Review Hotel Artotel Semarang, Hotel Nyeni Karya Arsitek Andra Matin
Ada banyak hotel di Semarang yang bisa jadi tempat akomodasi Manteman selama berlibur ke Semarang.
Dari sekian banyak hotel, pilihan Bubu jatuh ke Hotel Artotel Semarang. Hotel dengan banyak seni di dalamnya. :)
Hotel Artotel Semarang bisa dibilang berbeda dengan hotel lainnya. Konsep ART atau seni yang diusung hotel ini terlihat mulai dari saat kita memasuki hotel.
Gimana serunya Hotel Artotel Semarang dan apa aja hal unik di dalamnya? Yuk, simak cerita review Bubu soal Hotel Artotel Semarang berikut ini.
Hotel yang Nyeni di Semarang
Hotel Artotel Semarang terletak di Jalan Gajahmada. Boleh dibilang lokasinya cukup strategis dan berada di tengah kota Semarang.
Hotel ini memiliki bentuk bangunan yang terlihat berbeda juga dengan bangunan di sekelilingnya. Fasadnya tampak berwarna gelap dengan sentuhan modern kontemporer.
Dari buku panduan yang Bubu baca di kamar barulah Bubu tahu kalau arsitek yang mendesain Hotel Artotel Semarang adalah Andra Matin.
Nama Andra Matin sangat dikenal dalam dunia arsitektur. Beberapa karyanya antara lain, YVE Habitat, Samanea Hill, Potato Head Beach Club Bali, Bandara International Banyuwangi, dan lainnya.
Karya-karyanya juga mendapat berbagai penghargaan baik tingkat nasional maupun internasional.
Hotel Artotel Semarang yang ada sejak 2019 ini juga menggandeng enam seniman lokal untuk membuat karya seni kontemporer bertema Re-Imagine Semarang di setiap sudut hotel, termasuk di dalam kamar.
Seniman-seniman lokal tersebut, antara lain Eko Nugroho, Diela Maharani, Ummi Shabina, Horestes Vicha, Bunga Jeruk, dan Zaky Arifin.
Wah, bayangin aja, ya, ada 80 unit kamar di hotel ini dengan desain gambar unik dari para seniman lokal ini! :)
Lobby & Art Space Hotel Artotel Semarang
Begitu sampai di Hotel Artotel Semarang, Bubu langsung masuk dan mencari lobby.
Nah, untuk ke lobby ini dari depan bangunan hotel Bubu harus melewati jalan menanjak yang agak tinggi hingga bisa sampai ke pintu yang menuju lobby. Eh, ternyata supaya lebih mudah ke lobby, tamu bisa masuk melalui basement dan naik lift hingga sampai ke lantai lobby. :D
Dari bentuk bangunannya memang unik banget, gais! :D
Nggak sampai di situ aja. Saat sudah di lobby pun, Bubu melihat ada motor vespa warna merah menyala, lukisan para seniman lokal, hingga bunga anggrek segar. Banyak tanaman juga di lobby.
Yang bikin menarik, bagian atas lobby merupakan cermin sehingga ada kesan berbeda saat berada di lobby.
Di dekat lobby hotel juga ada art space di mana menampilkan lukisan-lukisan yang dipamerkan. Art space ini bisa menjadi wadah bagi seniman lokal juga untuk menunjukkan karya seninya secara berkala.
Saat Bubu menginap, seni lukis yang dipamerkan adalah ekshibisi dari seniman lokal Hani Santana dengan judul “Nothing But Love”.
Di art space ini pula Bubu melihat ada booth Rumah Atsiri, lho! Belum kesampaian ke Rumah Atsiri yang ada di Tawangmangu, Karanganyar tapi di sini Bubu bisa melihat berbagai produknya.
Kamar di Hotel Artotel Semarang
Hotel Artotel Semarang memiliki 12 lantai dengan total 80 kamar.
Kamar yang ada di hotel ini terdiri dari tiga tipe kamar berbeda, yaitu Studio 25, Studio 30, dan Studio 55. Semakin tinggi angkanya semakin besar pula luas kamarnya.
Saat Bubu menginap di sana Bubu menempati kamar tipe Studio 30 yang berada di lantai 10.
Kamarnya cukup luas dan memiliki fasilitas cukup lengkap. Ditambah lagi ada sofa kecil di sebelah tempat tidurnya. Lumayan banget buat selonjoran, ya… :D
Nah, untuk kamar yang Bubu tempati ini karya seniman lokal yang melukis dindingnya adalah karya dari Zaky Arifin.
Karyanya terlihat khas dan menonjol dengan permainan bentuk garisnya.
Hal yang Bubu suka dari kamar di Hotel Artotel Semarang adalah adanya mesin untuk menyeduh kopi juga adanya lampu di bagian belakang bed.
Di dekat lampu belakang bed ini pula ada saklar dan bisa menaruh handphone maupun buku. Suka banget sama desain tempat tidur yang kayak gitu! :D
Baca Juga: 7 Kuliner Khas Semarang
Fasilitas Hotel Artotel Semarang
Hotel Artotel Semarang memang tidak memiliki fasilitas kolam renang. Meski begitu ada beberapa fasilitas lainnya di hotel ini yang bisa dicoba oleh tamu dan pengunjung.
beberapa fasilitas tersebut antara lain Fat Elephant Restaurant, 11 12 Rooftop Bar, serta Meetspace.
Fat Elephant Restaurant merupakan resto yang menyajikan menu sarapan untuk para tamu hotel. Restorannya tidak terlalu besar tapi menarik banget karena ada lukisan karya Eko Nugroho dengan warnanya yang mencolok.
Untuk menu sarapan yang ditawarkan juga cukup beragam dari menu khas Indonesia sampai menu masakan barat.
Selain Fat Elephant Restaurant yang berada di lantai bawah, ada fasilitas lain untuk menikmati santapan di hotel ini, yaitu 11 12 Rooftop Bar.
Dari namanya aja sudah ketahuan ya kalau letaknya berada di bagian paling atas hotel. Bar ini memiliki ruang indoor dan outdoor. Dari rooftop outdoor inilah kita bisa melihat city view Semarang hingga kejauhan.
Fasilitas lain yang ada di hotel ini adalah Meetspace yang bisa menjadi tempat untuk melakukan meeting bersama.
Baca Juga: Adiwana Jelita Sejuba Natuna
Rate Hotel Artotel Semarang
Penasaran berapa rate hotel dengan arsitektur dan karya seni seniman lokal di dalamnya???
Untuk tipe kamar Studio 25, rate kamar per malam dengan sarapan berkisar di Rp 632.000,-. Sedangkan kamar tipe Studio 30 rate-nya hanya beda sedikit saja. Rate-nya Rp 672 ribu.
Nah, untuk tipe kamar paling besar Studio 55, rate per malam sekitar Rp 1. 352.000,-
Rate ini Bubu cek di website resmi Hotel Artotel Semarang, ya. Bisa jadi rate-nya akan berubah di platform lain dan tanggal lain yang dipilih.
Gimana, tertarik buat menginap di Hotel Artotel Semarang saat berkunjung ke Semarang??? :D
Bubu Dita
@rumikasjourney
0 komentar