Beberapa destinasi di Magelang, Jawa Tengah semakin mencuat namanya setelah menjadi lokasi syuting film Ada Apa Dengan Cinta 2. Salah satu destinasi tersebut adalah Punthuk Setumbu, tempat di mana Cinta dan Rangga bertemu dan melihat sunrise.
Punthuk Setumbu terletak tidak jauh dari Candi Borobudur. Jaraknya hanya sekitar 4,5 km saja. Dari Punthuk Setumbu, Candi Borobudur terlihat meski hanya kecil dan bagian puncaknya saja. Bangunan yang lebih jelas terlihat dari Punthuk Setumbu adalah Gereja Ayam dan tentu saja view Perbukitan Menoreh.
Gereja Ayam atau yang sebenarnya berbentuk burung merpati ini juga jadi tempat syuting film yang sama. Makanya sejak AADC 2, muncul pula banyak tour untuk napak tilas perjalanan Cinta dan Rangga di sana.
Sebelum muncul di film Ada Apa Dengan Cinta 2, Punthuk Setumbu mulai dikenal banyak masyarakat berkat seorang fotografer yang mengabadikan keindahan panorama alam sekitarnya. Foto yang dipublikasikan itu memperlihatkan bagaimana magisnya sunrise di Punthuk Setumbu. Sinar matahari datang membelakangi Candi Borobudur, ditambah latar view Gunung Merapi dan juga Merbabu. Kebayang pasti cantik banget, ya!
Punthuk Setumbu memang istimewa! Bubu penasaran karena belum pernah ke sana. Makanya saat berencana mengajak anak-anak ke Borobudur, nama Punthuk Setumbu pun terlintas di kepala.
Menariknya, di kawasan Borobudur ada tour untuk menaiki mobil VW antik. Tour VW ini juga menawarkan beberapa destinasi untuk dituju, dan salah satunya Punthuk Setumbu. Tanpa berpikir lama, langsunglah Bubu memilih ke Punthuk Setumbu untuk menjawab rasa penasaran. Apalagi Boo juga kelihatan semangat sekali untuk ke tempat tersebut, meski belum tahu ada hal menarik apa di sana.
Ada hal menarik, nih, seputar nama Punthuk Setumbu itu sendiri. Dari literatur yang Bubu baca, kata punthuk berarti perbukitan, sedangkan kata setumbu diambil dari kata tumbu yang artinya bakul besar untuk menaruh beras. Nah, bentuk dari Punthuk Setumbu itu menurut orang-orang di sana memang menyerupai seperti bentuk tumbu.
Bagaimana Rute ke Punthuk Setumbu?
Perjalanan ke Punthuk Setumbu tidaklah sulit. Bubu sekeluarga menuju Puntuk Setumbu dari Balkondes Borobudur dengan mengendarai VW antik. Jarak Balkondes Borobudur ke Punthuk Setumbu juga tidak terlalu jauh, hanya 3,5 km saja atau kurang lebih 10 menit perjalanan dengan kendaraan.
Setelah sampai, kendaraan bisa diparkir di tempat khusus parkir kendaraan. Beli tiket dan lanjutkan perjalanan ke atas bukit dengan berjalan kaki! Nah, ini nih yang sempat bikin Bubu Dita kaget. Bubu kira nggak perlu jalan kaki, Bubu pikir setelah sampai ya sudah bisa langsung berada di atas bukit. Ternyata tidak saudara-saudara :D
Nggak pakai riset jadi gini, nih, Kaget sendiri :D Sebetulnya jarak untuk menuju puncak Punthuk Setumbu tidaklah jauh. Kira-kira jaraknya 300 meter saja. Namun karena agak menanjak jadi rasanya memang melelahkan, apalagi saat matahari tepat berada di atas kepala jam 12 siang dan Bubu jarang banget olahraga. Mantap, dah! :D Untuk durasi tempuhnya kira-kira sekitar 20 menitan, ya.
Untung saja, jalan menuju puncak bukit sudah rapi. Sudah ada konblok dan juga ada pegangan. Jadi lebih aman juga. Sepanjang jalan juga banyak pepohonan rindang yang bikin suasana lebih adem dan gak terlalu panas-panas banget sebetulnya. :) Di sisi jalan juga Bubu menemui beberapa warung kopi hingga warung mie! Ehehe… Kebayang sih kalau naiknya pagi-pagi, pasti dingin dan kopi hangat serta indomie rebus panas bisa jadi teman yang pas di perjalanan ke Punthuk Setumbu.
Oiya, sebelum naik ke atas, di dekat loket tiket ada papan informasi menarik yang Bubu baca. Jadi perjalanan ke atas Punthuk Setumbu itu diibaratkan mirip seperti perjalanan ke atas Candi Borobudur.
Perjalanan dibagi menjadi tiga fase tingkatan alam semesta dalam Buddha, yaitu Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu.
Kamadhatu merupakan awal perjalanan (tingkatan terendah alam) dimana masih dikuasai oleh hasrat duniawi. Lalu berlanjut ke Rupadhatu, yaitu fase di mana manusia mulai meninggalkan keduniawian namun masih ada hal-hal duniawi yang melekat. Saat memandang sekeliling, ada pemandangan di kejauhan namun masih terhalang oleh beberapa bentuk atau bangunan di sekitar.
Dan fase yang terakhir adalah Arupdhatu, di mana segala hal keduniawian sudah dilepas, menuju kesempurnaan nirwana. Saat memandang sekeliling akan tampak pemandangan di kejauhan…
Ya, perjalanan di Punthuk Setumbu seperti perjalanan untuk mencari kesempurnaan. Saat berada di atasnya hanya keindahan yang bisa terlihat oleh mata kita. :)
Tiket Masuk Punthuk Setumbu
Untuk menikmati Punthuk Setumbu tentunya ada biaya yang harus dikeluarkan. Dan biaya itu tidak termasuk ke dalam VW Tour yang Bubu ikuti.
Berikut harga tiket masuk Punthuk Setumbu:
Wisatawan Domestik: Rp 20.000,-
Wisatawan Mancanegara: Rp 50.000,-
Karena anak-anak sudah bayar full, jadi Bubu mengeluarkan Rp 80.000,-. Bapak driver VW tidak ikut serta dan hanya ingin menunggu di tempat parkir saja.
Untuk waktu bukanya, Punthuk Setumbu buka dari pukul 04.00 - 17.00. Karena itu paling pas memang ke tempat wisata ini pagi-pagi sekali untuk melihat sunrise dengan view Candi Borobudur. Rasanya saat menjelang sore pun Bubu pikir juga waktu yang tepat karena tidak terlalu panas dan bisa menikmati matahari menuju sunset.
Bubu tidak menyarankan mengikuti jejak Bubu sekeluarga, ya, yang bisa-bisanya ke sana jam 12 siang! :D
Ada Apa Saja di Punthuk Setumbu?
Oke, lanjut ke bagian paling atas di Punthuk Setumbu. Kira-kira ada apa saja di sana, ya?
Sudah pasti yang namanya tempat wisata sekarang mah pastilah ada signage atau nama tempat dengan huruf besar. Di Punthuk Setumbu juga ada. Selain bisa menikmati view Perbukitan Menoreh dan Candi Borobudur, Gereja Ayam, serta Gunung Merapi dan Merbabu, disediakan pula tempat untuk foto-foto pastinya. :D
Saran Bubu, berlama-lamalah di atas sini sampai puasss. Karena kami capek banget dan kepikiran nanti masih mau ke Borobudur, akhirnya kami di atas hanya sebentar saja. Hahaha… :D
Bubu Dita
@rumikasjourney