Source: https://www.freepik.com/author/stories |
Hal yang paling membuat dilema ibu bekerja adalah pertanyaan ini: “Apakah aku harus resign? Gimana seandainya aku resign? Kayaknya lebih baik resign aja, ya?” Dan pertanyaan-pertanyaan itu akan diakhiri dengan kata “TAPI” :D
Membuat keputusan resign memang nggak semudah membuat keputusan pagi ini sarapan apa yang aku pilih, bubur ayam atau lontong sayur, Rasanya perlu pertimbangan matang dari segala sisi untuk memantapkan keputusan itu.
Sepanjang Bubu bekerja, Bubu tentunya pernah merasakan fase dilema itu. Bukan sekali dua kali tapi berkali-kali di tiga perusahaan yang berbeda!
Di perusahaan pertama karena masih single jadi untuk memutuskan resign nggak terlalu pusing tujuh keliling. Nah, di perusahaan kedua dan ketiga karena sudah berkeluarga dan mempunyai anak, pertimbangan untuk resign pun menjadi lebih njelimet.
Selain bekerja untuk aktualisasi diri dan ingin produktif sambil berkarya, penghasilan yang Bubu dapat sebenarnya juga bisa ditabung untuk diri sendiri dan juga untuk tambahan dana pendidikan anak. Nah, makanya saat ingin resign, rasanya berat banget! Yakin, sih, banyak juga buibu yang punya perasaan kayak gini. Galaunya setengah mati!
Jika rasa ingin resign sudah kuat dan membuncah, yuk coba cek hal-hal di bawah ini yang bisa ibu persiapkan sebelum ibu resign. Apa saja???
Ungkapkan Rencana dengan Atasan dan Rekan Kerja
Biasanya perasaan ingin resign karena ada sesuatu yang mengganjal di pikiran dan perasaan buibu misalnya saja terhadap permasalahan yang ada di kantor. Bisa jadi juga karena tiba-tiba support system di rumah tidak lagi bisa men-support ibu dan akhirnya berpengaruh ke alasan, siapa dong nanti yang akan jagain anak-anak di rumah pas aku kerja?
Apa yang ibu rasakan dan hadapi, sebaiknya secara terbuka ibu ceritakan ke rekan kerja dan bisa juga langsung ke atasan. Siapa tahu mereka memiliki pandangan yang dapat membantu ibu.
Jika pun keputusan resign ibu sudah bulat, rekan kerja dan atasan yang sudah diajak berdiskusi sebelumnya pasti akan memahami dan mengerti dengan pilihan ibu. Hal ini akan berpengaruh pada profesionalitas yang ibu pegang. Ibu dapat mengundurkan diri secara baik-baik dari perusahaan dan memiliki surat rekomendasi yang dikeluarkan perusahaan.
Catatan Pros & Cons
Sebelum membuat keputusan, ada baiknya juga jika ibu membuat catatan tentang pros dan cons yang akan ibu hadapi ketika resign nanti. Dari catatan itu akan terlihat pilihan apa yang paling”menguntungkan” bagi ibu dan pastinya juga bagi keluarga.
Tanpa membuat catatan tersebut, ibu hanya akan mengawang-awang dan mengira-ngira saja. Dengan dicatat tentunya akan terlihat jelas dan memudahkan ibu untuk memilih. Catatan ini juga bisa menjadi landasan ibu ketika berdiskusi dengan atasan dan rekan kerja, ya.
Libatkan Keluarga
Keputusan untuk resign memang bukan keputusan yang sederhana. Pengambilan keputusan ini pun tidak bisa semata hanya dari ibu sendiri. Sebaiknya, libatkan juga keluarga, terutama pasangan mengenai pilihan ibu ini.
Diskusikan dengan pasangan mengenai rencana ibu dan perlihatkan juga catatan pros dan cons yang sudah ibu buat sebelumnya.
Saat diskusi ini penting sekali membicarakan masalah finansial keluarga nantinya setelah ibu resign. Apakah tanpa penghasilan dari ibu akan berpengaruh pada keuangan bulanan. Atau sebenarnya tanpa ibu bekerja pun kebutuhan hidup keluarga tetap terjamin dari . suami
Ibu dan suami perlu menghitung-hitung dengan detail sehingga jika memang ibu resign ada beberapa pos yang bolong, bisa dibicarakan bagaimana mengatasinya. Apakah ibu akan bekerja di tempat lain, ataukah ibu mungkin mencoba usaha dari rumah sehingga ada pintu penghasilan lain. Atau mungkin suami ingin menambah pintu penghasilan lain juga dengan menjadi side hustle.
Banyaknya pilihan-pilihan itu tentunya perlu didiskusikan sehingga jalan ke depannya akan lancar dan tanpa prasangka. Ribet, yaa, mau resign aja.. Haha… Ya, memang begitulah. Makanya banyak banget pasti ibu-ibu yang sangat dilema. Karena yang dipikirkan tentu bukan dirinya sendiri, tapi juga keluarga.
Apa yang Akan Dilakukan Setelah Resign?
Setelah yakin dengan keputusan resign yang ibu ambil, luangkan waktu juga untuk memikirkan dan mencatat apa yang akan ibu nanti lakukan setelah resign.
Apakah ibu akan total berada di rumah mengurus rumah dan anak atau ibu juga masih butuh untuk melakukan kegiatan lain. Nah, kalau mau menjalankan peran lain dan melakukan kegiatan lain, sudah mulai dipikirkan apa kegiatannya, ya, Bu.
Misalnya ibu akan membuka usaha di rumah, belajar mengenai hal yang ibu suka, melanjutkan studi pendidikan, atau yang lainnya. Banyak banget hal yang ibu bisa lakukan meskipun ibu sudah resign. :)
Nah, jika akan tetap berkegiatan, hal ini juga akan berkaitan dengan support system yang ibu butuhkan di rumah. Apakah nantinya di rumah ibu akan memerlukan ART atau tidak, siapa yang akan menjaga anak-anak atau membantu untuk mengurus rumah. Hal ini juga perlu didiskusikan dengan suami, ya.
Punya Tabungan Pribadi
Sebelum akhirnya resign, sebisa mungkin ibu sudah punya tabungan pribadi 3 kali gaji yang biasa ibu terima. Lebih banyak pastinya lebih baik lagi. Buat apa, sih, simpanan itu? Nah, uang yang ibu simpan ini bisa jadi pegangan ibu dan supaya ibu juga nggak kaget saat nggak lagi menerima gaji rutin dari kantor.
Tentunya simpanan pribadi ini buka dana darurat keluarga atau mengambil pos keuangan yang lain, ya. Jadi benar-benar simpanan khusus yang ibu siapkan untuk resign.
Jika nantinya ibu kembali bekerja, simpanan tersebut bisa dimasukkan ke pos keuangan lain. Itu terserah ibu. Namun jika ingin digunakan untuk modal membuka usaha atau untuk membeli hal yang ibu suka, asal kondisi keuangan keluarga sudah aman, tentunya boleh banget ibu gunakan simpanan tersebut, ya.
Nah, gimana Bu, sudah ada bayangan, kan, apa yang harus ibu persiapkan sebelum resign? Kalau ada yang mau menambahkan list-nya, boleh share di komentar juga, ya, bu…
Yang pasti ambillah keputusan dengan bijak, ambillah keputusan dengan pikiran terbuka dan bukan semata-mata karena ego dan emosi sesaat.
Semoga jika ibu sudah positif memutuskan untuk resign, itu adalah pilihan terbaik bagi ibu dan keluarga… :)
Bubu Dita
@rumikasjourney / @bubu.journey