Setelah 2,5 tahun stop kerja kantoran, akhirnya Bubu mulai kembali lagi menjadi working mom. Bener-bener kerja di kantor yang setiap hari pulang-pergi naik kereta Depok-Slipi. Jauh, ya! :D Eh, ndilalah, kok ya baruuuu juga dua bulan mengecap status tersebut, tiba-tiba pandemi datang dan alhasil harus bekerja di rumah lagi. Tantangannya makin berat karena support system berubah tidak seperti sebelumnya.
Nah, tapi di tulisan ini Bubu lebih akan membahas tentang bagaimana seorang ibu yang sudah lama tidak bekerja kantoran bisa kembali lagi menjadi working mom. Apa saja tantangannya? Dan apa tips supaya bisa bertahan dengan begitu cepatnya perkembangan dunia kerja ini berputar di sisi lain sebagai ibu juga punya kewajiban untuk terus membersamai anak-anak?
Tentunya Bubu bukan expert-expert amat ya soal kerjaan sebagai working mom pun sebagai ibu. :) Masih banyak kurangnya, tapi bisalah ngejalaninnya… Tulisan ini juga hanya berdasar pengalaman semata. Bisa berlaku di Bubu, belum tentu berlaku di kamu… :)
Coba Tonton Romance Is a Bonus Book (Agak SPOILER dikit, ya!)
Bagi penggemar drakor, mungkin drakor yang satu ini sudah nggak asing lagi. Romance is A Bonus Book dibintangi oleh Lee Jong Suk dan Lee Na Young. Di IMDB skor-nya 8, lho! Ber-setting di kantor penerbitan buku, Lee Jong Suk berperan sebagai Cha Eun Ho, seorang editor buku kawakan dan populer juga sebagai penulis buku.
Sedangkan Lee Na Yong berperan sebagai Kang Dan-i, teman masa kecil Eun Ho yang bercerai dengan suaminya dan memiliki seorang anak perempuan berusia 7 tahun. Kisah romansa Eun Ho dan Dan-i dimana Dan-i lebih tua ini memang bisa bikin senyum-senyum sendiri. :)
Namun selain kisah romansa dan pertemanan, ada satu hal di cerita Romance Is A Bonus Book yang bisa jadi inspirasi untuk ibu-ibu yang sudah lama tidak bekerja kantoran dan kembali ingin berkarya dengan bekerja lagi.
Diceritakan di serial ini, Dan-i langsung resign begitu menikah dan memiliki anak. Padahal kariernya cukup cemerlang sebagai seorang penulis. Tujuh tahun berselang, Dan-i bercerai setelah mengetahui suaminya berselingkuh. Di titik terendahnya, Dan-i berusaha untuk bekerja kembali. Namun tujuh tahun tidak bekerja sama sekali ternyata menjadi batu sandungan yang cukup berat. Dan-i dianggap tidak lagi kompeten, tertinggal, dan akhirnya sulit mendapat pekerjaan.
Apa yang dirasakan Dan-i tentu juga pernah Bubu rasakan. Ada rasa kekhawatiran tidak bisa lagi bekerja dan tertinggal dengan yang lain. Dunia memang secepat itu berubah, kan?
Tapi Dan-i bukan karakter yang mudah menyerah. Sampai akhirnya ia mendapat informasi tentang lowongan pekerjaan yang tidak membutuhkan spesialisasi dan tidak melihat latar belakang. Dan-i pun mengubah CV-nya, ia tidak lagi mencantumkan diri sebagai lulusan universitas ternama, serta melepas background pekerjaannya terdahulu. Dan-i menganggap dirinya bukan apa-apa agar bisa diterima kerja.
Baca Juga: Mengatasi Stress Saat Harus #DiRumahAja
Persis 100% apa yang dialami Dan-i ini juga pernah Bubu rasakan. Meski selama 2,5 tahun hiatus itu Bubu masih berganti-ganti menjadi freelancer di berbagai perusahaan, namun rasa ingin mendapat pekerjaan tetap yang sesuai dengan kemampuan Bubu tampaknya masih berbalut kabut.
Dulu sampai-sampai Bubu melihat lowongan pekerjaan dengan spesifikasi bukan lulusan S-1, Bubu melihat yang mencari lulusan SMA. Bubu juga jadi berpikir untuk bekerja apa saja tanpa melihat spesialisasi. Sempat berpikir jadi petugas administrasi atau pelayan toko. Tentu bukan mengkerdilkan pekerjaan tertentu, namun Bubu melihat peluang pilihan pekerjaan yang tanpa tuntutan tinggi dalam spesifikasinya yang kemungkinan besar bisa Bubu kerjakan….
Apakah wajar memiliki perasaan seperti itu? Wajar! Ketika manusia merasa “kepepet” dan ingin mendapat sesuatu, apapun, ya apapun pasti akan diusahakan, kan. Termasuk dalam mencari pekerjaan. Tidak ada bedanya Dan-i dan Bubu (glowing-nya beda, Buuuu :D).
Baca Juga: Memaknai Kembali Arti Kehidupan di Telisik Budaya Bogor
Setelah Dan-i melamar pekerjaan tanpa spesifikasi itu, barulah ia diterima! Singkat cerita, meskipun di pekerjaannya, ia membantu membuat minuman, memfotokopi, menyiapkan ruang rapat, namun Dan-i tetap lho gak menyerah. Ia menampilkan sisi terbaiknya, bahkan saat ada kesempatan menunjukkan kemampuannya, ia tanpa ragu berusaha untuk hal itu.
Bagaimana dengan Bubu??? Alhamdulillah yaaa Allah Maha baik. Setelah 2,5 tahun tidak bekerja kantoran, Bubu mendapat pekerjaan lagi dari tangan seorang teman yang baik. Ihiiik, terharu aku tuuuh. Dan kini Bubu masih bertahan bekerja selama 2 tahun. Alhamdulillah bisa berkontribusi untuk kantor dan masyarakat, eeeaaaa…. :D
Bersama dokter anak ngehits yg udah aku ikutin dari duluuuu... :) |
Tetiba jadi MC :) |
Bersama dokter gizinya para artiiiis, termasuk Sultan Andara... :) |
Oiya, aku punya fakta seru lagi kalau pemeran Kang Dan-i alias Lee Na Young (yang juga adalah istrinya Won Bin :D) ini ternyataaaa juga hiatus dari perdramaan selama 9 tahun! Lama bangeeeeeet…. Jadi Romance Is A Bonus Book ini adalah comeback-nya setelah sekian lama gak main drakor. Mantaps, ya! Mungkin karena ide ceritanya mirip dengan apa yang dia alami akhirnya dia mengambil peran ini dan memang bagusss sih mainnya di sini.
Tantangannya Memang Berat, Tapi Pasti Bisa Terlewat! (If U Have a Good Support System Tentunyaaaa…)
Tidak mudah, sama sekali tidak mudah untuk bekerja kantoran kembali setelah lama tidak menjalaninya. Mulai dari adaptasi kebiasaan baru, termasuk manajemen waktu.
Bagaimana Dan-i bisa dengan mudah tidak terkendala ketika mulai bekerja kembali? Sebagai single mother seharusnya dia lebih kayak roller coaster, tapi karena anak Dan-i sekolah di asrama di Filipina, jadilah Dan-i punya cukup keleluasaan waktu. Ia tidak butuh lagi support system untuk membantu menjaga anaknya. (Eh, tapi pas aku nonton ini agak bertanya-tanya juga, sih, anak-nya masih bisa dibilang kecil tapi sudah masuk asrama dan sepertinya gak ada masalah gitu, ya).
Baca Juga: Apa Rasanya Traveling Sendiri, Tanpa Suami dan Anak?
Coba mungkin ada Buibu yang sudah pernah nonton bisa kasih penjelasan ke Bubu gak soal anaknya yang tinggal di asrama. Takutnya ada yang terlewat dari Bubu.
Ketika suami bekerja, Buibu ingin kembali bekerja dan ada anak, mau tidak mau memang perlu support system ya. Support system bisa jadi keluarga sendiri, daycare atau pengasuh anak. Bagaimana jika tidak ada??? Suliiiiiit! Kecuali kamu bekerja dari rumah dengan pekerjaan yang waktunya bisa fleksibel.
Ceritanya lagi live... :) |
Tips Untuk Buibu yang Ingin Bekerja Kantoran Lagi
Tips ala-ala Bubu ini siapa tahu bisa membantu membuka pikiran Buibu semua yang ingin kembali berkarier di kantor.
- Tentukan dulu apa goal kamu untuk kembali bekerja. Apakah untuk menambah penghasilan rumah tangga, apakah untuk eksistensi diri atau untuk alasan apa. Apapun alasannya tetap pastikan support system dapat dipercaya untuk meng-handle pekerjaan rumah yang tidak bisa dilakukan sendiri.
- Merasa sulit mendapat pekerjaan setelah mencoba berkali-kali??? Coba cek teman-teman dan jejaringmu. Bertanyalah apakah ada lowongan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan. Segera perbaiki CV, update LinkedIn atau social media juga agar ;ebih banyak orang yang tahu kalau Buibu ingin bekerja kembali. Siapa tahu rezeki pekerjaanmu ada di pintu teman atau kenalan.
- Bisa jadi saat bekerja di kantor baru usia karyawannya tidak seusiamu, ya, Bu. Bukan lebih tua, tapi lebih muda, jauuuuuh lebih muda :D Bubu sampai mau keselek begitu tau teman kantor ada yang fresh graduate banget dan beda belasan tahun sama Bubu! :D Hal itu tentu bukan masalah, malah Bubu berasa jadi lebih muda ahahaha… Jadi tipsnya ya gak ada sih untuk poin ini. Ahahahahaa :D
- Eh, ada deh sebetulnya. Bisa jadi nanti atasanmu akan berusia jauh lebih muda. Apakah kamu siap? Kalau Bubu tidak masalah karena usia hanyalah usia. Kemampuan tidak ditentukan oleh usia. Lebih muda bukan berarti tidak lebih baik dan lebih kompeten. Mindset seperti ini, nih, yang harus dipegang, ya. Kamu punya kemampuan luar biasa, tapi masih banyak yang punya kemampuan yang lebih luaaaaar biasa lagi daripada kamu. :)
- Adaptasi dengan segala perubahan itu penting banget. Ilmu pun selalu berkembang. Jangan tutup diri, selalu terbuka untuk ilmu-ilmu baru. Walau mungkin butuh waktu lama untuk mempelajarinya, seenggaknya ada yang dipahami sedikit. :D Kalau ada kesempatan waktu dan biaya untuk ambil online course, ambiiiil. Semangat terus belajar walau usia sudah berkepala-kepala. Sekali lagi, jangan merasa insekyur sama usia... :')
- Bekerja memang seru, ya! Tapi tetap ingatlah ada anak-anak yang selalu menunggu kamu pulang dan pingin peluk serta main sama kamu. Uhuhuhu….
Mamam malam akhir tahun... :) |
Setelah cooking class donat. :) |
Dalam tulisan ini Bubu pun ingin berterima kasih sekali ke atasan Bubu yang sudah percaya kalau seorang ibu yang sudah tidak muda lagi, dan sudah berhenti bekerja cukup lama masih bisa diperhitungkan untuk bekerja di perusahaan Bubu saat ini. Terima kasih untuk kesempatan yang sudah diberikan. :’)
Terima kasih untuk para atasan, para HRD di luar sana yang tidak memandang usia sebagai suatu penghalang saat menerima karyawan baru. Tidak memandang ibu dan perempuan sebagai batasan dalam merekrut. Kesempatan yang kalian berikan sungguh-sungguh berarti. Bukan hanya untuk para ibu dan perempuan tapi juga untuk generasi selanjutnya.
Dengan bekerja, Bubu bisa kembali membantu finansial keluarga. Dana Pendidikan dan Dana Pensiun kembali tertata dengan baik setiap bulannya :’)
Love,
Bubu Dita