Asiiikkk, tema #CelotehTukangJalan kali ini bikin hati happy, deh. Katanya, jadi manusia itu harus punya impian. Tanpa impian hidup itu akan terasa hambar. Bener juga, sih. Arai, karakter di Sang Pemimpi pun pernah bilang, "Tanpa mimpi, orang seperti kita akan mati..." Mungkin maksudnya hidupkanlah hidup kita dengan mimpi, impian, dan harapan supaya kita jadi merasa hidup. :)
Ruangan yang sangat luas dengan atap tinggi, karpet tebal nuansa biru tua, dan kursi-kursi yang terisi penuh menjadi saksi bisu kehebohan Boo dan Mika. Di ruang tunggu bandara inilah mereka berdua bercanda penuh tawa, lari ke sana-sini, kejar-kejaran, dan guling-gulingan di karpet. Tidak bisa diam, tidak bisa anteng duduk manis. Adakah yang pernah mengalami kejadian serupa? Lalu apa yang kita sebagai orang tua harus lakukan? :D
Perahu itu menepi di dermaga Rammang-Rammang yang sempit. Beberapa perahu yang juga ingin bersandar harus bersabar untuk mengantri, menunggu semua penumpang di perahu yang berada di depannya menapakkan kaki ke tanah. Kami pun harus ikut bersabar untuk menepi. Padahal hati rasanya sudah ingin merasakan indahnya gugusan perbukitan kapur yang terkenal di Rammang-Rammang. Ya, dari dermaga kecil itulah petualangan besar Boo dan Mika di Kampung Berua Rammang-Rammang baru akan dimulai.
Pada postingan blog saya yang ini saya menulis kalau traveling itu bisa bikin happy. Tapi, tapi, tapiiiii, ada beberapa kejadian selama saya traveling yang bikin kadar ke-happy-an itu berkurang. Kadang apa yang ada di kepala, apa ekspektasi kita tentang suatu tempat, tentang perjalanan, enggak berbanding lurus dengan kenyataan.
Saya merasa amat sangat beruntuuuuung. Saat trip ke Makassar, kami sekeluarga menginap di Hotel Aryaduta. Perihal pemesanan hotel diluar kuasa saya karena ini trip kantor suami. Jadi kami terima beres, deh, mau menginap di mana selama di Makassar. Ternyata hotel yang dipilih ini benar-benar keren. :D Apa yang membuat saya (dan keluarga) merasa beruntung menginap di Hotel Aryaduta Makassar? Let's find out!
Ada yang bilang travel blogger itu "the best job in the world!" Bisa jalan-jalan gratis dengan sponsor siapa yang enggak mau coba, ya, kan? :) Tapi untuk mencapainya tentu perlu proses. Nah, dalam kegiatan #DepokMenulis04 bertajuk "Yuk, Jadi Travel Blogger!" yang diadakan oleh komunitas Depok Menulis, segala seluk beluk tentang travel blogger dikupas tuntas. Mba Donna Imelda, seorang travel blogger hits co-founder @idcorners dan @ayopelesiran berbagi pengalamannya menjadi seorang travel blogger. Dari dirinya, saya dapat pemahaman dan perspektif baru. Apa saja?
Indomie naik kelas! Indomie enggak lagi hanya dijual di warung kopi tapi juga sudah menjadi menu andalan di restoran. Saat ini makin menjamur resto-resto dengan menu utama Indomie. Mie yang dibuat tentu aja enggak sekedar ditambah telur dan sayur saja, tapi lebih dari itu. Ada indomie dengan tingkat kepedasan tertentu, indomie dengan berbagai macam topping, seperti saus khas Italia carbonara dan bolognese serta banyak topping lainnya. Fenomena inilah yang menjadi salah satu ide bagi Indomie dalam menyelenggarakan lomba bertajuk #IndomieUniqMie.
Jam menunjukkan pukul 9 pagi saat Boo, Mika, saya, dan Yaya Indro berangkat menuju Rammang-rammang, salah satu tujuan wisata di Makassar Sulawesi Selatan. Rammang-rammang terkenal dengan gugusan pegunungan karst atau pegunungan kapur. Selain itu, ada beberapa hal menarik juga di Rammang-rammang, seperti Telaga Bidadari, gua-gua, Kampung Berua serta menyusuri aliran Sungai Pute menggunakan perahu. Ya, untuk melihat lebih dekat pegunungan kapur, kami menaiki perahu menyusuri Sungai Pute. Duduk di dalam perahu dengan pemandangan alam yang indah sungguh pengalaman yang enggak akan kami lupakan!