Sore Romantis di The Harvest
Sore itu rintik-rintik hujan turun di Depok. Kereta Commuter Line yang saya naiki perlahan menghentikan lajunya di Stasiun Pondok Cina. Biasanya jika turun di stasiun tersebut, tujuan saya ada tiga, kalau enggak ke Gramedia, Depok Town Square atau Margo City. Tapi tujuan kali ini lain. Saya mau ke The Harvest untuk membeli kue ulang tahun untuk ibu. :)
Sesampainya di The Harvest setelah naik angkot dari Pondok Cina, saya langsung memilih kue. Pilihan jatuh ke strawberry cheesecake yang jadi salah satu signature dish di tempat ini. Sudah enggak sabar rasanya pingin tiup lilin dan makan kue ini tapi saya masih harus menunggu Yaya. Ya, kami janjian di The Harvest dan berniat pulang ke rumah bersama.
Sambil menunggu, saya pun melipir ke cafenya. "Akhirnyaaaa, bisa nyicipin menu di cafe ini juga!" pikir saya dalam hati. Sejak The Harvest punya cafe, saya dan Yaya Indro memang pingin banget mencobanya tapi entah kenapa niat itu selalu gagal.
Cafe ini terbagi menjadi dua bagian, indoor dan outdoor beratapkan tenda. Saya memilih duduk manis di dalam karena di luar masih agak gerimis. Suasana di dalam tampak sepi. Hanya ada pasangan yang duduk agak jauh dari saya. Lampu yang tidak terlalu terang di dalam serta langit gelap karena mendung dan menjelang malam rupanya membuat suasana juga menjadi romantis. :D Apalagi ruangan cafe itu hanya bersekat kaca dari luar, dengan kaca yang basah terkena air hujan. Dingin pula. Duh, terus saya jadi melankolis karena saya sendirian sedangkan diujung sana lagi ada yang memadu kasih. Ahahaha... Eeaaaa... Yayaaaa cepatlah datang! :)
Yaya belum datang, saya pun memesan makanan duluan. Pilihan saya jatuh pada sup minestrone, sup kental asal Itali. Sup ini disajikan didalam mangkuk kecil dengan roti baguette kering sebagai pelengkapnya. Saat pertama kali mencicipinya tanpa roti, rasa tomat dan bumbu-bumbunya kuat sekali. Namun begitu dimakan bersama roti rasanya pun jadi lebih seimbang. Untuk minum, saya memesan hot coffee latte. Rasanya enggak manis tapi hangat dan pas dinikmati saat suasana dingin sore hari. Coffee latte ini disajikan bersama satu buah cookies cokelat.
Saat Yaya datang dan melihat daftar menu, ia langsung tertarik pada menu Classic Cheese Melt Chicken Burger. Begitu menu tersebut datang, saya langsung terpana. Burger ini lumayan gede juga! Menu ini disajikan menggunakan talenan. Di sebelah burger terdapat potato chips. Bakalan kenyang banget, deh, rasanya. Burger yang dipesan Yaya berisi ayam, telur serta lelehan keju mozzarella yang menggoda. Pada bagian paling atas bun, tersemat cabai goreng tepung. Unik juga... :) Saya belum pernah mencoba cabai yang digoreng tepung, jadi saya pun tanpa ba bi bu langsung minta ke Yaya untuk mencicipinya sedikit. Rasanya enggak terlampau pedas dengan lapisan tepung yang garing kriuk kriuk. Kalau rasa burgernya? Enak juga, kok.
Kami tak berlama-lama di The Harvest. Setelah jus melon yang juga dipesan yaya sudah habis, kami langsung pulang. Kenyang! Eh, tapi strawberry cheesecake masih siap untuk dicicipi! Apakah perut ini masih siap menampungnya? Masiiihhhh.. Hihihi... :)
***
Di luar gerimis masih turun sedikit. Tapi saya tak ragu untuk duduk di boncengan motor itu. Sudah 10 tahun, punggung besarnya selalu melindungi saya saat kami naik motor bersama... :)
-Bubu Dita-
6 komentar
Duh burgernya mbaaa, aku ngga pernah icip yg selain cake.. Jadi pengen burger kan hihiii.. Udah lama ngga ke depok...
ReplyDeleteCoba mbaaa, lumayan gedeee ini burgernyaa.. hehe
Deleteseru ya cabe krispinya. pengen nyobain bikin deh.
ReplyDeleteTa, kayaknya ini sisi romantisnya selepas keluar The Harvest ya, motoran sama yaya. hihihi
Iya ternyata cabe crispy ada jg, skrg gw pun suka bikin apa2 di-crispy-in fii.. Buncis, wortel, dll hehe.. Suasana di dalem cafenya jg romantiiiss eeaaaa.. :D
Deletengiler liat classic cheese melt chicken burgernya punya mbak Yaya :G Duuh pengen jugaaaa :D
ReplyDeleteHihi iya mbaa itu kejunya yg meleleh manggil2 banget buat dicoba yaaa.. :D
Delete