Rest Area Heritage KM 260 B Brebes, Rest Area Unik Bekas Pabrik Gula
Perjalanan road trip bareng sekeluarga beberapa waktu lalu ke Yogyakarta dan Solo meninggalkan banyak cerita seru dan pengalaman yang belum pernah kami rasakan sebelumnya.
Salah satu pengalaman tersebut adalah saat Bubu sekeluarga menyempatkan untuk mampir ke Rest Area Heritage!
Bertempat di Banjaratma, Brebes, sebenarnya nama rest area ini adalah Rest Area Km. 260 B Banjaratma. Namun ada satu hal yang membuat kata “heritage” disematkan ke tempat ini.
Ya, dulunya rest area ini merupakan pabrik gula Banjaratma milik Belanda yang sudah ada sejak tahun 1908! Udah lama banget, kan!
Gimana ceritanya sebuah pabrik gula bisa berubah menjadi rest area? Yuk , Bubu ceritain soal Rest Area Heritage di bawah ini!
Sejarah Rest Area Heritage
Rest Area Heritage dapat Manteman jumpai di ruas tol Pemalang - Pejagan, tepatnya di Km 260 B Desa Banjaratma, Kecamatan Bulukamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Rest area yang berada di lahan seluas 10,5 hektar ini awalnya merupakan pabrik gula yang didirikan oleh perusahaan perkebunan milik Belanda, N.V Cultuur Maatschappij.
Pabrik gula tersebut dikenal dengan nama Pabrik Gula Banjaratma. Sejak tahun 1919, pabrik gula ini menjadi Station Banjaratma Proefstations atau Stasiun Pengujian Banjaratma.
Dengan menjadi stasiun pengujian, pabrik ini pun mulai melakukan penelitian terhadap proses produksi gula hingga hasilnya dapat makin optimal. Gak heran kalau tempat ini mempunyai peran yang besar dalam produksi dan distribusi gula di pulau Jawa.
Keberadaan Pabrik gula Banjaratma bertahan cukup lama hingga pada akhirnya di tahun 1997 pabrik gula ini terpaksa harus ditutup karena biaya operasional yang semakin tinggi dan tidak dapat dipenuhi.
Setelah tidak lagi difungsikan, bangunan bekas Pabrik Gula Banjaratma kemudian ditetapkan sebagai cagar budaya.
Hingga pada akhirnya dibangun jalan Tol Trans Jawa, bangunan eks Pabrik Gula Banjaratma mengalami revitalisasi. Lalu bangunan ini dan sekelilingnya pun beralih fungsi seperti sekarang menjadi rest area sejak tahun 2019.
Bentuk bangunan khas pabrik dengan temboknya berupa batu bata merah menjadi keunikan tersendiri. Ya, bentuk asli bangunan ternyata memang tidak diubah.
Hanya saja, bangunan tua itu dikuatkan kembali dengan besi baja dan perbaikan di beberapa bagiannya.
Untuk mempertahankan nilai klasiknya, dua mesin penggilingan tebu pun masih ada di dalamnya.
Selain sisa-sisa pabrik gula, di dalam bangunan Rest Area Heritage juga dibangun aviari, lho! Aviari merupakan kandang burung dengan ukurannya yang besar sehingga burung-burung bisa terbang lebih leluasa.
Mika yang bersama Bubu saat itu lumayan lama juga memperhatikan beberapa burung di dalam aviari ini. Ada juga kolam di dalam aviari. Makanya gak heran, deh, kalau Mika sampai lama di depan aviari… :D
Tak hanya itu, hal menarik juga Bubu lihat di bagian luar bangunan eks pabrik gula. Ada sebuah lokomotif yang sengaja dipajang di sana sebagai daya tarik wisata.
Lokomotif ini merupakan lokomotif asli yang dahulu digunakan sebagai penarik bahan baku pembuatan gula. Lokomotif ini pun bisa menjadi salah satu spot foto instagramable di Rest Area Heritage.
Baca Juga: Rest Area Salatiga
Tempat UMKM Berdaya
Begitu memasuki bangunan Rest Area Heritage ini, tampak langit-langit bangunan yang sangat tinggi. Hal ini membuat bagian dalam bangunan juga terkesan luas dan besar,
Di dalam bangunan terdapat restoran, minimarket, sampai jejeran UMKM kuliner yang menjual produk-produknya. Banyak banget, deh UMKM yang buka lapak di sini… :)
Karena sebelumnya kami sekeluarga sudah makan Sate Mendo Wendy’s di Tegal, saat mampir ke Rest Area Heritage ini kami memang bukan berniat untuk mengisi perut lagi.
Tujuan utama untuk mengisi bensin dan sholat. Sekalian mumpung udah sampai sini, Bubu juga ngiterin apa aja yang ada di dalam dan sekeliling rest area ini.
Saking banyaknya UMKM di sini, Bubu pun jadi pingin beli oleh-oleh juga, deh, jadinya. Akhirnya setelah keliling dan melihat-lihat beberapa gerai toko, Bubu memutuskan untuk membeli carica.
Manisan Carica yang Bubu beli merupakan manisan dari buah carica yang agak mirip dengan pepaya. Sebenarnya Carica oleh-oleh khas dari daerah banjarnegara dan Dieng. Tapi ternyata memang dijual juga di Rest Area Heritage yang berlokasi di Brebes ini.
Yes, di rest area ini Manteman gak hanya menemukan oleh-oleh khas Brebes aja seperti telur asin, bawang merah, kerupuk, sampai teh poci, ya. Tapi ada banyaaaak macam oleh-oleh dari berbagai daerah juga di sini. Dari bakpia sampai berbagai snack ada! :D
Baca Juga: Belajar Sejarah dan Kepurbakalaan di Museum Borobudur
Dilengkapi Fasilitas Masjid dan Arena Bermain
Bubu tadi sudah sempat bilang kalau salah satu tujuan kami ke rest area ini adalah untuk sholat. Nah, pas sampai Rest Area Heritage, gak nyangka juga kalau masjidnya cukup besar dan luas!
Bangunannya pun unik berupa bata ekspos di beberapa sisi mengikuti ciri bangunan utama rest area yang terkesan jadul. Masjid yang bernama Masjid As Safar ini juga terlihat berbentuk persegi tanpa ada kubah di atasnya.
Saat Bubu sekeluarga ke masjid ini gak nyangka ternyata bagian dalamnya cukup luas dan dapat menampung banyak pengunjung.
Yap, saat itu masjid cukup ramai dan banyak yang sedang beribadah. Namun meski ramai, kesan lapang tetap terasa di dalam maupun di luar masjid.
Boo dan Mika juga happy banget begitu melihat ada kolam yang berisi ikan di bagian sisi masjid.
Jarak antar masjid dengan bangunan utama rest area pun juga agak lumayan jauh makanya tempat ini jadi kesannya sangat lapang.
Hal yang menarik perhatian Bubu adalah adanya arena bermain untuk anak di outdoor, seperti jembatan berayun! Wah, kebayang serunya kalau anak-anak main di sini, nih.
Tapi pas makin dilihat kok kayak gak ada yang main. Sepi juga dan gak kelihatan ada penjaganya. Bubu berpikir “Oh, kayaknya masih tutup, deh. Jadi belum ada yang main.”
Rest Area Heritage juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas lainnya, seperti puluhan toilet hingga tempat parkir yang luas.
Kalau Manteman lewat Tol Pemalang - Pejagan jangan lupa mampir ke Rset Area Heritage ini, yaa. :D
Bubu Dita
@rumikasjourney
0 komentar