10 Hal Menarik yang Saya Temukan di Melaka
Mempunyai banyaaaak sekali tempat wisata, membuat Melaka jadi salah satu kota di Malaysia yang ramah turis. Jaraknya pun hanya dua setengah jam berkendara dari Bandara KLIA di Kuala Lumpur. Sangat mudah dijangkau. Menginap selama dua malam di Melaka membuat Bubu Dita menemukan banyak hal menarik di kota yang terkenal dengan bangunan merah sebagai ikonnya. Apa saja hal menarik tersebut?
Serasa Menjadi Pemilik Penginapan
Di Melaka, saya memilih untuk menginap di sebuah motel kecil di kawasan Jonker Street. Begitu sampai di depan penginapan yang sudah saya book jauh hari sebelumnya, saya hanya bisa terpana. Lho, kok, tutup, siiiiih? Ya, pintu besi penginapan itu tertutup dan terkunci. Di dalamnya juga tidak tampak ada kehidupan. Saya langsung panik seketika!
Saya pun mengirim email kepada penjaganya dan voila dalam waktu sekitar 5 menit, ia langsung datang. Nah, saat check in inilah ia memberi sebuah kartu kamar dan sebuah kunci untuk membuka pintu besi di depan penginapan itu. :D
Sepertinya ia memang tidak setiap waktu ada di penginapan. Alhasil setiap keluar masuk penginapan ini, saya harus ekstra tenaga dan waktu untuk membuka pintu besi. Rasanya seperti yang punya rumah saja!
Pagi yang Kesiangan
Waktu di Malaysia memang lebih awal satu jam daripada di Depok, tempat Bubu Dita tinggal. Di sinilah saya jadi suka kagok. Biasanya saya selalu pasang alarm jam 4 pagi. Di Melaka alarm saya pasang jam 5 pagi yang artinya Subuh aja belum. Sampai jam 7 pun suasana masih agak gelap.
Bubu Dita yang sudah siap-siap mau mengeksplor Melaka jadi mengurungkan niat. :D Jadilah baru keluar penginapan sekitar jam 8 pagi yang menurut saya itu sudah “siang.” Haha...
Jam 8 pagi pun jalanan masih sepiiiii sekali. Bubu Dita sampai bingung mau cari sarapan di mana karena sambil jalan pagi, saya tidak menemukan ada yang menjual sarapan. Akhirnya saat di sana waktu sarapan pun sudah menjelang siang (dan sekaligus makan siang). :D
Tidak hanya di jalanan kecil dekat tempat Bubu Dita menginap, tapi jalanan besar pun saat pagi sudah terang juga masih sepi banget!
Banyak Street Art (Bahkan di Gang Kecil!)
Melaka bisa memanjakan mata wisatawan yang datang ke sana. Ada banyak street art atau mural yang menghiasi tembok di sepanjang sungai Melaka. Jika kita naik Melaka River Cruise, pemandangan street art bisa dengan mudah kita lihat.
Tak hanya di bangunan yang strategis dan terlihat jelas oleh orang yang berlalu lalang, street art di sana pun bahkan ada yang tersembunyi di gang sempit. Gang yang persis berada di sebelah penginapan Bubu Dita pun ternyata dihiasi gambar-gambar keren yang sulit untuk enggak difoto. :)
Bahkan saat Bubu Dita membuka gorden jendela kecil dari kamar penginapan di lantai dua, ada street art yang sangat jelas terlihat. Nah, jika ke Melaka kita bisa juga menjadikan berburu street art sebagai salah satu to do list.
Keramaian Jonker, Kesepian di Gang Sebelah
Jonker Street itu seperti jantungnya wisata di Melaka. Kawasan pecinan ini ramaaaaiii sekali, apalagi jika akhir pekan tiba. Sabtu dan Minggu malam akan ada pasar malam di sepanjang jalan Jonker dan mobil tidak bisa melewatinya.
Bagi yang suka nyemil, waaah, surganya di Jonker ini. Banyak pilihan jajanan yang bisa dinikmati. Mau berburu oleh-oleh khas Melaka juga banyak pilihannya.
Keramaian di Jonker bisa dibilang terbalik 180 derajat dengan jalan yang ada di sebelahnya. :D Iya, beneran, saya juga heran banget! Jadi saat berbelok ke jalan lain dari Jonker Street, rasanya nyaris seperti tidak ada kehidupan.
Jalanan sepi dengan rumah-rumah yang tertutup. Kadang saya mendapati hanya diri saya yang berjalan di sana. :)
Bertemu Traveler Penjual Postcard
Saat berkeliling Jonker Street, saya dua kali bertemu dengan traveler yang menjual postcard di hari yang berbeda. Saya sempat berkenalan dengan salah satunya. Namanya Igor dari Ukraina. Ia selalu membawa plushie penguin bernama Simon saat traveling selama 3 tahun ke 44 negara.
Postcard yang dijualnya itu bergambar mon di Stempat-tempat yang ia datangi. Nah, di Indonesia Bubu Dita sempat melihat ada Simon di Borobudur dan Gunung Bromo. :)
Kita bisa membeli kartu pos yang dijual dengan membayar sesuai keinginan kita. Terserah mau ngasih berapa aja. Kalau dilihat dari yang ia tulis, uangnya itu buat mendukung perjalanannya di Asia Tenggara. Selepas dari Malaysia, Abang Igor katanya mau ke Thailand.
Museum Dimana-mana
Suka wisata museum? Di Melaka ternyata juga ada banyaaaak sekali museum dimana-mana! :D Saat ke sana, saya hanya mengunjungi tiga museum, yaitu Museum Samudera, Museum Baba Nyonya, dan Museum Cheng Ho.
Museum paling banyak terletak di dekat bangunan merah Stadthuys. Saat berkeliling di pagi hari saya melihat beberapa museum, seperti Museum Sejarah dan Etnografi, Museum Sastra, Museum Pendidikan, Museum Seni Bina Malaysia, Museum UMNO, Museum Islam melaka, Museum Istana Sultan Melaka, Governor Museum, hingga Museum Perangko.
Konsepnya hampir mirip seperti kota tua Jakarta. Museum-museum tersebut menempati bangunan heritage masa lampau dengan satu area terdapat banyak museum. Selain di seputaran Stadthuys, beberapa museum lainnya ada di beberapa tempat, seperti di sekitar Jonker Street.
Jika hanya punya waktu dua hari berkeliling Melaka, saya rasa itu enggak akan cukup untuk menjelajahi smeua museum di kota ini. :)
Perpaduan Kuno dan Modern
Melaka menjadi Kota Warisan Dunia UNESCO sejak Juli 2008. Tida mengherankan karena memang Melaka menyimpan histori yang tidak lekang oleh zaman. Sejarah tidak bisa dilepaskan dari kota ini. Namun kota ini juga berkembang seiring waktu.
Mal besar dengan berbagai brand kelas dunia ada di sana. Gedung apartemen tinggi juga menjadi pemandangan sehari-hari. Perpaduan kota kuno dengan bangunan antik dan gedung-gedung baru yang menjulang tinggi menjadi view menarik yang bisa kita lihat di Melaka.
Cobalah untuk menaiki Melaka River Cruise. Pemandangan cantik Melaka akan kita lihat di sepanjang perjalanan. Bubu Dita sempat tertegun saat melihat rumah-rumah tradisional di Kampung Mortem dengan latar bangunan sangat tinggi di belakangnya.
Ada Mamee House!
Siapa yang suka makan mie kremes? Hihi... Bubu Dita suka banget! :D Jika ke Malaysia, ada camilan mie keremes khas asal negara jiran tersebut yang sering kali jadi buah tangan. Namanya Mamee. Mamee ini berbentuk seperti mie kremes dengan kemasannya bergambar monster biru.
Nah, saat berjalan kaki di Jonker, saya enggak engaja melihat satu tempat dengan nama Mamee Jonker House. Sebelum ke Melaka, saya enggak mendapat informasi apapun tentang tempat ini. Risetnya kurang, nih... :D
Memasuki Mamee Jonker House, saya jadi senyum-senyum sendiri. Hihi... asli tempat ini lucuuuuu banget! Tentunya ada banyak mie kremes Mamee yang dijual. Ada juga merchandise dan saya sampai dua kali makan di resto yang terdapat di dalamnya. Di lantai duanya lebih menarik lagi! Nanti saya akan buat postingan khusus tempat ini, deh. :)
Tersesat di Rumah Tua
Hal yang menyenangkan saat traveling adalah kita bisa menemukan hal yang enggak kita sangka. Seperti halnya menemukan Mamee Jonker House, saya pun sempat masuk ke sebuah rumah tua yang isinya keren banget!
Bagitu masuk ke dalamnya, banyak tulisan mandarin yang tentu saja saya enggak mengerti artinya apa. :D Terdapat beberapa buah kursi dan meja dengan seorang turing asing sedang duduk santai di sana. Barulah saya tahu jika saya ada di dalam Cheng Ho Tea House and Vegetarian Restaurant.
Pantas saja di salah satu meja, Bubu Dita melihat seperangkat alat untuk minum teh di atasnya. Dekat dari meja itu, ada sebuah lonceng tua yang sempat dibunyikan oleh pengelola. Beberapa kali pengelola tempat ini menjelaskan tentang ini dan itu, termasuk perjalanan Laksamana Cheng Ho. :)
Dan yang paling bikin senang, saya bisa mengeksplorasi tempat ini sampai ke tingkat atas. Cukup surprise juga saat ada di atas bangunan ini. Saya sempat tersesat dengan ruangan yang spooky. Ada banyak patung seperti tentara terracota, ada patung jerapah tinggi, ada ruangan kosong yang agak gelap.
Untungnya, saya di sana enggak sendirian! Bubu Dita sempat bertemu Koh Deddy Huang, seorang travel blogger hits asal Palembang yang kebetulan lagi ada di Melaka. Ya, jadilah kami sempat tersesat di Cheng Ho Tea House ini sampai akhirnya kami berhasil sampai di rooftop dan melihat atap-atap bangunan di sekitar.
Bertemu Koh Deddy Huang!
Yes, saat solo traveling ke Melaka, Bubu Dita sempat meet up dengan Koh Deddy Huang. :D Bubu yang baru akan berangkat keesokan harinya, sempat melihat postingan Koh Deddy di Facebook yang lagi di Melaka. Nah, pas Bubu sampai Melaka, ternyata Koh Deddy masih di sana untuk menemani ibunya check up di Mahkota Medical Centre.
Akhirnya saya dan Koh Deddy pun bertemu di Stadthuys. Paling gampang memang janjian di sana. :D Kami sempat berjalan kaki mengitari Jonker Street, masuk Cheng Ho Tea House and Vegetarian Restaurant, melihat street art, sampai makan cendol dan ondeh-ondeh a.k.a klepon.
Foto: Koh Deddy Huang |
-Bubu Dita-
58 komentar
pas ke Melaka aku ga masuk ke museum cheng ho cuman diluarnya aja krn keterbatasan bekal wkwkwkk
ReplyDeleteGakpapa teeeh, pankapan nanti ke Melaka lagi ya.. Aku udah kangen aja sama jajanan di sana.. Hihi..
Delete'Mamee' itu snack mie kremes jajanan jaman dlu yg di jual di Indonesia bukan sih Mba?? Snack jadul kesukaan saya..Baru tau kalo snack itu dr Malaysia.. Hehe
ReplyDeleteBtw jd kepingin banget ke Malaka ._. Kayaknya seru banget jalan2 di sana
Iyeeess, mie kremes itu.. hehe.. :D Seru juga kotanya, banyak kulinernya.. haha..
Deletewah yang streetartnya keren tuh
ReplyDeleteWarna-warniii aku suka.. :D Yang gambar orang juga detail banget mba..
DeleteWow, tempat baru memang selalu penuh kejutan ya. Itu kreatif sekali idenya pake Simon sbg ikon jalan2 yg diabadikan di postcard��
ReplyDeleteIyes mba, aku jadi kepikiran melakukan hal yang sama.. hehe..
DeleteWah sekarang melaka jadi salah satu destinasi juga ya kalau ke malaysia. Aku dulu tahunya malaysia itu cuma menata kembar
ReplyDeleteBanyaaak banget turis di sana mba.. Kota yang cukup ramah turis kalo menurutku.. :)
DeleteNyesel ga pernah sekalipun ke melaka, apalagi pas msh tinggal di Penang dulu. Tiap diajak, aku ada alasan mulu. Ternyata bagus yaaa. . Yg aku srg denger kulinernya juga enak2 di sana mba..
ReplyDeleteLaaah aku kira udah pernah mba.. Turis dalam negrinya juga banyak, sempet kenalan sama orang Johor n Sabah.. Iyaaa aku ke sana jajan mulu. :D Tapi banyak yang gak halal juga..
DeleteKotanya kelihatan bersih dan bernuansa antik, nyaman buat jalan-jalan
ReplyDeleteIya mba kota yang penuh histori.. Bisa jalan kaki dari satu destinasi ke destinasi lain..
DeleteWoooowwww.... bisa sholat Subuh jam 7 pagi yak di Melaka hihihi msh gelap blm ada tanda2 kehidupan di sekitar motel �� Streeat art ala mural gitu menarik banget. Bisa foto2 keren juga dong ya. Banyak museum waahhh kpn2 mau ah ke sana...paling keren adalah Bubu Dita ketemu Koh Huang ya mantap ��������
ReplyDeleteBisa bangeeet foto-foto lucu di sana mbaaa.. Tapi aku gak bawa tongsis atau tripod hahaha.. Fotonya jadi seadanya banget.. :D
DeleteMelaka ini populer sejak dahulu, termasuk destinasi tua yang memikat memang ya.
ReplyDeleteSurprised banget ketemu koh Deddy
Dan bikin kangen juga Bu Tite.. Kangen sama suasananya.. :)
Deletejadi inget perjalanan ke Melaka yang sudah laamaa, dulu sempat main ketempat wisata yang ala ala cowboy ga tau sekarang masih ada apa tidak
ReplyDeleteWah, di mana itu mba yang cowboy? Aku gak liat.. Ayok Mba Hanni ke Melaka lagiii..
DeleteSeru bangeeet, aku masukin ke list destinasi yang ingin kukunjungi aaah. Share lagi cerita travelingnya ya Bubuuu :*
ReplyDeleteSiiaaappp Mba Haniiii.. :* Menyenangkan kotanya, bisa traveling bareng keluarga juga ke sana..
DeleteNah ituuu!! Waktu di Hatyai - Thailand, saya juga bertemu dengan pelancong asal Rusia yang kayaknya sudah mengembara selama sekian waktu, trus dia gelar hasil jepretannya gitu. Dia jual dengan harga seikhlasnya kita sih.
ReplyDeleteJadi terinspirasi xD
Ternyata banyak juga ya yang kayak gitu mba.. Di Indonesia malah belum pernah liat yaa..
DeleteBelom ke Melaka saya, Mbak.. Baru ke Johor Bahru saja..
ReplyDeleteSelalu suka kota yang historical site nya banyak seperti ini. Semoga nanti bisa ke Melaka ��
Iya mba aku suka banget wisata sejarah, jadi Melaka memang jadi wishlist.. Nah, ke Johor aku belum pernah.. Pingin juga ke sana main di Legoland.. hihi
DeleteWah ada street art juga ya. Street artnya Hampir sama seperti di Penang. Duh jadi mau coba ke Melaka deh.
ReplyDeleteAbis ini ke Penang aaah berburu mural.. hehe.. Aamiiinnn..
DeleteKok turisnya boleh jualan ya?
ReplyDeleteBtw pas di penginapan itu dirimu bener2 sendiri mbak?
Penjaganya gmn? stand bay jg atau dirimu ditinggal? Hihihi aku dah bayangin horor2 kalau sendirian =))
Nah, iya aku jug sempet bertanya-tanya dalam hati ini mesti ada izin atau gak ya kalo jualan gini.. Aku sendiri mbaaa.. Penjaganya suka gak stand by, jadi buka tutup pintu sendiri.. Hihi.. Jarang juga ketemu guest lainnya di motel itu.. Wes, Bismillah, alhamdulillah gak ada apa-apa.. :)
DeleteKonsep muralnya gemes pisan bikin betah mandangin tembok-tembok disana. Asik kalau jalan sendiri ekh ketemu yang klop yah
ReplyDeleteHu uh muralnya aku suka banget.. Jadi nilai tambah wisatanya ya mamih..
DeleteBelum pernah sih ke Melaka, keren ya tempatnya apalagi bisa ketemu blogger keren spt Mas Deddy Huang
ReplyDeleteHaha iya gak nyangka bisa ketemu di sana.. :D
DeleteBaca ini rasanya seruu banget ya...bisa buat referensi kalau pengen traveling ke sana^^
ReplyDeleteSiiip mba, semoga bisa segera ke sana juga ya mbaa..
DeleteSeru banget ya perjalanannya. Ketemu Dedy Huang segala, hohoho, saya pembaca catpernya di blog beliau soalnya. Hehe
ReplyDeleteToosss, aku juga suka baca blognya Koh Deddy.. :D
DeleteAsyik jalan-jalannya unik
ReplyDeleteYuks mba jalan-jalan..
DeleteMural memang punya daya tarik mengesakan. Apalagi kalau konsepnya 3D.
ReplyDeleteKota Melaka ini kota kecil ya, Mbak? Bersih, dan tampak banget umurnya tua
Iya mba kotanya kecil dan pusat wisatanya di situ-situ aja.. Banyak bangunan tua yg punya nilai sejarah tinggi.. Aku suka banget.. :)
DeleteHai Bubu salam kenal, keren banget ya disana bersih btw saya juga pengen kesana deh, Melaka.. Bersama keluarga 😁
ReplyDeleteHalo Mba Sandra, terima kasih sudah berkunjung.. :) Aku pun jadi pingin ke Melaka lagi sama keluarga mba.. :D
DeleteCerita ketemu dengan penjual postcard menarik sekali mba.....
ReplyDeleteIyess, aku baru kali ini ketemu turis yang jual postcard..
DeleteStreet art nya keren dan bangunan2 Tionghoa juga menarik dilihat ...
ReplyDeleteSeandainya kampung2 di Indonesia dikreasikan street art seperti itu pasti akan jadi lebih menarik minat kunjungan traveller
Iya kak sekarang ngetren banget ya street art sama mural buat menarik kunjungan wisatawan..
DeleteCerita perjalanannya seru banget dan tempat-tempat yang perlu dikunjungi di Melaka dituliskan dengan detail. Semoga suatu hari nanti saya bisa ke sini juga. Terima kasih sudah menuliskannya ya, Mbak
ReplyDeleteAamiiinnn, semoga bisa segera ke sana ya Mba Monica.. :)
DeleteLIhat postingan di Melaka buat saya jadi kangen ke Melaka lagi. Aih tulisanku di sana belum semuanya nih, mba. Menyenangkan ya bisa jalan-jalan :)
ReplyDeleteMemanfaatkan liburan asik. Wah kalau saya pastinya suka ke KL. Suka gambar monyet yg di gang
ReplyDeleteBelum pernah kesana, mudah mudahan liburan nanti bisa perngi kesana :)
ReplyDeleteBeneran ini mah harus masukin Malaysia ke wish list jalan-jalan. By the way Babang Igor mau jalan lagi ke Indonesia, ga? *kayak kenal aja*
ReplyDeleteBelum pernah ke Melaka! Hahaha.. Thx mba buat info2 perjalanannya, jadi kebayang Melaka itu kayak gimana tempatnya
ReplyDeleteSalam kenal dari saya yang belum pernah ke Melaka. Jadi pengen ke sana setelah baca blog post inihhh ^_^
ReplyDeleteKalau menginap di Jonker, di ujung Jonker arah ke sungai, ada rice ball yang terkenal, dekat Hard Rock Cafe. Kalau mau makan, antrinya bisa lama kalau kesiangan.
ReplyDeleteMalaka, tidak lengkap kesana kalau tidak makan di Sup Lembu Tangkak
saya yg selalu ke melaka pun belum pergi kesemua museum ituu 😅
ReplyDelete