho.
Menurut referensi yang Bubu dapat dari galeri seni ini, bangunan dua lantai ini awalnya di tahun 1822 merupakan tempat tinggal Pastur L. Prinsen. Selain ini juga menjadi tempat ibadah umat Katolik.
Tahun 1918, bangunan ini sempat diruntuhkan dan dibuat bangunan baru dengan gaya Spanish Colonial.
Pada 1933, bangunan ini menjadi kantor De Indische Lloyd, sebuah perusahaan asuransi pertama di Indonesia.
Bangunan ini kemudian diambil alih oleh seorang tuan tanah asal Semarang bernama Tasripin.
Selain pernah menjadi kantor perusahaan asuransi, bangunan bercat putih ini juga pernah menjadi gudang, dealer motor, kantor farmasi, hingga pabrik sirup.
Nah, barulah pada 2007 pemilik galeri bernama Chris Darmawan melakukan konservasi dan setahun berikutnya menggunakan bangunan ini menjadi Semarang Contemporary Art Gallery.
Baca Juga: Wisata Kota Lama Semarang
Ada Apa di Semarang Contemporary Art Gallery?
Semarang Contemporary Art Gallery didirikan untuk mempromosikan dan mendukung perkembangan seni kontemporer karya-karya seniman kontemporer Asia, khususnya dari Indonesia.
Seiring dengan semakin berkembangnya minat masyarakat terhadap seni kontemporer, pendirian galeri ini merupakan respons terhadap kebutuhan untuk memberikan ruang ekspresi bagi seniman lokal maupun internasional.
Sebagai galeri seni kontemporer, Semarang Contemporary Art Gallery juga berperan sebagai tempat pameran dan pertemuan bagi seniman, kurator, kolektor, dan pecinta seni.
Galeri ini biasanya menyelenggarakan pameran tunggal dan kolektif yang menampilkan beragam bentuk seni kontemporer, seperti lukisan, patung, instalasi, karya multimedia, dan karya seni lainnya.
Selain itu, galeri ini juga mengadakan diskusi, lokakarya, dan acara budaya terkait seni kontemporer untuk meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap seni di kalangan masyarakat.
Mengutip dari website-nya, pemilik galeri, Chris Dharmawan, seorang kolektor dan filantropi seni, berpendapat bahwa perjumpaan antara manusia, budaya, seni dan idealisme dalam satu ruang akan selalu menghasilkan keindahan bagi seluruh kehidupan manusia yang utuh.
Setelah masuk ke dalamnya, galeri ini memang tidak terlalu besar, namun suasana yang dihadirkannya terkesan hangat dengan pencahayaan yang cukup baik.
Oiya, untuk bisa masuk bayar tiketnya Rp 25.000,-, ya.
Pengunjung bisa menikmati pameran seni di lantai satu maupun lantai dua. Dari lantai dua pun tetap terlihat yang ada di bagian lantai bawah.
Saat ada di Semarang Contemporary Art Gallery ini Bubu sempat menikmati hasil karya seniman lokal Ines Katamso dan Alexander Sebastianus.
Setelah melihat pameran, Bubu berkeliling ke bagian belakang galeri. ternyata di sana terdapat toko kue Bloomery Pattiserie dengan berbagai wall art dan patung seni yang menghiasi suasana sekitarnya.
Baca Juga: 7 Kuliner Khas Semarang
Tentang Pameran INQUIRIOUS
Tadi di atas Bubu sempat menyinggung kalau Bubu sempat melihat dan menikmati pameran yang diadakan di Semarang Contemporary Art Gallery, ya.
Nah, pameran dengan seniman Ines Katamso dan Alexander Sebastianus tersebut bertajuk INQUIRIOUS. Berasal dari kata inquiry (penelusuran) dan curious (keingintahuan).
Untuk karya Ines Katamso menempati lantai bawah galeri, sedangkan karya Alexander Sebastianus ada di lantai dua.
Ines Katamso menyajikan seni kertas dengan paduan warna-warna earth tone. Ada pula instalasi dengan pasir dan batuan.
Tema yang diusungnya adalah Telluric Monster, berhubungan dengan fenomena alam, natural biologi, hingga budaya.
Sementara itu karya Alexander Sebastianus menampilkan seni tenun dengan penggabungan kriya tradisional dengan seni modern.
Bubu memang nggak terlalu paham soal seni, ya. Tapi saat berada di galeri ini Bubu bisa menikmatinya… :)
Bubu selalu suka dunia kriya. Memang anak penjahit, ya, jadi dari kecil sudah terbiasa lihat kain ber-roll-roll. :D untuk tenun kaya Alexander Sebastianus ini juga Bubu suka melihatnya. Apalagi dibuat jadi instalasi dalam pameran ini.
Nah, Bubu pun suka banget dua karya Ines Katamso yang ada di bawah ini.
Penasaran sebenarnya dengan teknik yang dipakai Ines Katamso untuk mewarnainya itu gimana… :D
Oiya, pameran INQUIRIOUS ini berlangsung dari 6 Mei - 6 Juli 2023 dan dikuratori oleh Ganjar Gumilar, ya.
Gimana, tertarik buat ke Semarang Contemporary Art Gallery jugaaa??? :)
Semarang Contemporary Art Gallery
Jalan Taman Srigunting, Tanjung Mas, Semarang
Website:
semaranggallery.com
Jam Buka:
Selasa - Minggu
10.00 - 20.30 WIB
Harga Tiket:
Rp 25.000,-
Bubu Dita
@rumikasjourney
0 komentar