Yuk, Simpan Cerita Seru Traveling-mu di Album Photobook!
“Yaaaah, memorinya full!” Haduuuh, siapa yang punya pengalaman sama kayak Bubu Dita. Memori di handphone penuh padahal sedang asyik mengabadikan momen saat jalan-jalan. Salah sendiri juga, sih, ya, kenapa enggak dicek dulu sebelum pergi. :D
Rasanya kesel dan gemes, ya, punya pengalaman seperti itu. Makanya sekarang ini Bubu Dita selalu cek memori hp dan lebih rajin memindahkannya ke laptop. Tapiiiii, itu juga belum cukup. Pernah suatu ketika kangen mau lihat-lihat dokumentasi pas lagi jalan-jalan ke suatu tempat, eh, yang ada ribet sendiri mencari datanya... Hehehe...
Nah, untungnya saat ini ada solusi untuk menyimpan kenangan Bubu Dita dan keluarga saat traveling yang lebih keren! Bubu Dita sudah kenalan sama yang namanya album photobook!
Bukan album foto jadul dimana kita harus cetak foto lalu ditempel-tempel, ya. Duh, bayanginnya aja juga sudah repot, mesti cetak foto satu-satu. Belum lagi harga cetak foto sekarang berapa, ya, kan. Mesti beli album tempel-tempelnya pula. Bisa amblas, deh, kantong... :D
Album photobook tentu jauh dari kata ribet! Yes, album ini berbentuk buku dengan foto-foto kita sudah tercetak di dalamnya. Nah, salah satu tempat tepercaya yang bisa membuat kenangan jalan-jalan kita jadi makin tampak nyata melalui album photobook adalah ID Photobook!
ID Photobook merupakan tempat cetak foto online yang nantinya hasil foto akan berbentuk seperti buku foto. Karena online, jadi bisa pesan di mana pun dan kapan pun. Dari Sabang sampai Merauke juga bisa pesan album photobook di sini.
Cetak foto dari hp pun bisa, lho. Enggak harus foto dari kamera, kok. Cocok buat Bubu Dita yang setiap kali jalan-jalan selalu mengandalkan hp, bukan kamera. Meski hasil dari kamera biasanya memang lebih bagus, tapi andalan tetap foto pakai hp. Yuk, acung tangan siapa yang kayak Bubu Dita lagi? Hihi... :)
Suatu hari ada seorang teman blogger yang memposting di social media mengenai ke-happy-annya setelah pesanan album photobook-nya sampai di tangannya. Album fotonya itu berisi kisah perjalanan ke berbagai negara! Bahkan perjalanan yang telah dilakukannya bertahun-tahun yang lalu juga ikut dimasukkan ke dalam album photobook.
Seketika itu juga Bubu Dita ikutan seneng, lho. Beneran! Memori traveling yang tersimpan dalam bentuk softcopy, sekarang sudah bisa digenggamannya... :)
Yes, dan akhirnyaaaaa... saya pun mencoba memesan kembali album photobook di ID Photobook. Hah, memesan kembali? Iyaaa, jadi sebelumnya Bubu Dita pernah memesan album photobook di sana juga. Tapi waktu itu ID Photobook masih baru banget, jadi desain dan cover album-nya belum banyak kayak sekarang. Hihi... Aslilah kalau lihat desain dan cover-nya yang sekarang pasti pada mupeng... :D
Semakin lama ID Photobook juga semakin berkembang. Enggak hanya masalah tampilan desain dan cover tapi juga website dan social media-nya juga di-handle dengan sangat baik. Banyak juga, lho, review positif yang saya baca di blog maupun di Youtube mengenai produk photobook di ID Photobook ini... :)
Cara Memesan Album Photobook di ID Photobook
Pingin pesan photobook juga seperti Bubu Dita? Caranya mudah sekali! Manteman Rumika bisa langsung ke website ID Photobook atau bisa juga pesan melalui Whatsapp. Nah, gimana caranya?1. Melalui website: Masuk ke website terlebih dahulu kemudian pilih produk yang diinginkan. Jika sudah, kita harus mengisi data diri terlebih dahulu. Lalu kita akan mendapatkan rincian berapa yang harus dibayarkan. Setelah proses pembayaran berhasil, kita akan mendapat link dimana kita bisa mengirim foto ke IDPhotobook.
2. Melalui Whatsapp: Kita bisa langsung menghubungi customer service terlebih dahulu. Nantinya cs akan melayani mulai dari pemilihan produk hingga harganya. Setelah kita mendapat berapa total yang harus ditransfer, kita harus melakukan transaksi sebesar yang disebutkan. Jika sudah, kita akan mendapat link dimana kita bisa memilih tema yang diinginkan dan bisa upload foto.
Dan jikalau pun ada kesulitan untuk meng-upload foto, tenang saja, karena cs support ID Photobook akan dengan sigap membantu.
Jika sudah upload foto, photobook akan di-layout dan diproduksi. Setelah selesai produksi baru di-packing dan dikirim ke alamat tujuan kita. Tentu saja kita juga akan mendapat nomor resi pengirimannyanya. Dan setelah itu, cus, deh, kita tinggal duduk manis menunggu kiriman photobook datang. Bener, kan, order-nya enggak pakai rempong bin ribet bin nyusahin... Hehe...
Desain Album Photobook
Akhirnyaaaa... pesanan photobook Bubu Dita pun sudah tiba. Pas pertama kali membuka paketnya, saya acungi jempol karena album photobook tersimpan di dalam kotak tebal dan kemudian dilapisi bubble wrap sebelum dibungkus.Jadi, untuk packing enggak ada masalah sama sekali. Aman banget meskipun dikirim ke luar kota yang jauh.
Nah, pas dibuka, Bubu Dita pun suka sama hasil photobook-nya. Cover yang motifnya baguuusss.... :D Oiya, saya memesan dua photobook, yaitu album large dan album square.
Album large berisi foto perjalanan berkemah dan jalan-jalan keluarga di Bogor sebanyak 80 foto, dengan cover album water color dan tema colorfull. Sedangkan album square berisi foto solo trip Bubu Dita ke Melaka sebanyak 61 foto dengan cover album soft pink dan tema traveling.
Materi fotonya banyaaaak banget, ya... Hahaha... Bubu Dita sampai pusing milihnya... :D
Hasil Album Large
Hasil Album Square
Di ID Photobook ada banyak pilihan cover album dan tema desain untuk bagian dalamnya. Semua pilihan tema dan cover bisa dilihat di website-nya, ya. Pilih aja yang sesuai dengan kesukaan Manteman Rumika. :) Kalau Bubu Dita sendiri paling suka tema colorfull. Cocok untuk album foto keluarga bersama anak-anak. :)
Bagi yang enggak punya kemampuan untuk mendesain atau pun enggak punya waktu, memesan photobook di ID Photobook adalah pilihan paling tepat. Kita tinggal terima beres, album kita langsung jadi dengan sudah didesain oleh tim ID Photobook. Desain kayak majalah, lho!
Gimana dengan kualitasnya? Bubu Dita paling suka dengan cover-nya yang berjenis hard cover. Cover tebal dan dijilid dengan rapi. Untuk kertasnya sendiri juga tebal. Bahkan lebih tebal dari kertas majalah kalau menurut saya, sih.
Sedangkan untuk hasil fotonya sendiri tentu tergantung dari seberapa besar ukuran file yang kita kasih, ya. Jangan terlalu kecil karena hasil fotonya bisa pecah.
Untuk foto di album yang Bubu Dita terima masih ada beberapa foto yang terlihat hasilnya memang kurang maksimal. Hal ini karena ukuran foto di albumnya ternyata besar tapi file dari hp yang saya kirim ternyata enggak terlalu besar.
Namanya juga foto dari hp, kan. Kalau foto dari kamera pasti cakeps banget, deh, hasilnya. :D Jadi, sebelum kirim pastikan saja foto yang di-upload adalah foto terbaik Manteman Rumika dengan size yang sesuai.
So far menurut Bubu Dita, ID Photobook memberikan photobook berkualitas dengan harga terjangkau. Berapa harganya Bubuuuu? Untuk harga mulai dari Rp 99 ribu aja Manteman.
Dan yang bikin happy adalah ID Photobook sering banget ngasih promo. Coba aja cek di situs atau media sosialnya. Pastiiiii, deh, ada promo yang menggiurkan dan bikin Manteman Rumika pingin bikin album photobook juga. :D
Kesan-kesan Mencetak Album Photobook di ID Photobook
Banyak hal yang saya suka dari ID Photobook, terutama dalam hal ketepatan waktu dan respon. Respon admin dalam membalas pesan yang Bubu Dita kirim cukup cepat. Selain itu waktu pengiriman pun juga cepat sekali. Ini yang saya salut banget!ID Photobook memberikan waktu 14 hari hingga kita bisa menerima album photobook dari tanggal pemesanan dan pengiriman foto. Saya mengirim materi foto di tanggal 31 Juli 2018. Dan coba tebak tanggal berapa albumnya sampai? Tanggal 10 Agustus 2018, dong. Jadi cuma dalam waktu 10 hari aja pesanan sudah sampai. Lebih cepat dari waktu yang diberikan, kan.
Selain itu seperti yang sudah Bubu Dita jelaskan juga di atas kalau cover dan theme atau tema album pun ada banyak banget pilihannya. Untuk cover yang motif, saya sampai bingung mau pilih yang mana karena semuanya saya suka... :D
Hasil photobook juga terlihat ekslusif karena dikemas dengan hard cover yang tebal. Untuk ukuran photobook juga ada banyak pilihan, tinggal disesuaikan dengan budget. Dan karena selama ini belum pernah punya album foto ukuran square, Bubu Dita jadi suka banget sama ukuran itu. Lucuk! :D
Bubu Dita pun juga punya saran untuk ID Photobook agar lebih jeli dalam memilih mana foto yang sebaiknya ukurannya besar dan kecil di dalam photobook-nya. Ada beberapa foto yang menurut Bubu Dita rasanya kebalik gitu. Mestinya foto ini besar dan foto yang ini mestinya kecil.
Mungkin ini efek 8 tahun lebih juga kerja di majalah kali, ya, jadi mata Bubu Dita agak terlatih melihat hal yang seperti itu. :)
Karena itulah saya pun punya solusi untuk ID Photobook agar memberikan juga ruang bagi customer dalam berkreasi membuat photobook-nya sendiri langsung di website. Misalnya, tema sudah ditentukan, nah, customer bisa langsung memasukkan foto-fotonya di tempat yang sudah ditentukan.
Bisa juga customer berkreasi membuat template albumnya sendiri dengan tools yang memudahkan bagi customer. :D
Bubu Dita tentu berharap ID Photobook bisa memberi yang terbaik bagi semua pelanggannya. Karena album foto seperti ini berhargaaaa banget. Memori sebenarnya enggak bisa dibayar dengan uang berapa pun, kan. Dan dengan melihat memori di album photobook rasanya Bubu Dita ingin kembali mengulang apa yang Bubu Dita lihat.
Dari album photobook yang memuat foto keluarga juga rasanya ada ikatan yang makin mengeratkan. :) Asli, ini saya nulisnya udah berkaca-kaca... :’)
Sekian, yaa, cerita Bubu Dita tentang gimana menyimpan kenangan traveling dengan album photobook. Jadi, udah, yuk, ah, langsung aja bikin album photobook! Bubu Dita aja jadi pingin order lagi, nih.... :D
ID Photobook
Website: www.idphotobook.com
IG: @IDPhotobook
Youtube: ID Photobook
-Bubu Dita-
40 komentar
Nah, ini yang saya kuatirkan. Foto yang dikirim klien terlalu kecil, sehingga ketika dicetak pun hasilnya kadi pecah. Mestinya provider-nya kirim peringatan bahwa foto ini nggak layak dicetak, jadi kliennya bisa kirimkan foto pengganti. Dikasih tau nggak sih batas minimal resolusinya berapa pixel untuk kirimkan foto?
ReplyDeleteKalau info dari admin-nya 400 pixel mba Vicky supaya gak pecah.. Iya, sarannya boleh juga tuh mba.. :) Tapi memang kitanya sendiri juga yang dari awal mesti cek kelayakan fotonya ya..
DeleteAky udh rapiii skr semua koleksi foto2. Jd next nya tiap abis traveling, lgs pesen album baru lg supaya foto2 bisa lgs disimpen :p
ReplyDeleteKalo ada kekurangan dr photobook, mereka kurang pas kasih caption. Masa yaaa, di album pas aku ke pnom penh kamboja, aku dtg ke museum dan ladang pembantaian, di mana semua fotonya itu seram dan menyedihkan bangetttt. Tp caption yg mereka tulis,
"sweet moments"
Haiyaaaaa sejak kapan museum pembantaian jd sweet moments buat aku -_-
Itu aja sih kalo buatku kurangnya :D
Seneeeng aku pas liat photobook-nya mba Fanny.. Keceeee.. Isinya apalagi.. :D Nah, mungkin kalo caption itu karena udah template dari sananya ya mba.. Makanya pas ditulisan ini aku juga kasih saran supaya lebih jeli lagi.. Aku juga pingin deh mereka punya tools biat kita bisa desain dan naro foto-fotonya sesuai keinginan kita.. Pas buat yg suka desain sama yg ada waktu.. :)
Deletebisa sekali2 dilihat dan menjadi kenangan indah ya
ReplyDeleteBetul mba, kalo kangen bisa langsung liat.. :)
DeleteAku jadi pingin bikin photobook begini deh, biar gimana pun, enakan lihat foto dicetak, daripada di monitor aja yaa :)
ReplyDeleteNah, iya mba Memez bener banget.. :)
DeletePunya photobook cuma album nikahkan aja nih bu.. selebihnya ngga punya.. karena memang belum menjadi kebutuhan juga sih.. tapi setelah lihat album traveling yang dicetak bubu Dita jadi mupeng, keceh juga ya..
ReplyDeleteIyeees kece yah.. Hihi.. Hwyuk Mba Elly bikin juga, yuk.. Foto-foto liburannya, kan, banyaaak.. :)
DeleteMemory HP kepenuhan bener bangeeeeeet, sekarang masih rajin untuk back up ke laptop dan hardisk, tapi karena hasil jepretannya gede ya cepet juga penuhnya, hehehe
ReplyDeleteUdah lama mupeng sih ini saya pengen dicetak juga ke ID Photobook
Iya mba, coba aja bikin.. Suka banyak promo jug, lho.. :D
DeletePas banget nih aku kmrn2 ditawarin juga photo book kayak gini. Cuma masih ragu aku khawatir foto yg aturannya bagus diperbesar malah jd ukuran kecil. Anti air ga ya? Ini seperti masalah ya permukaan lembarannya? Btw bubu Dita 8th kerja di majalah apa? ����
ReplyDeleteDikasih boks album gitu mba jadi aman, semoga gak kena air.. hehe.. Coba bikin yuks mba Nurul buat kenang-kenangan atau kado anak2 lucu, lho.. :D Dulu aku di XY Kids, Majalah Disney, sama Primarasa.. :D
Deletecara lain untuk menyimpan momen-momen special, bentuknya juga unik jadi hasilnya jadi bagus
ReplyDeleteIya mba Han, sayang juga kalo cuma kesimpan di hp aja kan..
DeleteYaah senang banget xeh buka album fotonyaaa. Aku juga pengen punya. Soalnya dari aku nikah ampe skaramg tuh foto nikah belum dicetak. Hhehhehe. Ada diskonan nggak ya. Hehehe
ReplyDeleteAda promo mba Al, coba cek website-nya, deh.. Nah, itu foto nikahannya dicetak dulu mbaa.. Hihi..
DeleteDulu jamanku kecil ayah selalu cetak foto dan susun foto di album. Sekarang aku juga mulai kewalahan kalo nyimpen di laptop, terlalu banyak gak asik diliat
ReplyDeleteBener mba jadi kepenuhan juga memorinya.. Ortu dulu juga rajin cetak foto tempel di album.. Sekarang photobook gini jadi lebih praktis..
DeleteAku juga pernah beberapa kali mengalami kejadian memori handphone yang penuh saat lagi jalan-jalan atau meliput suatu event. Gini, nih, kalau suka foto tapi nggak mau beli external SD card, cuma mengandalkan memori internal di handphone. Ada kamera, sih. Tapi di saat-saat tertentu, hasil jepretan handphone saya justru lebih bagus dari jepretan kamera. Alhasil harus ribet hapusin file foto-foto lama :(
ReplyDeleteIde bisnisnya boleh, nih. Cocok buat orang-orang retro kayak saya, hahaha. "Menggenggam" langsung itu punya sense yang berbeda.
Waaa iya mas kalo ngandelin internal memori pasti cepet abis ya.. Hehe.. Nah, iya sekarang nyetak foto ngetren lagi tapi bentuknya aja yang beda..
DeleteWow, hasil fotonya keren2 banget ya mbak. Jadi pengen deh bikin juga
ReplyDeleteYuk Mba Elva bikin photobook juga.. :D
DeleteWaaah cantik banget photobook-nya dan konsepnya kekinian ya pakai ada quotations juga. Aku tuh udah kepikiran mau bikin photobook kaya gini Bubu Dita, cuma pas dilihat kok fotonya pada jelek semua terus kebanyakan juga foto aku. Hihihihi.
ReplyDeleteFoto-foto Mba Tya kan baguuusss.. Lucu juga ini mba buat kayak lookbook gitu.. :D
DeleteKlo ada albumny kyk gini jadi bisa ada kenangan y ktimbang taru d hp trs tiba2 hilang momentnya jd hilang
ReplyDeleteIya Mba Utie bener banget.. :)
DeleteAku udah pernah coba print di photobook dan hasilnya memang cakep, anak2 aja suka liat foto2 kecil mereka. Jadi lebih terngenang banget deh..
ReplyDeleteHihi iya yaaa, anak2 pada seneng liat foto mereka di photobook.. :D
DeleteSoal harga gimana nih Bubu? Apakah recomended juga. Mak pngn deh punya photobook ttg perjalanan Mak selama jd blogger...e cieeeeee
ReplyDeleteNah, maaak bikin mak.. Biar jadi kenang2an itu foto jalan2nya.. Suka ngasih promo ID Photobook.. Langsung cek di website atau socmed-nya mak.. :)
DeleteAsik juga ya nyetak begini bisa dikirim ke nenek kakeknya anak2. Bisa buat kenang2an kalo mereka besar.
ReplyDeleteEh, iyaa.. Aku jadi pingin bikin juga buat disimpen di rumah ortu.. Biar mereka seneng jug liat foto cucu2nya.. ☺️
DeletePhotobook begini bikin aku ingat sama Oom dan Tanteku saat mereka muda dan masih pada kuliah, mereka rajiiiiiiin banget mengabadikan momen dan menghiasnya di album foto dibikin kayak scrapbook gitu. Mamahku juga suka nyimpen foto di album, tapi gak didesain macam2 kayak Oom dan Tanteku.
ReplyDeleteID Photobook ini solusi banget buat buebu millenial yg gak mo repot juga menghias2 album foto plus cetak fotonya ala Oom dan Tante di era 90an. Duh, aku jadi kepingin nih
Aku juga sempet suka bikin scrapbook mba.. Eh, jadi pingin bikin scrapbook lagi.. :D Tapi emang butuh waktu banget kan.. Kalo cetak photobook jadi lebih efisien sih yaa..
DeleteAku juga buat nih, cuma memang kita harus cermat pilih foto. Resolusi harus tinggi supaya kualitas cetaknya bagus
ReplyDeleteIyeees mba Eni, supaya hasil maksimal foto dari kita mesti yang udah oke.. :)
Deletehasil jadinya brp pixel mba?
ReplyDeletemilih foto emang susah-susah gampang
ReplyDeleteapalagi kalau resolusi tak seusai yang diharapkan
tapi segera mencetaknya kayaknya lebih baik
daripada takut file ilang wah itu bakal nyesek