Menginap nyaman dengan pemandangan keren dan interior unik bisa banget teman-teman Rumika dapatkan saat menginap di Hotel Ibis Styles Bogor Raya. Yes, kami sekeluarga tidak menyesal sama sekali saat menjatuhkan pilihan untuk staycation di Bogor dengan menginap di hotel ini. Apa saja dan apa saja hal menarik di Hotel Ibis Styles Bogor Raya dan bagaimana kesan yang kami dapatkan saat menginap di hotel ini?
(sumber: tempat.co.id) |
Berlibur bersama keluarga adalah momen spesial yang dapat merekatkan hubungan antar anggota keluarga. Bila anggaran liburan tidak terlalu besar, destinasi yang dikunjungi tidak perlu jauh-jauh. Tak hanya di luar negeri, di dalam negeri pun terdapat banyak objek wisata yang menarik dan cocok untuk keluarga.
Taman Nasional Gunung Salak Halimun menyimpan keindahan alam yang luar biasa! Deretan pohon pinus yang menjulang tinggi serta udara segar yang tidak bisa kita jumpai di kota besar. Air terjun atau curug di Taman Nasional Gunung Halimun Salak dengan air alami pegunungan juga menjadi daya tarik tersendiri. Tak heran jika taman nasional ini pun banyak dikunjungi wisatawan, bahkan menjadi salah satu tempat favorit untuk camping dan menghabiskan waktu bersama teman atau keluarga.
Cimory Riverside sampai sekarang masih jadi salah satu tempat wisata hits di daerah Puncak, Bogor. Saat akhir pekan, pasti tempat ini ramai dikunjungi. Restonya pun cukup penuh saat kami sekeluarga ke sana beberapa minggu lalu. Satu hal yang saya senang dari tempat ini adalah bukan hanya restonya dengan pemandangan Sungai Ciliwung yang bisa dinikmati, tapi ada hal-hal seru yang bisa dilakukan anak-anak di tempat ini. Yes, Cimory Riverside sama sekali enggak ngebosenin!
Masih lekat di ingatan saya bagaimana riuhnya peresmian Ruang terbuka Hijau (RTH) dan ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo, Jakarta. Saat itu saya hanya melihatnya dari layar televisi saja. Namun, rasanya kegembiraan dari wajah-wajah yang hadir saat peresmian itu bisa saya rasakan juga. Saya selalu ingin main ke Kalijodo. Ya, tapi lokasinya dari rumah di Depok jauuuuuh banget! Suatu hari saya melihat ajakan ke Kalijodo dari Mak Ayya (Maria Soraya), seorang blogger Depok, di Facebook. Huaaah, Bubu Dita enggak pakai mikir lama, langsung daftar untuk ikut ke sana juga. Akhirnya ke Kalijodo juga....
Bus Damri yang saya naiki dari Depok menembus gelapnya pagi. Jam di handphone menunjukkan pukul 03.30. "Kalau berangkat jam segini, saya enggak akan terlambat," pikir saya. Pesawat ke Belitung yang saya naiki dijadwalkan baru lepas landas pukul 06.20 pagi. Meski masih pagi buta tapi banyak tempat duduk di bus yang terisi. Namun, saya hanya sendiri. Kali ini saya traveling tanpa Yaya Indro, tanpa Boo dan Mika. Ya, setelah 5 tahun lebih berkeluarga dan mempunyai anak, saya akhirnya merasakan kembali sensasi traveling sendiri. Gimana rasanya?
Sudah empat tahun lalu, kaki saya menapaki Stasiun Tawang untuk pertama kalinya. Kala itu, saya tidak sendiri, tapi bersama Boo yang masih berusia 10 bulan dan juga Yaya Indro. Tujuan kami di Semarang hanya untuk jalan-jalan saja. Rasa penasaran saya terhadap Semarang sudah lama saya rasakan tapi baru saat itu ada kesempatan untuk menyambanginya.
Sulawesi Selatan tidak pernah kehilangan pesonanya. Rasanya tidak pernah bosan menjejakkan kaki di sana. Saya dan keluarga pernah mengunjungi Makassar, ibu kota Sulawesi Selatan, saat acara family gathering kantor. Kali ini, saya kembali mengunjungi Makassar sebagai bagian dari tugas kantor berupa presentasi di forum sharing teknologi hulu. Kegiatan tersebut diadakan di Hotel Four Point Makassar pada 24-29 Juli 2017. Tak hanya untuk bekerja, saya pun menyempatkan diri untuk lebih mengeksplor Sulawesi bagian selatan.
Craaassshhh....
Angkot biru itu tiba-tiba saja datang dari arah tak terduga dan menyambar mobil pribadi keluarga kami. Kala itu, kakak saya yang sedang mengendarainya. Aaahh, kejadian itu untungnya tidak parah. Penumpang mobil tidak ada yang terluka, hanya mobil saja yang mengalami lecet di sisi kanannya. Tapiiii... supir angkot itu melarikan diri begitu saja, tidak ada tanggung jawabnya. Kesel!
Mendengar kata Ambarawa, ingatan saya langsung melayang pada kejadian 20 tahun lalu. Saat itu, saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Pelajaran sejarah menjadi pelajaran favorit. Kisah tentang bangsa ini lekat di ingatan. Suatu hari saya pun didaulat menjadi salah satu peserta lomba tingkat Sekolah Dasar. Di kursi itu saya duduk sambil menjawab pertanyaan yang diajukan. Saya harus cepat dan tepat menjawab atau anak lain yang akan menang. Di pertanyaan terakhir saya ragu, saya ingin menjawab Ambarawa. Namun tangan ini tak juga berani memencet bel, saya takut salah!
Kadang sesuatu yang enggak kita rencanakan malah jadi sesuatu yang sangat berkesan.
-Bubu Dita-
Quote ala-ala Bubu Dita itu sepertinya tepat buat menggambarkan gimana happy-nya saya, Yaya Indro, Boo, dan Mika saat main ke The Ranch Mega Mendung Puncak. Beberapa waktu lalu saat kami ke Puncak, kami sama sekali enggak merencanakan ke sana. Secara enggak sengaja saya melihat tempat tersebut, lalu berbeloklah mobil kami masuk ke dalamnya. Dan ini adalah keputusan tepat! Kami sama sekali enggak menyesal ke sana. Banyak hal seru yang kami temukan di The Ranch Mega Mendung Puncak. :)
"Mang Venus Bawa Mangga yang Satu Untuk Nenek Pluto"
Hahaha, hayo, siapa yang enggak asing dengan kalimat di atas? Ngacung coba, siapa yang waktu sekolah dulu pakai kalimat di atas untuk menghapal urutan nama planet di tata surya kita? :D Ada yang ngangguk-ngangguk? Kita senasib berarti, ya... Hihihi... Waktu sekolah dulu, saya selalu terkesima dengan pelajaran astronomi. Bintang, planet, komet, meteor, benda-benda langit itu begitu memesona meski hanya saya lihat melalui gambar atau film.
Halo, teman-teman. Adakah blogger yang baru membuat fan page di Facebook seperti Bubu Dita? Kalau ada, tos dulu, yuk! Hihihi… Kenapa, sih, bubu bikin fan page? Awalnya, jujur karena melihat teman-teman blogger lain yang punya fan page. Eh, kok jadi pingin bikin juga. Hahaha… :D Tapi ternyata punya fan page cukup berguna juga, lho. Apa saja manfaatnya?
“Jangan lupa oleh-oleh, yaaa!”
Ungkapan itu rasanya jamak kita dengar saat ada yang akan pergi ke suatu tempat, ya. Barangkali kita sendiri yang mengucapkannya... :D Saya beberapa kali membaca artikel atau status teman di media sosial mengenai oleh-oleh ini. Pada intinya, janganlah meminta oleh-oleh saat teman atau saudara akan traveling karena akan membebani mereka. Benarkah demikian?
Memasuki gerbang megah bertuliskan Passer Baroe 1820, saya seperti terlempar ke lorong dimensi masa lalu. Di sisi kanan dan kiri terdapat deretan toko dengan gaya bangunan perpaduan arsitektur Tiongkok dan Eropa yang seperti tidak tersentuh modernitas. Namun itulah yang membuat Pasar Baru Jakarta menjadi destinasi unik yang menyenangkan untuk dijelajahi.
"Boo, liat, deh, ini ada robot. Kamu bisa main, jadi robot!" kata Uti (neneknya Boo) sambil memperlihatkan video di handphonenya ke Boo. Saya pun penasaran dan melihat video itu juga. Waaah, seru amat. Di video itu ada beberapa anak yang sedang berada di dalam robot dan robot tersebut bisa berjalan! Permainan asyik ini ternyata bernama Battle Zone. Untuk teman-teman di Depok dan sekitarnya bisa banget mencoba Battle Zone di Margo City.
Dua hari berturut-turut saya melihat postingan seorang sepupu dan teman di IG. Foto mereka menarik perhatian saya. Sepupu saya, Mba Angky @angkyastari ada di sebuah wahana 4 Dimensi. Anak-anaknya memakai kacamata dan duduk di sebuah alat simulator. Sedangkan teman saya, Tami @tami_imat berdiri dengan menggendong anaknya. Di belakangnya ada gambar sayap besar sekali. Kece, deh! Dan ternyata sepupu dan teman saya itu berada di tempat yang sama, World of Wonders, sebuah wahana permainan dan edukasi yang terletak di Tangerang, Banten.
Tiba-tiba saya merasa rumah yang tadinya ramai dengan celotehan Boo dan Mika jadi sunyi. Mika sudah terlelap, sedangkan di sudut kamar, saya melihat Boo sedang asyik mengutak-atik Lego bersama Yaya Indro. Entah apa yang mau dibuatnya. Tidak berselang lama, Boo pun berujar, “Bubu, liat, bubu, liat. Ini Boo bikin t-rex terbang!”
Ada kopi Toraja di dalam cangkir itu. Saya menyeruput sedikit demi sedikit. Saya memang bukan penggemar kopi tapi dari pengalaman pertama mencicipi salah satu kopi khas Indonesia tersebut, saya pun jadi tahu, “oh, jadi ini, toh, yang dirasakan para pecinta kopi."
Dari jendela mobil yang kami naiki, hamparan pasir terlihat begitu lapang. Hari masih pagi, tampak belum ada aktivitas di sana. Bisa jadi, kami adalah pengunjung pertama. Ya, kami telah sampai di Gumuk Pasir Parangkusumo, salah satu destinasi seru yang sayang sekali jika dilewatkan saat kita jalan-jalan ke Jogjakarta. Lokasinya dekat dengan Pantai Parangtritis, Pantai Parangkusumo serta Pantai Depok.
Pusat Primata Schmutzer yang terletak di dalam Taman Margasatwa Ragunan hingga kini masih jadi salah satu primadona tempat wisata di Jakarta. Presiden Joko Widodo saja bulan lalu menyempatkan main ke Schmutzer. Hihi... Saat mengajak Boo dan Mika menyambangi Schmutzer, pengunjung di dalamnya cukup ramai. Apalagi setelah beberapa waktu kami berkeliling, saya melihat ada syuting sebuah acara televisi yang dipandu Raffi Ahmad di sana. Walah, makin banyaklah pengunjung yang memadati Schmutzer. :)
Apa alasan kita ingin menikmati makanan di suatu tempat? Selain tentu saja rasa makanannya, suasana di tempat itu pun jadi pertimbangan juga. Nah, buat teman-teman yang ada di Depok dan sekitarnya yang mau menikmati hidangan variatif dengan suasana yang asyik, coba, deh, ke Gulo Klopo. Tempat makan dengan konsep perpaduan restoran, cafe, dan angkringan pertama di Depok!
Perjalanan kami ke Jogja sekeluarga beberapa waktu lalu sangat mengesankan. Berbagai tempat wisata kami jelajah, dan yang terpenting anak-anak happy banget saat ke sana. :) Boo bahkan pernah bilang mau ke Jogja lagi. Iya, siapa sih yang bakal nolak kalau liburan ke kota budaya dengan segala rupa destinasi wisata ciamik dan kulinernya yang enak? Kalau ada kesempatan, saya juga akan menyambangi kota itu lagi. Satu kali ke Jogja tidak akan cukup!
Memilih hotel di Jogja sekarang gampang banget. Menjadi salah satu kota destinasi terpopuler di Indonesia, hotel di Jogja bertebaran di mana-mana. Dari yang kamar sempit dengan kipas angin sampai yang kamar luas, mewah berharga selangit. Dari yang unik dengan mural yang jadi spot foto keren sampai yang biasa-biasa aja.
Selain menikmati suasana, saat traveling tentunya kita manfaatkan juga untuk berfoto sebagai dokumentasi atau untuk narsis di sosial media, dong, ya... :D Siapa coba yang enggak pernah selfie waktu lagi traveling? :D Yakin, deh, hampir semua dari kita pasti pernah selfie di tempat yang kita kunjungi. Apalagi kalau pemandangannya bagus dan instagramable. Tapi... tapi... tapi... menurut saya selfie itu enggak asyik dilakukan pas lagi traveling, lho! Kenapa? Ini dia 3 alasannya...
Saya sebenarnya sudah sejak lama pingin belajar bikin video dari handphone dan mempunyai channel Youtube sendiri untuk dokumentasi perjalanan keluarga. Rasanya sayang banget setiap kali jalan-jalan, saya atau Yaya Indro mendokumentasikan video tapi ya sudah enggak diproses lebih lanjut. Setiap kali ada workshop video yang diadakan Mas Teguh Sudarisman, penulis buku Travel Writer Diaries 1.0 dan founder Vlogger ID, saya ingin mendaftar. Tapi baru kesampaian mengikuti kelasnya saat ia mengadakan workshop di Resto & Cafe Gulo Klopo Depok awal Mei lalu. Yeaaayy, akhirnya bisa belajar bikin video!
Matahari masih belum menampakkan sinarnya saat kereta yang kami naiki dari Jakarta tiba di Stasiun Tugu, Jogjakarta. Langit masih gelap, bahkan azan subuh pun belum berkumandang. Boo dan Mika juga masih terlelap meski saya dan Yaya Indro menggendong mereka keluar dari gerbong. Masih pukul setengah lima kurang tapi ternyata mobil yang kami sewa sudah tiba di stasiun. Syukurlah! Anak-anak bisa melanjutkan tidur di mobil dan setelah segala urusan dengan penyewa beres, Yaya langsung memacu mobil di jalanan kota Jogja yang masih sunyi. Tujuan pertama: Pantai Parangtritis!
Halo, tulisan ini ditulis oleh Yaya Indro, ya. Yaya mau berbagi keseruan saat mengikuti Kelas Blogger 15 tentang "Seru-seruan Motret Mainan Pakai Kamera Handphone.". Selain seru, banyak ilmu yang didapat dari mentor di workshop tersebut, yaitu Mate yang sudah lama menekuni hobi memotret mainan atau toys photography ini. Saya seneeeng banget, akhirnya di blog ini ada juga tulisan Yaya Indro. Selama ini hanya foto-fotonya aja yang eksis muncul. Hehe... Yuks, simak cerita Yaya Indro tentang gimana asyiknya belajar toys photography...
Wisata keliling Jakarta hari itu memberi kesan yang mendalam bagi saya. Bukan hanya karena pergi dengan rombongan teman-teman kantor tetapi juga karena ada satu hal yang saya lihat di perjalanan dan menginspirasi. Titik pusat ibu kota berbunga. Ya, karangan bunga untuk Ahok, gubernur pertahana, yang kalah menghiasi pandangan mata. Ini fenomena. Rasa-rasanya belum pernah hal ini terjadi sebelumnya.
Jogjakarta akan selalu ada di hati. Berkali-kali mengunjungi kota ini dari kecil rasanya enggak pernah bosan hingga kini. Jalan-jalan ke kota pelajar ini beberapa waktu lalu terasa lebih spesial karena saya mengunjunginya bersama Yaya Indro, Boo, dan Mika. Ini pertama kalinya buat kami sekeluarga bisa traveling di Jogja. Kami menghabiskan 3 hari 2 malam di sana. Dan itu tidaklah cukup! Hihi... Ya, ke Jogja rasanya memang tidak bisa hanya sekali saja. Makin lama makin banyak destinasi di Jogja yang menarik hati. Makanya saya dan Yaya pun sepakat kapan-kapan kami harus kembali lagi sekeluarga ke kota itu.
Ada yang mumet baca judul ini enggak, sih? Kalau enggak, alhamdulillah... Hehe... Abisnya bingung ngasih judul apa, ya udah deh ini aja. :D Dan memang lima hal itu (like, love, lifestyle, utang serta anggaran traveling) ada hubungannya loh baik secara langsung maupun enggak langsung. Apa hubungannya? Masih inget enggak kasus traveler ngutang yang sempat jadi gosip hangat di Twitter? Yes, mbaknya minjem uang ke beberapa temannya yang kalau dijumlahkan besar banget nominalnya. Utang belum terbayar, mbaknya sudah asyik gaya banget di Bangkok nonton Coldplay. Pediiiiih (buat yang dipinjemin). Dalam obrolan di WA dengan beberapa teman ternyata fenomena ini memang bukan hal yang biasa. Iyaaaa, ada banyaaaaak orang kayak si mbaknya itu. Ngutang buat traveling dan enggak bayar-bayar. Entah lupa atau memang sengaja. Gemes, yah!
Berawal dari membaca sebuah feature di Majalah Ayahbunda, saya dan Yaya Indro pun mempunyai ide untuk melakukan hal yang sama yang dibahas pada feature tersebut. Temanya menarik sekali, yaitu tentang #SapihTrip. Cara ini menjadi salah satu tips yang bisa digunakan para ibu yang ingin menyapih anaknya. Saya pun demikian. Sebentar lagi Mika akan berusia dua tahun, sudah waktunya untuk disapih. Bagaimana sebenarnya #SapihTrip ini? Apa yang harus dipersiapkan jika ingin melakukannya?
Seperti halnya anak kecil yang seperti tidak pernah kehabisan energi saat bermain, di hari itu saya pun merasakan hal yang sama. Baru mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, bis yang kami tumpangi langsung menuju salah satu tempat wisata hits di sana. Ya, kami siap menjelajahi Trans Studio Makassar (TSM)... :D Di tempat inilah saya ngerasa deg-degan parah! Bukan, bukan karena mencoba wahana yang menantang adrenalin. Tapi wahana yang kelihatannya cemen, ternyata bikin saya lemes bahkan hampir ketinggalan bis rombongan. Wahana apa?
Suatu hari di tahun 2013 saya melihat info di media sosial yang bikin hati happy setengah mati. Mangaka kesayangan, Eriko Ono yang membuat komik "Hai, Miiko! (Kocchimuite Miiko!) akan menyambangi Jakarta! Komik Miiko yang diterbitkan m&c comic merupakan salah satu komik Jepang yang jadi best seller di negara kita. Enggak heran kalau pada akhirnya mangaka Miiko mengadakan acara meet and greet di Jakarta. Tapiiii keinginan melihat Ono sensei langsung di depan mata itu saya pendam. Boo, anak pertama saya, baru saja lahir beberapa hari. Dari awal kelahirannya, saya selalu ada 24 jam di sampingnya. Ya, kecuali kalau mandi dan pingin ke toilet sama makan, sih... :) Jadi rasanya enggak mungkin buat ninggalin Boo dalam waktu yang agak lama.Saya pun berharap semoga suatu saat nanti ia akan kembali ke Jakarta...
Dari beberapa komik yang saya baca, komik Hai, Miiko! yang dibuat oleh Ono Eriko adalah komik yang paling nempel di hati. :D Cerita Miiko sederhana saja, menceritakan kisah hidup sehari-hari bersama teman-teman dan keluarganya. Tapi ada juga kisah di komiknya yang menceritakan perjalanan Miiko ke tempat-tempat seru, lho! Miiko yang bertempat tinggal di Tokyo, beberapa kali diceritakan berlibur saat musim panas atau musim dingin. Miiko juga pernah traveling sambil menemani ibunya kerja di luar kota. Ke tempat saudaranya yang tinggal di kota lain juga pernah. Nah, kali ini saya mau berbagi cerita tentang berbagai tempat di Jepang yang sebaiknya kamu kunjungi jika kamu adalah fans Miiko seperti saya... Hihihi... Apa aja, ya?
Source: www.marischkaprudence.blogspot.co.id |
Apa yang ada dibenak saat melihat foto di atas? Foto tersebut merupakan suasana Shirakawa-Go saat musim dingin. Yang pernah membaca ulasan saya di tulisan yang lalu, pasti tahu, kan, kalau tempat ini jadi salah satu dari 5 destinasi impian saya. Ya, begitu melihat foto tersebut di salah satu postingan travel blogger Marischka Prudence (Prue), saat itu juga saya langsung memutuskan untuk pingin kesana… :D Begitu kuatnya daya tarik foto itu untuk saya. So magical, so inspiring!
Sebagai warga Kota Depok saya bersyukuuur banget. Walaupun sekarang Depok macet dimana-mana dan walikotanya eksis terus di papan reklame (hihihi...:D), namun inilah kota dengan banyaaakkk makanan enak! Semakin lama Depok memang semakin berkembang. Apalagi dengan adanya beberapa universitas terkemuka di kota ini, roda perekonomian termasuk bisnis kuliner menjamur di penjuru kota. Di jalan utama kota Depok, yaitu Jalan Margonda Raya saya sudah enggak bisa menghitung lagi ada berapa banyak restoran dan cafe. Belum lagi di jalan lainnya. Asyik, Depok makin rame tempat makan! :)
Saya kangeeeen jalan-jalan sendiri cuma bawa ransel doang... Hihihi :D Iya, soalnya begitu dua bocil mewarnai hidup saya dan suami, jalan-jalan yang tadinya simpel, sekarang jadi rempong karena bawaannya banyaaakkk.. :D Pastilah hal ini dialami juga sama semua ibu-ibu yang membawa anaknya ikut serta kalau traveling. Makanya enggak sedikit yang rela enggak jalan-jalan karena enggak mau rempong. Iya, sih, tas yang dibawa memang dobel tapi meski begitu jalan-jalan sama anak tetap menyenangkan, kok... :)
Memasuki kawasan Bantimurung di Maros, Sulawesi Selatan, kita akan disambut oleh patung kupu-kupu raksasa! Ya, Bantimurung memang terkenal dengan wisata kupu-kupunya. Saat diteliti oleh Alfred Wallace pada tahun 1856, diketahui setidaknya ada 250 jenis kupu-kupu di tempat ini. Jadi, enggak mengherankan jika Bantimurung disebut sebagai The Kingdom of Butterflies.
Asiiikkk, tema #CelotehTukangJalan kali ini bikin hati happy, deh. Katanya, jadi manusia itu harus punya impian. Tanpa impian hidup itu akan terasa hambar. Bener juga, sih. Arai, karakter di Sang Pemimpi pun pernah bilang, "Tanpa mimpi, orang seperti kita akan mati..." Mungkin maksudnya hidupkanlah hidup kita dengan mimpi, impian, dan harapan supaya kita jadi merasa hidup. :)
Ruangan yang sangat luas dengan atap tinggi, karpet tebal nuansa biru tua, dan kursi-kursi yang terisi penuh menjadi saksi bisu kehebohan Boo dan Mika. Di ruang tunggu bandara inilah mereka berdua bercanda penuh tawa, lari ke sana-sini, kejar-kejaran, dan guling-gulingan di karpet. Tidak bisa diam, tidak bisa anteng duduk manis. Adakah yang pernah mengalami kejadian serupa? Lalu apa yang kita sebagai orang tua harus lakukan? :D
Perahu itu menepi di dermaga Rammang-Rammang yang sempit. Beberapa perahu yang juga ingin bersandar harus bersabar untuk mengantri, menunggu semua penumpang di perahu yang berada di depannya menapakkan kaki ke tanah. Kami pun harus ikut bersabar untuk menepi. Padahal hati rasanya sudah ingin merasakan indahnya gugusan perbukitan kapur yang terkenal di Rammang-Rammang. Ya, dari dermaga kecil itulah petualangan besar Boo dan Mika di Kampung Berua Rammang-Rammang baru akan dimulai.
Pada postingan blog saya yang ini saya menulis kalau traveling itu bisa bikin happy. Tapi, tapi, tapiiiii, ada beberapa kejadian selama saya traveling yang bikin kadar ke-happy-an itu berkurang. Kadang apa yang ada di kepala, apa ekspektasi kita tentang suatu tempat, tentang perjalanan, enggak berbanding lurus dengan kenyataan.
Saya merasa amat sangat beruntuuuuung. Saat trip ke Makassar, kami sekeluarga menginap di Hotel Aryaduta. Perihal pemesanan hotel diluar kuasa saya karena ini trip kantor suami. Jadi kami terima beres, deh, mau menginap di mana selama di Makassar. Ternyata hotel yang dipilih ini benar-benar keren. :D Apa yang membuat saya (dan keluarga) merasa beruntung menginap di Hotel Aryaduta Makassar? Let's find out!