Coba tebak ada berapa banyak pantai di daerah Gunungkidul, Yogyakarta? Ada 5, 10 atau 20-an? BUKAN! Seperti dilansir yogyadotcom, pantai di kawasan tersebut berjumlah 102 pantai! Waw, banyak bangeeeet!

Saat Bubu browsing dan mencari tahu lebih jauh soal pantai di Gunungkidul, sama sekali nggak nyangka banget pantai di sana mencapai jumlah ratusan. Kalau mau ke semua pantai kira-kira butuh waktu berapa lama coba? :D 

Dari ratusan pantai tersebut, sudah ada beberapa nama pantai yang terdengar familiar di Bubu. Beberapa ini maksudnya cuma bisa dihitung dengan jari aja… :D  

Sebetulnya dari kecil Bubu cukup sering juga ke Yogyakarta, tapi belum pernah sekalipun mampir ke pantai yang ada di Gunungkidul. Seingat Bubu cuma Pantai Parangtritis aja yang pernah Bubu kunjungi. Termasuk saat ke Yogyakarta beberapa tahun lalu saat anak-anak masih kecil banget, mainnya ya ke Parangtritis. 

Baca Juga: Sunrise di Pantai Parangtritis

Makanya dalam hati kayak sudah bertekad gitu kalau ada kesempatan liburan ke Yogyakarta lagi, pantai-pantai di Gunungkidul mesti jadi tujuan wisata utama! Akhirnya pas liburan panjang sekolah tahun ini, sampai juga di pantai-pantai Gunungkidul!

Dari ratusan pantai tersebut, hanya lima saja yang Bubu kunjungi bersama Yaya Indro, Boo, dan Mika.Dua diantaranya sampai bermain air basah-basahan dan tiga lainnya hanya melihat- lihat saja dan berjalan di pasir pantainya. Jarak antara pantai tidak terlalu jauh, bahkan ada yang bersebelahan. 

Cocok nih buat liburan keluarga yang mau seharian ada di pantai dari pagi sampai sore. Bisa pindah-pindah ke banyak pantai! Biayanya pun termasuk terjangkau banget. Biaya masuk kawasan pantai Gunungkidul sebesar Rp 38.000,- (termasuk mobil dan empat orang, dua dewasa dua anak). Dan di setiap pantainya hanya akan dikenakan biaya parkir saja. Jadi, memang pas banget kalau mau beach hoping di sini. Main ke banyak pantai sekalian aja!

Nah, berikut ini lima pantai di Gunungkidul yang Bubu kunjungi! Setiap pantai punya khasnya masing-masing. Jadi walaupun judulnya sama-sama pantai, tapi kamu pasti ngerasain hal yang berbeda antara saat di pantai satu dengan pantai lain. Siapa tahu pantai-pantai yang Bubu kunjungi ini bisa jadi inspirasi kamu juga kalau ke Gunungkidul, ya.

Pantai Indrayanti

Ini dia salah satu pantai paling populer di kawasan Gunungkidul. Makanya nggak heran kalau saat ke pantai ini ada cukup banyak pengunjung. Terbukti dari tenda-tenda restoran yang terisi. Yap, di pantai ini fasilitas cukup lengkap, termasuk restoran yang menyajikan pilihan makanan berat, makanan ringan, dan minuman. 

Nggak mau makan di resto supaya bisa duduk di tenda, tenang aja, ada banyak yang menyewakan tikar serta payungnya juga, lho!

Pantai Indrayanti cukup panjang dan Bubu bersama Boo dan Mika sempat naik ke salah satu bagian atas bukitnya. Dari atas bukit ini pemandangannya baguuussss banget. Jangan lewatkan ke atas bukitnya, ya. Ada biaya untuk naik sebesar Rp 2.000,-/orang dan anak-anak saat itu gratis. 

Pantai Krakal

Ciri khas pantai ini ada pada patung ikan besar yang tampak mencolok bahkan dilihat dari kejauhan. Bubu ke pantai ini selain karena ternyata deket banget dengan Pantai Indrayanti juga dapat rekomendasi dari teman Bubu, Efi. 

Pantai Krakal juga punya pantai yang panjaaaaang dan ombaknya agak besar. Nah, makanya Boo dan Mika bisa bermain di pantai ini di bagian paling pinggir. Nggak langsung menghadap ke samudera. Tapi lumayan banget bisa basah-basahan ke ombak juga.

Nah, selain patung bentuk ikan, di pantai ini juga ada yang menjadi ciri khasnya yaitu adanya tanaman pandan-pandanan di sepanjang pantai. Banyak juga gazebo kecil dan bisa berkemah juga lho di sekitar lokasi pantai. 

Baca Juga: Pantai Karang Hawu Palabuhanratu Sukabumi

Fasilitas cukup lengkap termasuk banyak restoran di pantai ini yang jaraknya agak jauh dari bibir pantai. Harga makanan juga standar ya jadi aman buat kantong.  Keliatannya jarak gazebo dan rumah serta resto yang agak jauh dari pantai membuat kawasan Pantai Krakal terlihat sangat luas. Apalagi kebetulan pas kami ke sana juga nggak terlalu banyak wisatawan yang berkunjung. 

Pantai Slili

Pantai ini tempatnya persis di sebelah Pantai Krakal. Begitu kami sekeluarga sudah di mobil lalu lihat pantai ini, lho kok baguuuusss keliatannya. Pasirnya bersih, rapi, ada banyak gazebo yang berderet. Ada ayunannya juga di pinggir pantai. Mirip kayak pantai-pantai di Bali atau Lombok. 

Di pantai ini, Bubu dan mika hanya lihat-lihat saja, dan nggak sampai basah-basahan. Pingin next time kalau ada kesempatan ke gunungidul lagi, mau eksplor Pantai Slili lebih lama. 

Pantai Drini

Penasaran dengan Pantai Drini karena banyak melihat perahu pada bersandar. Dan ternyata pantai ini juga merupakan kawasan kampung nelayan tradisional. Di sini bisa banget makan ikan bakar yang baru dibawa dari hasil melaut. Ada banyak kios juga yang menjual ikan. Nah, untuk pantainya sendiri juga cakep bangeeet!  

Pantai Baron

Pantai terakhir yang kami sambangi adalah Pantai Baron. Beda dengan pantai lain yang terlihat dari alan dan tempat parkir. Untuk mencapai pantai ini dari tempat parkir agak jauh sedikit, ya. Mesti ada effort jalan dulu. Saat berjalan ke pantai, di sekeliling banyak banget toko yang menjual oleh-oleh, restoran, dan ada masjid juga.

Di dekat pantai bisa terlihat lighthouse di bagian atas bukit. Selain itu, mirip seperti Pantai Drini, di pantai ini juga ada banyak perahu bersandar. Dan saat Bubu di sana, Bubu melihat wisatawan bisa keliling menaiki perahu. Seru banget!

Posisi Pantai Baron pun juga unik. Ada kapal yang bersandar di muara dan ada juga yang d ipantai. Jadi kalau ke Pantai Baron kita bisa melihat keunikan ini. 

Baca Juga: Pantai Tanjung Pasir Tangerang

Gimana, kira-kira kamu bakalan lebih tertarik buat main ke pantai yang mana nih di Gunungkidul? Atau ada yang punya rekomendasi pantai lainnya di Gunungkidul juga? Yuk, share di komentar… 

Bubu Dita

@rumikasjourney

“Bubu, kapan kita ke Sky Bird Park?”

Pertanyaan ini berkali-kali dilontarkan Boo dan Mika. Mereka nggak sabar banget ingin melihat seperti apa Sky Bird Park, sebuah tempat wisata yang terletak tepat di rooftop Mal Depok Town Center. Sebenarnya jarak rumah kami dengan mal ini nggak jauh, bahkan beberapa kali mampir ke mal ini tapi belum kesampaian main ke Sky Bird Park.

Akhirnya, di weekend lalu, keinginan Boo dan Mika terwujud juga. Mereka berdua bisa menikmati berbagai permainan di sana dan tentu saja melihat berbagai hewan yang ada di Sky Bird Park. Biaya masuknya Rp 15 ribu/orang, ya. Bagi kamu yang tinggal di sekitar Sawangan dan Pancoran Mas Depok, bisa nih main ke Sky Bird Park sekalian untuk menyenangkan anak-anak. 

Ada apa aja di Sky Bird Park? 

Ada Aviari Besar

Namanya juga Sky Bird Park, ya, udah pasti ada burung dong ya di sana. :D Berbagai jenis burung ada di dalam aviari. Kalau merujuk KBBI, aviari merupakan bangunan berukuran besar tempat memiara berbagai jenis burung agar burung itu dapat terbang bebas dan leluasa di dalamnya.

Benar saja, Bubu bisa melihat burung-burung terbang hilir mudik di dalam avari. Ada pula burung yang ukurannya lumayan besar dan bikin kaget Bubu bertengger di atas aviari. 

Meskipun tempat ini bernama Sky Bird Park, masih ada hewan-hewan lain di tempat ini. Kura-kura, berbagai jenis ayam, berbagai jenis ular python, iguana, monyet, burung hantu, kelinci, buaya, hingga ikan besar alligator gar. Cocoklah kalau Sky Bird Park disebut sebagai mini zoo.

Ada Banyak Aktivitas, Dari Sepeda Sampai Becak Mini

Sky Bird Park juga menyediakan berbagai permainan untuk anak-anak. Jadi sambil melihat satwa, anak-anak bisa sambil bermain di sini. Ada playground dengan perosotan, sepeda, ayunan, mobil-mobilan, hingga becak mini. Semua fasilitas permainan ini bisa dimainkan tanpa dikenakan biaya tambahan. Oiya, ada kereta-keretaan atau mini train juga seperti yang ada di mal pada umumnya itu, lho. Kamu bisa mengajak anak-anak naik mini train ini untuk keliling Sky Bird Park. 

Boo dan Mika senang sekali mencoba sepeda dan becak mini. Untuk playground-nya sendiri lebih cocok untuk anak-anak  usia balita sehingga mereka berdua tidak mencobanya.

Saat kami baru masuk ke dalam Sky Bird Park, petugas di sana menjelaskan tentang beberapa hal, termasuk adanya gazebo yang bisa digunakan. Anak-anak bisa bermain dan setelah lelah bisa beristirahat di saung. Namun saung yang tersedia hanya satu saja. Selain itu ada juga tempat istirahat lainnya untuk duduk-duduk di dekat pintu masuk dan terhalang atap. Lumayan banget untuk istirahat tanpa terkena panas.

Nah, saat kami ke sana jam menunjukkan pukul 10 pagi. Dan kami adalah pengunjung pertama di Sky Bird Park ini. Boo dan Mika bisa main puas serasa tempat itu milik mereka :D Selang hampir setengah jam kemudian, barulah ada pengunjung lain yang datang.

Saran Bubu, datang saat pagi supaya masih sepi, bisa lebih puas main dan melihat satwa. Dan tentu saja supaya nggak kena panas juga. Yap, karena letaknya di rooftop sebagian besar bagiannya tidak beratap, ya. Kebayang kalau siang matahari di atas panasnya kayak apa, kan. :D

Ada Spot Selfie Dimana-mana

Nggak hanya tempat bermain dan edukasi satwa, di Sky Bird Park juga banyak spot foto selfie. Ini sih yang jadi salah satu daya tarik utama tempat wisata ini. Beberapa spot foto dilukis dengan tema alam atau tema yang sedang kekinian. 

Tapi sayangnya, meski baru satu tahun berdiri saat pandemi, Sky Bird Park seperti terlihat kurang perawatan dan kurang rapi kalau menurut Bubu. Contohnya aja kolam kura-kura yang kotor serta beberapa tumpukan ahan bangunan yang tergeletak di pojokan. 

Beberapa mainan juga terlihat seperti sudah lama, padahal kalau dipikir baru setahun, kan, ya. Mungkin bisa saja karena letaknya di outdoor jadi cuaca juga sangat berpengaruh, ya. 

Gimana, tertarik nggak buat ajak anak-anak main ke Sky Bird Park terutama untuk warga Depok dan sekitarnya? Lumayan banget, nih, ada wisata gini deket rumah dengan biaya terjangkau. Boo dan Mika bahkan sudah pingin lagi ke sana, padahal baru banget dari sana... :D

Bubu seneng sih dengan konsepnya, bisa memanfaatkan  rooftop mal untuk wisata yang bisa dinikmati semua anggota keluarga. Semoga kedepannya Sky Bird Park bisa maksimal dalam hal perawatan satwanya, ya, dan lebih bersih dan rapi lagi untuk kenyamanan pengunjung. :)

Bubu Dita

@rumikasjourney