Oke, siapa yang masih menyebut Ragunan Zoo sebagai Kebun Binatang Ragunan? Sayaaaa... :D Judul blogpost ini pun masih memakai kata Kebun Binatang. Padahaaal, Nama asli tempat ini adalah Taman Margasatwa Ragunan (TMR). Dan saya baru ngeh akan hal ini pada kunjungan saya ke tempat ini bersama Boo dan Mika beberapa waktu lalu. Saya sendiri sudah berkali-kali keliling Ragunan dari sejak masih kecil sampai sekarang punya anak kecil. Hehe... :D
TMR termasuk tempat wisata mainstream di Jakarta. Harga tiketnya yang terjangkau dan banyaknya jenis binatang di dalamnya mampu menarik minat wisatawan dari beragam kalangan. Enggak heran, ya, jika setiap akhir pekan atau musim liburan sekolah tiba, Ragunan jadi tempat wisata yang dituju masyarakat. Nah, kalau sudah penuh sesak manusia ke tempat ini pun rasanya enggak nyaman banget. Apalagi saat lagi panas. Hadeuuhhh, yang ada bisa esmosi... :) Setelah beberapa kali main ke TMR bersama anak-anak, saya pun ingin berbagi beberapa tips jalan-jalan nyaman ke Ragunan bersama anak-anak.
Datang Sepagi Mungkin
Semakin siang, Ragunan semakin banyak orang. Jika ingin nyaman berkeliling dan merasakan udara yang masih segar dan sejuk datanglah sepagi mungkin. Mau coba bersepeda atau lari juga enak karena belum padat pengunjung. Anak-anak pun juga leluasa untuk bergerak dan berlari, asal tetap diawasi, ya. Ragunan di hari Minggu pagi pukul 08.30. Masih sepiiii... :)
Suasana pagi di Ragunan sekitar pukul delapan. Masih sepiiii... :) |
Daftar Binatang yang Dilihat
Sebelum ke TMR ada baiknya tanyakan pada anak, binatang apa yang paling ingin dilihatnya. Jika lebih dari satu buatlah daftarnya dari yang paling ingin sampai yang biasa saja ingin dilihatnya. Ragunan itu luaaaas sekali. Jika ingin melihat semua binatang rasanya tidak memungkinkan. Mungkin aja, sih, tapi pasti gempornya setengah mati jika berjalan. Lagi pula pertimbangkan juga apakah anak akan sanggup atau tidak untuk mengelilinginya. Jika anak bisa, kita belum tentu. Umur enggak bisa bohong, kan. Hehehe...
Lihat Peta
Jika daftar binatang yang ingin dilihat sudah ada, saatnya untuk melihat di manakah letak binatang tersebut. Peta TMR sudah disediakan di ragunanzoo.jakarta.go.id. Di situs itu terdapat peta sekaligus gambar binatangnya. Mungkin tidak terlalu lengkap tapi lumayan juga sebagai panduan. Coba juga googling dengan keyword "Peta Kebun Binatang Ragunan". Akan ada banyak image peta yang ditampilkan. Jika perlu di-print saja peta itu. Hal ini supaya kita tidak muter-muter dan tahu ke mana arah jalan keluar… :) Di Ragunan pun ada peta petunjuk arah. Sebelum berkeliling, ada baiknya juga melihat peta tersebut.
Pilih Pintu Masuk Terdekat
Terdapat empat pintu masuk TMR. Ada pintu masuk utama, pintu selatan, pintu barat dan pintu timur. Jika sudah ada daftar binatang yang akan dilihat dan peta lokasinya, maka akan mudah menentukan di pintu manakah kita akan memasuki TMR. Lebih baik masuklah di pintu masuk yang lebih banyak binatang yang ingin dilihat di dalam daftar supaya bisa "sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui" dan jalan pun tidak terlalu jauh.
Naik Kereta-Keretaan Aja, Deh
Jika terlalu ambisius ingin mengelilingi TMR yang luasnya 147 hektar (luaasss banget, yah!), ada baiknya naik kereta-keretaan saja. Biayanya Rp 7.500,- Namun jika sedang banyak pengunjung, harap bersabar karena pasti kereta-keretaan ini akan ramai dan antri. Naik kereta-keretaan ini tentu akan membuat anak senang dan kita juga tidak terlalu lelah. Itu sisi positifnya. Tapi kita jadi tidak bisa leluasa melihat binatang lebih lama dan dari jarak yang lebih dekat serta sulit untuk mengambil foto juga. Oya, selain kereta juga ada delman yang siap mengajak kita keliling Ragunan. Pilih yang mana?
Bawa Stroller
Jalan-jalan Ke Ragunan bersama Boo dan Mika, stroller jadi benda yang wajib dibawa. Saya bisa keteteran jika Mika tidak duduk di stroller. Bisa-bisa kakak adik ini akan kejar-kejaran di dalam Ragunan tanpa henti. Stroller bisa jadi penyelamat saya selama beberapa waktu. Hehehe… Enggak selamanya Mika di dalam stroller. Pada beberapa kesempatan, Mika juga turun dan dengan senangnya hilir mudik ke sana, ke sini, ke mana-mana. :D Lagi pula menurut saya, Ragunan sebenarnya kurang stroller-able. Banyak kandang yang berundak, sehingga kita harus menaiki beberapa step anak tangga hingga bisa berada di pinggir kandang. Tidak ada jalur untuk stroller maupun kursi roda. Jadi, jika tidak ingin repot harus mengangkat stroller, Mika hanya melihat binatang dari jalan saja. Jika tidak memakai stroller bisa juga memakai gendongan, tapi siap-siap pegal linu, ya… :) Saya juga membawa gendongan sling untuk berjaga-jaga. Beberapa kali gendongan itu pun terpakai. Jadi, tidak sia-sia juga membawanya. Stroller-nya diangkat biar bisa melihat hewan lebih jelas.
Stroller Mika diangkat biar bisa lebih dekat melihat hewan di Ragunan. Siapa yang angkat stroller-nya? Yaya, dong... :D |
Jangan Lupa Bawa Minum
Yes, mengelilingi Ragunan memang melelahkan, karena itu jangan lupa untuk membawa minum, ya. Bagi keluarga kami satu botol saja rasanya enggak cukup. Jadi, minimal bawa dua botol saja supaya enggak harus membeli yang baru. Tapi kalau enggak mau repot untuk membawa, banyak penjual minuman dan makanan di dalam Ragunan, kok.
Bawa Payung Juga, Ya
Kondisi cuaca kadang enggak bisa dipastikan. Hal ini benar-benar terjadi saat saya dan keluarga terakhir kali jalan-jalan di Ragunan. Saat tiba, cuaca pagi masih terang. Namun baru sekitar satu jam berlalu, gerimis turun. Untung saja di dalam tas saya selalu menyiapkan payung. Meski hanya berlangsung sesaat, tapi lumayan, kan, untuk melindungi anak-anak dari tetesan gerimis. Selain itu saat panas terik payung juga pasti bisa digunakan, kan. Apalagi jika anak tidak suka pakai topi seperti Mika, payung bisa digunakan.
Patuhi Aturan
Pergi ke tempat wisata mana pun termasuk Ragunan, kita harus bisa mematuhi aturan yang ada di tempat itu. Jika ada larangan untuk memberi makan hewan, ya, janganlah melemparkan makanan ke kandang hewan tersebut. Kasihan, kan, jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Mematuhi aturan ini juga jadi salah satu bentuk mengajarkan suatu aturan ke anak kita.
Boo bergaya seperti orang utan katanya... :) |
------------
Beberapa kali kita mendengar kasus yang terjadi di berbagai kebun binatang. Mulai dari binatang yang kurus, kurang diberi makan, kurang terawat dengan baik. Sedih banget rasanya. Apalagi hewan-hewan yang ada di kebun binatang, mereka sudah enggak tinggal di habitat aslinya malah ditelantarkan. Saya berharap semoga kejadian itu enggak terjadi di Ragunan dan kebun binatang lainnya di mana pun. Semoga kita enggak mendengar lagi cerita sedih yang dialami para hewan i kebun binaang, ya. Yuk, kita sayangi mereka, lebih sayang sama meeka, dan makin sayang sama mereka....
-Bubu Dita-
13 komentar
aku belum pernah ke ragunan mbak..mksh tipsnya
ReplyDeleteSama-sama mba.. :D
Deletebagi saya ragunan Jakarta itu lokasi wisata yg ga pernah sepi. baik weekday apalagi weekend
ReplyDeletemngkn krn htm yg terjangkau
Betuuul mba, selalu ramai yah karena htm-nya masih termasuk murah.. :)
Deletebelum pernah ke Ragunan Mba, nanti kalo ke Jakarta kayaknya mau ku sempatkan deh hihi
ReplyDeleteAyo, gaul Neees ke Ragunan.. Muahahaha :D
DeleteDulu sempat ke Bonbin waktu mrk pd kecil skrng mrk tmbh bsar blum pernah k sana lg
ReplyDeleteHihi iya mba, kesempatan ke tempat kayak gini memang pas anak masih kecil yaa :)
DeleteBelum sampe mbak hhaha, cuma tidur di wisma atlet belakangnya pernah, hihi. nah payung belum kesampaian punya mbak, belakangan lagi nyari, motifnya kembang2 gak mau haha
ReplyDeleteWaa itu wisma atlet bisa buat umum gak sih kak? aku suka liat kalo pas lewat situ..
Deletewah senangnya ngajak anak2 ke ragunan ya Dit, aku terakhir ke ragunan kaya nya kelas 5 SD deh uda lama banget, mungkin tar pas pulkam boleh nih main-main ke ragunan :)
ReplyDeleteHihihi udah lama banget yaa itu Sar.. Lumayanlah skrg Ragunan tempatnya. Kalo bonbin yang bagus katanya di malang, Sar. :)
Deletebagus bagus yah mbak tipsnya, aku jd mau jalan jalan... skrg lg cari2 sih model rambut untuk wajah bulat. soalnya takut terlihat gak caem di depan suami pas lagi jalan2 hehe
ReplyDelete