Mobil yang kami naiki melaju dengan cepat di Jalan Cisolok Palabuhanratu. Berlibur bukan saat peak season di Palabuhanratu memang punya keuntungan sendiri. Tempat wisata enggak terlalu ramai, jalan pun relatif lancar tanpa hambatan. Saat itu kami menuju Pantai Karang Hawu, sebuah pantai populer di Palabuhanratu yang ternyata kerap dihinggapi mitos dan kisah mistis.
Hanya 15 menit saja waktu yang dibutuhkan untuk tiba di Pantai Karang Hawu dari Grand Inna Samudra Beach, hotel tempat kami menginap. Meski hotel tersebut memiliki private beach, tapi keinginan untuk mengeksplorasi pantai lain di Palabuhanratu, Sukabumi sayang untuk dilewatkan begitu saja.
Hanya berbekal pengetahuan minim tentang Pantai Karang Hawu sebelum menyambanginya membuat Bubu Dita menyesal kenapa enggak browsing lebih banyak lagi tentang pantai ini sebelum ke sana. Ya, saya hanya melihat foto-foto yang ada di mesin pencari saja. “Oh, ya, bagus juga. Boleh, deh, ke sana.”
Jangan diikuti, ya, Manteman. Sebelum berlibur, pastikan dulu cari tahu lebih banyak tentag tempat yang mau kamu tuju. Apalagi jika berniat untuk menuliskannya. Pasti tulisan akan semakin kaya dengan pengetahuan tentang tempat itu dan apa yang dirasakan langsung saat berada di sana. Ini, nih, yang sekarang-sekarag ini kurang Bubu Dita maksimalkan. Hehe...
Setelah pulang berlibur dari Palabuhanratu, barulah Bubu Dita mencari tahu lebih banyak mengenai Pantai KarangHawu. Ternyata cerita seputar pantai ini cukup santer juga di berbagai media online. Pantai ini memang tidak bisa lepas dari legenda Nyi Roro Kidul.
Mitos yang beredar seputar Pantai Karang Hawu
Ya, saking percayanya dengan Ratu Selatan dan ingin mendapat berkat darinya, hal tersebut pun sampai dilakukan. Entah menganut kepercayaan apa, tapi memang jika sampai menyembah dan memohon berkah sudah pasti tergolong musyrik. Namun ada juga masyarakat yang datang ke petilasan hanya sekedar untuk menjawab rasa keingintahuannya saja. Kepo gitu, lho! :D
Baca Juga: Grand Inna Samudra Beach Hotel Palabuharatu Sukabumi
Bukit itu dikenal oleh penduduk sekitar dengan nama Gunung Kramat Winarum. Jika dari pantai, tampak pepohonan rindang berada di atas bukit. Enggak tampak kesan mistis dan menyeramkan saat melihat bukit tersebut dari pantai. Untuk naik ke atas puncaknya pun rasanya enggak sulit dan medannya cukup mudah karena sudah ada tangga dari semen.
Bubu Dita memang enggak ke atas Kramat Winarum karena terbentur waktu. Saat itu sudah pukul 9 pagi dan siang itu pula jadwal kami sekeluarga harus kembali ke Depok. Mungkin lain waktu saya akan ada lagi di sana dan dapat melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana bentuk petilasan Nyi Roro Kidul. Lagipula, saya juga ingin melihat Pantai Karang Hawu dan laut selatan dari atas karena view-nya pasti indah sekali!
Jika Manteman Rumika ke pantai ini, jangan lewatkan juga untuk naik ke Keramat Winarum, ya. Bagi yang penasaran aja... Hehe...
Nah, di atas situ, tuh, petilasan Nyi Roro Kidul. |
Selain mengenai mitos Nyi Roro Kidul yang melegenda dengan petilasannya, di Pantai Karang Hawu juga ada mitos lainnya yang sangat menarik. Di kalangan masyarakat, ada kepercayaan bahwa siapa yang membasuh muka dan berendam diantara cekungan batu karang yang ada di pantai ini akan mendapat berkah serta terobati penyakitnya. Percaya enggak?
Asyiknya bermain di Pantai Karang Hawu
Saat itu kami datang sekeluarga, termasuk Eyang Kakung dan Eyang Ti. Namun mereka berdua enggak ikut bermain di pantai dan hanya duduk di warung makanan yang berada di sekitar tempat parkir mobil.Dari tempat parkir tersebut memang harus menuruni beberapa anak tangga agar dapat mencapai pantai. Agak sulit dilakukan oleh Eyang Kung yang kini untuk berjalan jauh harus ditopang dengan tongkat. Namun mereka berdua tetap bisa menikmati keindahan Pantai Karang Hawu dari tempat mereka duduk. :)
Bubu Dita enggak melihat jam, tapi rasanya kami bermain di Pantai Karang Hawu memang enggak teralu lama. Mungkin hanya sekitar 20 sampai 30 menit saja. Meski hanya sesaat, pengalaman mengunjungi Pantai Karang Hawu sungguh berkesan buat saya.
Seperti namanya, pantai ini memang dihiasi oleh karang di tepi pantai hingga yang menjorok ke lautan. Deburan ombak yang cukup besar terhempas keras begitu mengenai karang-karang tersebut. Pemandangan inilah yang paling Bubu Dita suka dari Pantai Karang Hawu.
Keberadaan karang-karang di Pantai Karang Hawu juga cukup unik hingga menghasilkan beberapa cekungan berisi air yang dapat menjadi kolam berendam.
Baca Juga: Pantai Tanjung Pasir Tangerang Banten
Seorang bapak fotografer tiba-tiba menghampiri kami sekeluarga. Awalnya menawarkan foto, tapi setelah saya dan Yaya Indro tolak dengan halus, ia tetap berada di dekat kami, sambil berkata tentang serunya bermain di Pantai Karang Hawu.’
“Itu bisa masuk ke airnya. Aman, kok, buat anak-anak.”
“Biasanya orang-orang pada berendam di situ juga. Gakpapa.”
Beberapa kalimat yang keluar darinya, saya balas dengan senyum dan jawaban singkat, “Iya, Pak.” :D
Boo dan Mika tampak happy enggak ketulungan bermain di Pantai Karang Hawu. Jika sebelumnya sudah bermain di pantai yang berada di Grand Inna Samudra Beach Hotel, di Pantai Karang Hawu ini mereka sepertinya lebih puas bermain dan bereskplorasi.
Bubu Dita hanya mewanti-wanti jangan sampai seluruh baju basah. Kenapa? Ya, karena Bubu enggak bawa baju gantiiiii... Hahahaha... Ini niat enggak, sih, main di pantai? :D
Saya enggak nyangka juga ada spot seru seperti kolam alami yang bisa dibuat berendam di pantai ini. Jika tahu sebelumnya, pingin juga rasanya berendam dan menikmati air laut pantai selatan. Tapi tanpa baju ganti, akhirnya kami hanya membasahi kaki saja. :)
Di beberapa karang, Boo dan Mika juga sempat melihat kepiting kecil yang berjalan. Wuih, begitu melihatnya, mereka berdua kegirangan! Monmaap, ya, kan jarang-jarang, nih, kami main di pantai terus ketemu kepiting... Hehehe... Saya yang melihat mereka berdua juga ketularan senang. Ada pula satu momen ketika anak-anak sedih melihat ada ikan kecil mati di atas karang.
Pantai Karang Hawu tampak begitu luas. Garis pantainya cukup panjang. Kami enggak sempat berjalan jauh menuju pantai yang tanpa batu karang. Jadi , Bubu Dita, Yaya Indro, Boo, dan Mika hanya bermain di dekat batu karang saja. Itu pun sudah cukup menyenangkan bagi kami.
Saat kami berkunjung, enggak ada wisatawan lain di dekat kami. Mungkin karena hari masih pagi, ya. Saya jadi penasaran seperti apa rupa Pantai Karang Hawu saat senja. Bisa jadi lebih indah dipandang mata.
Baca Juga: Mengejar Sunrise di Pantai Parangtritis
Sayangnya, keindahan Pantai Karang Hawu ternoda dengan banyaknya sampah yang ada di tepian. Saat menuruni tangga dari tempat kios makanan menuju pantai, Bubu Dita sudah melihat banyaknya sampah di sekitar anak tangga. “Yah, kotor banget!” pikir saya dalam hati. Namun begitu mendekati bibir pantai dan air laut, sampah-sampah sudah enggak nampak lagi.
Saya tentu berharap phak pengelola Pantai Karang Hawu lebih memerhatikan kebersihan pantai ini. Hal itu tentu akan membuat pengunjung jadi lebih nyaman, kan. Semoga nanti suatu saat ketika saya berkunjung lagi ke pantai ini, sampah-sampah enggak menjadi pemandangan yang merusak mata. Semoga, yaa...
-Bubu Dita-
48 komentar
Kalau ke Pantai kawang Hawu memang mitos nyi roro kidulnya kuat jadi sering kebawa dan membayangkan hehehehe...
ReplyDeleteAKu juga waktu ke sana banyak banget sampah, sayang banget padahal tempatnya bagus
Iya, sangat disayangkan, ya, mba sampahnya masih banyak di sana. Makanya aku nyari spot di pantai yang enggak ada sampahnya. Untungnya ada.. :D
Deleteaku suka tipe pantai yg karang begini, apalagi ada kolam alaminya gitu mba. krn biar gimana aku serem mandi di pantai :p. kalo ada kolamnya gitu kan setidaknya bisa berendam hihihi... anak2 jg bisa lbh aman :D
ReplyDeleteTooss, mba, aku juga suka ngeri kalo pantai laut lepas gitu.. Asik, lho, di sini bisa berendem. Tapi sayangnya aku malah enggak bawa baju ganti anak-anak.. Haha...
Deletesudah lama gak ke sukabumi, pantainya memang banyak ya
ReplyDeleteBetul mba, pantainya banyak dan bagus di Sukabumi.. :)
DeleteSampai sekarang belom pernah main sampai ke Pelabuhan Ratu, karena pantai-pantai di Gunung Kidul saja masih belom sempat dijelajahi semuanya.
ReplyDeleteMakasih udah berbagi cerita Bubu Dita.
Sama-sama mba... :) Waaah, aku pingin banget eksplorasi pantai di Gunung Kidul. Makin banyak sekarang , ya, pantai yang dibuka buat masyarakat dan banyak yang masih agak sepi.
DeleteHadeh nggak kebayang ya datang buat Petilasan hahaha, aku nggak percaya gini gini dan bukan penakut juga, tapi nggak akh hahaha
ReplyDeleteHaha sama mbaa.. Kalopun kapan nanti liat petilasannya cuma karena pengen tahu aja kayak gimana, ya..
DeleteKapan ya terakhir main ke pelabuhan ratu? mmm.. keknya 2 tahunan yang lalu deh saat ke nikahan teman kantor di sukabumi.. perjuangan banget ke pelabuhan ratu ini.. tapi aku ngga ke pantai karang hawu ini.. ke pantai apa yak lupa.. deket dengan pasar ikan itu deh dan pasirnya masih hitam hehe.. next ke pantai karang hawu ah.. boleh juga pantainyaaa
ReplyDeleteIyes, Mba Elly, banyak spot pantai di Palabuhanratu. Salah satu yang recomended Pantai Karang Hawu ini..
DeleteAku kayaknya udah lama juga ke Pelbauhan Ratu. Sekitar tiga tahun lalu. Sempat basah-basahan doang di pelabuhan ratu itu tapi ya sama nggak sempat basah-basahan banget. Eh kecuali Ayyas dia basah dan mau nggak mau ganti baju :)
ReplyDeleteSeruuu, ya, mba Al, main di pantai sama anak-anak.. :D Yuk, pankapan ke pantai lagiii...
DeleteNgeri ngeri sedap nih ke pantai ini. Ada aroma mistisnya gak? Hehe... ada petilasan nyi roro kidulnya.
ReplyDeleteKalo naik ke bukit itu kayaknya, mah, berasa mba. Tapi aku cuma di pantainya aja jadi enggak berasa aura mistisnya, kok.. :)
DeleteSukabumi..pantainya cakep2 yah..semoga suatu saat bisa main2 ke sini juga..
ReplyDeleteYuuuk, mba ke Sukabumi.. :)
DeleteAku syuka sekali main ke Pantai... masyaAllah cantik ya pantai di sukabumi. Kapan2 kalau ke sukabumi aku mau juga main ke sini
ReplyDeleteSiiiip, Mba Eska.. Banyak pantai di sana jadi bisa dipilih-pilih mau ke pantai yang mana.. hehe..
DeleteWah, kayaknya bisa nih saya minta banyak jodoh dan cincin mahal kayak Hotman Paris di Gunung Kramat Winarum. LOL
ReplyDeleteMasalah sampah ini memang sudah terlalu biasa ya di pantai-pantai Indonesia. Saking terlalu biasanya, banyak yang nggak terlalu peduli. Sedihhhh
Jangaaaan, kak.. Hahaha... :D Iyaa, aku sedih banget pas liat ada banyak sampah. Sayang banget padahal pantainya bagus, suasananya juga enak.
DeletePernh denger katanya kl ke pantai daerah sini ngak boleh pakai baju hijau ya. Pantainya bagus keliatanya bersih pasirnya mbak.
ReplyDeleteIya mba aku pas di spot yang bersih, padahal di satu bagian banyak banget sampahnya. Banyak, tuh, mba yang percaya soal baju itu.. hehe..
DeleteWah, kalau coba mampir ke Keramat Winarum kayaknya seru juga ya :D Sepi banget itu tempat wisatanya hihihihi syerem ah kalau sendirian wkwkwkwk. Ga kebayang Karang Hawu. Aku belum pernah sih berkunjung ke Pelabugan Ratu. Ternyata spot menarik buat anak2 ada juga ya, lumayan bikin semangat :) Percaya atau ga, suka bingung pakai baju warna apa gitu ngeri sama ratu pantainya takut tergulung ombak ih amit2 hehehe.
ReplyDeleteMakanya aku juga pas anak-anak main di pantai yang deket hotel sama di Pantai Karang Hawu ini mesti diawasin banget mba, sama udah di pantainya aja, deh.. Demi keselamatan, ya, soalnya ombaknya gede.
DeleteDulu kayaknya pantai selatan itu memang kuat mitos Nyi Loro Kidul. Sampai dibilang jangan sampai pakai baju ijo. Soalnya Nyi Loro Kidul suka warna ijo, Nanti kita bisa dibawa. Makanya, dulu kalau mau ke pantai suka cek warna baju dulu hahaha
ReplyDeletePercaya enggak percaya ya mba.. Hehe.. Sampai sekarang masih lekat banget mba mitos Nyi Roro Kidul di sana. sampai ada petilasan dan banyak juga didatangin orang.
Deletepantainya punya daya tarik sendiri, pantai selatan memang rata-rata bagus sih :D
ReplyDeleteSetujuu, bagus dan ombaknya memang besar, ya...
DeleteDua kali ke Palabuhan Ratu, aku nggak tertarik untuk main air di pantai-pantainya, padahal pantainya termasuk pantai yang indah. Entah kenapa kok 'rasa'nya beda di sana, dan ya itu, kotor.
ReplyDeleteSemoga ke depannya Palabuhan Ratu dan pantai-pantainya bisa lebih baik lagi.
Aamiin, aku pun berharap hal yang sama mba, terutama masalah sampah itu. Smeoga enggak ada lagi pas kapan nanti aku ke sana lagi..
DeleteUDah lama banget aku ngga ke sini. Mungkin masih SD dulu ke sana. :D Pengen ke sana lagi liat "suasana" di sana. Pasti seru. ^^
ReplyDelete"Suasana" apa, nih, kak? Hehe... Seru emang main di pantainya, bisa berendam lagi di Karang Hawu ini.
DeleteKalau tempat rekreasi banyak sampah, nah harusnya ada kesadaran dari pengunjung biar nggak buang sampah sembarangan
ReplyDeleteBetul mba. Dan perlu juga disiapkan tempat sampah dari pihak pengelola, ya. Soalnya lumayan juga ini pantainya panjang. Seenggaknya ada beberapa tempat sampah yang disiapkan.
DeleteItulah salah satu kekurangan pantai di negeri kita, sampah dimana-mana, padahal dibanding pantai-pantai di luar negeri, pantai kita gak kalah indah kok
ReplyDeleteSetujuuu, pantai di Indonesia bagus-bagus. Memang perlu kesadaran wisatawan buat tertib dan enggak buang sampah sembarangan, ya...
DeleteDuh udah seneng baca ceritanya, eh di ending Ada adegan sampahnya. Semoga pengelolanya bisa lebih memperhatikan kebersihan Pantai ya
ReplyDeleteIyaaa, sedih aku tu pas liat sampahnya... :(
DeleteKalau piknik bareng keluarga di Sukabumi pasti ke sini terus makan ikan bakar di tepi pantai hehe sayang bocahku belum kuajak ke sini
ReplyDeleteWaa, kayaknya aku mesti main ke sana lagi, nih, mba. Belum sempat nyoba ikan bakarnya hehe...
DeleteFotografer dadakan ini nih.
ReplyDeleteKadang walau ditolak secara halus, teteeeep aja jalan ngikutin. Lama2 goyah juga karena ngga tega akhirnya minta jasa fotonya Beliau.
Padahal kita sendiri bawa kamera. Hehhe
Ngga nyaman sih, tapi ya anggep aja berbagi rejeki yaa
Iyaa mba, lagipula, kan, liburan gak tiap hari ini... Hehee
DeleteSekepo-keponya saya, saya nggak akan mau mengunjungi petilasan itu.. wkwkwk
ReplyDeleteSeyem..
Takut nanti ada yang ngikutin, ya, mba... :)
DeleteTerakhir kali kami ke Pantai wilayah Sukabumi tahun 2007, walaah udah lama banget gak ke Pantai lagi. Baca cerita bubu jadi lumayan melepas rindu piknik
ReplyDeleteWaaa, udah 12 tahun lalu Mba Lia... Yuk, mba ke Sukabumi lagi... :)
Delete