Khadijah Muslimah Center, Kolam Renang Khusus Muslimah di Depok Town Square (Detos)

 



Mencari tempat berenang khusus untuk perempuan di Depok yang nyaman, aman, dan tertutup? Nah, Manteman bisa menemukan semuanya di Khadijah Muslimah Center, nih, sebuah pusat olahraga dan kesehatan yang berlokasi strategis di Depok Town Square (Detos). 


Tempat ini bukan hanya menyediakan kolam renang khusus muslimah aja, lho,, tapi juga fasilitas gym, kafe, hingga layanan terapi air seperti hidro terapi dan spinal terapi yang mendukung kesehatan fisik bagi pengunjung yang membutuhkan.


Bagi Manteman berhijab dan ingin berolahraga tanpa khawatir dilihat lawan jenis, Khadijah Muslimah Center bisa jadi pilihan. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang fasilitas yang tersedia dan manfaat kesehatan yang bisa kamu dapatkan di sini!



Kolam Renang Khusus Muslimah: Luas dan Nyaman

Salah satu daya tarik utama dari Khadijah Muslimah Center adalah kolam renangnya yang khusus diperuntukkan bagi perempuan. Kolam ini berukuran cukup besar dan luas, sehingga nyaman digunakan untuk berenang bebas maupun mengikuti kelas berenang.


Bagi muslimah di Depok dan sekitarnya yang selama ini ragu untuk berenang di tempat umum, Khadijah Muslimah Center memberi solusi yang aman dan ramah syariah.




Kelas Renang untuk Pemula

Belum bisa berenang? Tenang, kamu bisa mengikuti kelas berenang khusus wanita yang dibimbing oleh instruktur perempuan. Program ini cocok untuk segala usia, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. 


Bubu pertama kali ke Khadijah Muslimah Center ini juga karena diajak teman Bubu yang mengajar berenang. Dari yang nggak paham teknik berenang yang benar sampai akhirnya Bubu tahu tekniknya, berani mencoba, dan bisa lebih nyaman berada di dalam air. :) 



Hidro Terapi dan Spinal Terapi: Apa Manfaatnya?

Selain untuk olahraga biasa, kolam renang di Khadijah Muslimah Center juga digunakan untuk hidro terapi dan spinal terapi. Kedua terapi ini semakin populer karena terbukti membantu pemulihan tubuh secara alami tanpa obat-obatan.


Apa itu Hidro Terapi?

Hidro terapi adalah pengobatan yang menggunakan air sebagai media utama. Biasanya terapi ini untuk mengurangi nyeri dan memperbaiki fungsi tubuh. Terapi ini biasa digunakan untuk menangani masalah seperti:


- Nyeri sendi dan otot

- Cedera olahraga

- Masalah peredaran darah

- Stres dan ketegangan otot


Manfaat hidro terapi berasal dari kombinasi antara suhu air, tekanan air, dan gerakan tubuh di dalam air yang bisa meningkatkan sirkulasi darah, merilekskan otot, serta mempercepat proses penyembuhan.



Apa itu Spinal Terapi?

Spinal terapi adalah terapi yang berfokus pada tulang belakang, biasanya ditujukan untuk memperbaiki postur, meredakan nyeri punggung, dan meningkatkan mobilitas tulang belakang. Terapi ini cocok untuk mereka yang mengalami:


- Scoliosis ringan

- Saraf terjepit

- Nyeri punggung akibat duduk lama

- Postur tubuh yang kurang ideal


Dengan dilakukan di dalam air, spinal terapi menjadi lebih efektif karena air mengurangi beban tubuh, sehingga gerakan menjadi lebih ringan dan aman.


Baca Juga: Perlengkapan Mendaki Gunung di Musim Hujan


Fasilitas Gym Khusus Perempuan

Selain kolam renang, di Khadijah Muslimah Center Manteman juga bisa memanfaatkan fasilitas gym yang hanya untuk wanita. Alat-alat gym yang tersedia cukup lengkap, mulai dari treadmill, sepeda statis, dan lainnya.


Suasana gym juga sangat privat dan nyaman, tanpa rasa khawatir atau malu karena semua pengunjung dan pelatihnya perempuan. Untuk ruang gym ini berada di lantai dua, ya. Dari ruang gym, akan terlihat suasana kolam renang.


Nah, biasanya setelah berenang atau nge-gym, kan, lapar, ya. Tenang aja! Di sini juga tersedia kafe, lho. Usai berolahraga, Manteman bisa bersantai sejenak di area kafe Khadijah Muslimah Center. 


Terdapat beberapa pilihan menu makanan, seperti Nasi Ayam (rendang, opor, cabai hijau), Mie Ayam, Bakso, Gado-Gado, Seblak, dn lainnya. Ada juga dessert dan berbagai pilihan minuman. 


Baca Juga: Snorkeling di Belitung



Lokasi Strategis di Tengah Kota Depok

Berlokasi di ruko Depok Town Square (Detos) tepatnya di sebelah persis Kidzooona, Khadijah Muslimah Center mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. 


Lokasinya yang berada di dalam kawasan mal juga memudahkan para pengunjung untuk melakukan kegiatan lainnya, seperti berbelanja kebutuhan sehari-hari, makan di restoran, nonton bioskop atau kegiatan lainnya. 


Khadijah Muslimah Center bukan sekadar tempat berenang, tapi juga pusat gaya hidup sehat dan islami untuk para perempuan. Mulai dari fasilitas kolam renang khusus muslimah, kursus berenang, hidro dan spinal terapi, hingga gym dan kafe. Semuanya dirancang agarpengunjungnya bisa menjaga kesehatan dengan nyaman dan aman sesuai syariat.



Dita Indrihapsari (Bubu Dita)

@rumikasjourney


Galeri Demono, Ruang Penuh Kenangan dan Inspirasi

 



Kawasan Jalan Surabaya, Menteng, Jakarta Pusat sudah lama dikenal sebagai surganya para pemburu barang antik. Di balik deretan kios yang menjajakan piringan hitam, mesin ketik tua, hingga lampu gantung kuno, terselip sebuah tempat yang nggak kalah menarik. Bukan toko, melainkan sebuah galeri penuh kisah dan inspirasi. Galeri Demono.


Galeri ini menjadi sebuah potret perjalanan hidup seorang perempuan tangguh, Ibu Dewi Motik Pramono. Ibu Dewi Motik merupakan mantan model era 1960-an yang kemudian menjadi pengusaha sukses dan pendiri Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI). 


Lokasi galerinya yang strategis, tepat di seberang Pasar Antik Jalan Surabaya, menjadikan Galeri Demono sebagai destinasi unik yang layak disinggahi siapa pun yang ingin melihat sisi lain dari sejarah perempuan Indonesia.


Apa saja yang bisa Manteman temukan di dalam galeri ini? Bagaimana sepak terjang Ibu Dewi Motik dari dunia catwalk dan bisnis hingga menjadi inspirasi? Yuk, lanjutkan membaca dan temukan fakta-fakta menarik yang tersembunyi di balik dinding Galeri Demono.



Siapakah Ibu Dewi Motik Pramono?

Seperti ungkapan, Tak Kenal Maka Tak Sayang, maka di awal tulisan ini aku mau menceritakan secara ringkas tentang profil Ibu Dewi Motik Pramono. 


Nama Dewi Motik Pramono bukanlah nama asing di dunia perempuan Indonesia. Ia dikenal luas sebagai model era 1970-an (pemenang Top Model 1974) yang kemudian menjelma menjadi pengusaha sukses dan tokoh perempuan inspiratif Indonesia.


Ibu Dewi Motik lahir pada 10 Mei 1949. Beliau mulai dikenal publik sejak usianya masih sangat muda. Ibu Dewi Motik menjadi salah satu juara  di pemilihan None Jakarta tahun 1968 saat usianya belum genap 20 tahun. 


Di masa mudanya, ia kemudian menjadi salah satu model papan atas. Perjalanannya nggak berhenti di dunia hiburan. Ia kemudian melanjutkan pendidikan dan menekuni dunia usaha serta organisasi sosial.


Di bidang pendidikan, Ibu Dewi Motik tercatat menjadi lulusan Sarjana Pendidikan IKIP Jakarta dan Sarjana Seni Rupa di Universitas Florida. Setelah itu, Ia melanjutkan pendidikan Pascasarjana di Universitas Indonesia pada Bidang Pengkajian Ketahanan Nasional dan dilanjutkan menempuh program Doktoral di bidang Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup di Universitas Negeri Jakarta. 




Bergelut di dunia pendidikan juga masih dilakoninya hingga kini di saat usianya sudah 76 tahun. Ibu Dewi Motik masih aktif mengajar sebagai dosen. Inspiratif sekali bukan?


Selain pendidikan, dunia bisnis juga digeluti Ibu Dewi Motik dari muda sampai saat ini. Kepiawaiannya dalam berbisnis sepertinya mengalir dari darah ayahnya yang merupakan seorang pengusaha sukses asal Palembang. 


Sejak kecil Ibu Dewi ternyata juga sudah suka berbisnis. Bahkan, dari Mas Ardianyah, pemandu di Galeri Demono, aku baru tahu cerita kalau usaha awal Ibu Dewi untuk mendapatkan uang adalah dengan bermain sulap. Gimana, mind blowing banget, nggak, tuh? :D 


Nah, salah satu pencapaian besar Ibu Dewi Motik adalah saat ia mendirikan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) pada tahun 1975 bersama dengan kakaknya, Ibu Kemala Motik. IWAPI hadir sebagai wadah bagi perempuan-perempuan Indonesia yang ingin mandiri secara ekonomi dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa. 


Di bawah kepemimpinannya, IWAPI berkembang menjadi organisasi besar yang membina ribuan pengusaha perempuan dari berbagai daerah. Jujur, aku juga baru ngeh banget saat ke Galeri Demono kalau Ibu Dewi Motik ini adalah salah satu pendirinya. Almarhumah mamaku dulu juga suka berkumpul dengan ibu-ibu IWAPI Depok. Jadi nama IWAPI sebenarnya sudah nggak asing lagi buatku… :) 


Selain aktif di organisasi, Ibu Dewi Motik juga sering diundang sebagai pembicara dalam berbagai forum nasional dan internasional, terutama yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan, ekonomi kreatif, dan UMKM. Beliau juga dikenal sebagai sosok yang mendorong kemajuan produk-produk lokal.


Baca Juga: Museum Perjuangan Indonesia Lippo Mall Nusantara



Awal Cerita Galeri Demono

Begitu banyak cerita menarik tentang Ibu Dewi Motik, sampai akhirnya terciptalah Galeri Demono ini yang diinisiasi oleh anak-anak Ibu Dewi Motik, yaitu Mba Moza Pramita dan Mas Adimaz. 


Galeri Demono sendiri dibuka untuk umum tahun lalu. Kata “Demono” sendiri adalah singkatan dari nama sang tokoh, Dewi Motik Pramono. Galeri ini berdiri sebagai upaya untuk mendokumentasikan sekaligus membagikan warisan nilai dan semangat perjuangan perempuan Indonesia kepada generasi masa kini.


Ya, galeri ini didirikan bukan hanya untuk mengabadikan perjalanan hidup Dewi Motik, tetapi juga sebagai sumber inspirasi dan edukasi bagi generasi muda, khususnya perempuan. Ibu Dewi Motik ingin mewariskan semangat pantang menyerah, keberanian bermimpi besar, dan pentingnya pendidikan serta kemandirian ekonomi.


Melalui galeri ini, ia juga ingin menunjukkan bahwa perempuan bisa menjadi apa saja yang mereka inginkan: model, akademisi, aktivis, pengusaha, bahkan tokoh nasional, selama memiliki kemauan dan kerja keras.


Galeri Demono menempati rumah pribadi Ibu Dewi Motik dan keluarganya. Hal ini juga bisa menjadi inspirasi untuk pengunjung kalau sebenarnya membuat suatu galeri bisa dilakukan di mana saja, termasuk di properti milik pribadi. 


Begitu memasuki pekarangan di depan rumahnya, mata pengunjung bisa langsung terpana melihat deretan gambar mural yang mengisahkan perjalanan hidup Ibu Dewi Motik. Menarik banget! 




Tak hanya itu, gambar mural juga bisa terlihat di salah satu tembok lainnya yang menggambarkan tanaman-tanaman herbal khas Indonesia. Ternyata tanaman-tanaman tersebut menjadi bahan-bahan ramuan minuman yang rajin dikonsumsi oleh Ibu Dewi Motik. 


Bagian depannya saja sudah sangat menarik, gimana dengan bagian dalam galerinya, yaa?


Baca Juga: Mengenal Paras Nusantara di Museum Nasional



Isi di Dalam Galeri Demono

Begitu melangkah masuk ke dalam Galeri Demono, pengunjung langsung disambut suasana galeri yang hangat dan penuh kenangan.


Galeri Demono terdiri dari dua ruangan pamer. Di ruangan pertama, galeri ini terlihat sangat clean dan mata pengunjung akan terfokus pada satu lukisan besar dengan sosok Ibu Dewi Motik saat masih muda. 


Lukisan berjudul “The Last Virgin” ini dibuat oleh Basuki Abdullah pada tahun 1975. Sudah pasti karena dibuat oleh seorang maestro, lukisan ini punya nilai karya seni tinggi, ya. 


Ada cerita menarik juga seputar lukisan ini. Pada tahun 2005 lukisan ini sempat dicuri oleh orang dekat Ibu Dewi Motik. Beruntungnya, lukisan tersebut bisa ditemukan dan kini menjadi salah satu karya seni yang dipamerkan di Galeri Demono. 




Selain lukisan dan beberapa sketsa karya beliau, di ruangan ini juga terdapat banyak  foto dokumentasi sejak Ibu Dewi Motik muda saat kuliah, menikah, juga saat menjadi model dan saat sudah menjadi pebisnis. 


Menariknya, di sini juga ada berbagai jurnal yang ditulis oleh Ibu Dewi Motik sejak masih muda. Dari sinilah aku jadi termotivasi juga untuk menulis cerita-cerita kehidupan ke dalam jurnal. Pasti akan banyak manfaatnya, ya. Selain untuk refleksi diri juga bisa jadi pengingat dan dokumentasi untuk keluarga… :)


Di ruangan lainnya terdapat koleksi kain batik tulis ciptaan Iwan Tirta yang menjadi koleksi Ibu Dewi Motik. Di salah satu sudut ruangan juga terdapat spot untuk memamerkan beberapa buku hasil karyanya. 




Penempatan kursi, meja, karpet, dan benda-benda lainnya di sudut ruangan tersebut juga disesuaikan seperti bagian kamar pribadi Ibu Dewi Motik. 


Nah, ada lagi satu hal menarik yang diceritakan oleh pemandu galeri sata aku di sana. Jadi di spot ini terasa sekali wangi harum bunga melati. Ternyata di sini terdapat beberapa botol parfum favorit Ibu Dewi Motik.








Kalau kita menyangka seorang Ibu Dewi Motik memakai parfum mahal merk luar negeri, mak sangkaan kita salah besar. :D 


Parfum favorit Ibu Dewi Motik ternyata parfum bunga melati merk Viva. Harganya pun sangat terjangkau. Aku cek di salah satu e-commerce harganya nggak sampai Rp 20.000,-/ botolnya… Kaget, kaaan? :D 


Baca Juga: 5 Hotel Tertua di Jakarta dan Sejarahnya



Jam Operasional Galeri Demono

Galeri Demono bukan sekadar museum atau ruang pameran, tapi merupakan cerminan dari semangat seorang perempuan yang konsisten berjuang dan berkontribusi untuk bangsanya. 


Melalui ruang ini, Dewi Motik Pramono mengajak kita semua, terutama perempuan Indonesia untuk terus bermimpi, belajar, dan memberi dampak bagi lingkungan sekitar.


Kalau Manteman sedang berada di Jakarta dan tertarik dengan galeri ini, coba datang langsung saja ke Galeri Demono. Untuk bisa menemukan banyak inspirasi di sini sama sekali nggak dipungut biaya, lho. 


Jam operasional Galeri Demono:

Sabtu-Minggu 

08.00 - 11.00


Sebelum berkunjung Manteman bisa reservasi dengan mengisi form yang ada di bio Instagram @galeridemono, ya. reservasi ini tentunya untuk membatasi pengunjung. Dalam satu sesi kunjungan galeri ini dapat menampung maksimal 15 orang. 


Karena galeri ini di rumah pribadi Ibu Dewi Motik jadi memang wajar, ya, kalau bukannya hanya di saat weekend dan terbatas jumlah pengunjungnya. 


Kalau beruntung, Manteman bisa juga bertemu dengan Ibu Dewi Motik secara langsung di galeri ini. Kebetulan pas aku ke sana Ibu Dewi Motik sedang ada kegiatan di luar. 


Semoga di lain waktu kalau aku ke Galeri Demono lagi bisa berkesempatan bertemu juga dengan Ibu Dewi Motik… :) 


Buat Manteman yang mau cari inspirasi jalan-jalan ke tempat seru lainnya juga bisa cek di blog Momopururu, ya. Ada banyak cerita menarik wisata di dalam dan luar negeri juga.... :) 



Dita Indrihapsari (Bubu Dita)

@rumikasjourney



Liburan Mewah dan Berkelas di Lautan, Menjelajahi Destinasi Eksotis Bersama StarDream Cruises & StarCruises Star Voyager dari Hong Kong


Pernah nggak manteman membayangkan liburan tanpa harus repot memikirkan akomodasi, transportasi, hingga makanan? Semuanya sudah tersedia dalam satu perjalanan. 

Nilai plusnya lagi, nih, setiap pagi Manteman bisa terbangun di tempat baru yang indah. Nah, itulah pengalaman istimewa yang ditawarkan oleh kapal pesiar!

Beberapa tahun terakhir, liburan dengan kapal pesiar mulai dilirik oleh banyak wisatawan Indonesia. Tren ini berkembang bukan hanya di kalangan turis yang sudah banyak pengalaman, tapi juga makin diminati keluarga muda, pasangan honeymoon, hingga solo traveler yang ingin mencoba pengalaman baru.



Tren Liburan Kapal Pesiar, Menikmati Liburan Tanpa Ribet, Semua Ada di Satu Tempat!

Mengapa kapal pesiar begitu menarik? Alasannya sederhana, dalam satu perjalanan, kita bisa menikmati fasilitas hotel bintang lima, restoran dengan berbagai hidangan lezat, pertunjukan kelas dunia, spa mewah, hingga kolam renang, semuanya sambil menikmati pemandangan lautan yang menenangkan.

Belum lagi sensasi mengunjungi beberapa destinasi dalam satu perjalanan tanpa harus ribet berpindah-pindah hotel atau repot packing setiap hari.

Selain itu, kemudahan lain yang ditawarkan adalah sistem "unpack once, enjoy forever". Kita cukup menata koper di kabin saat hari pertama dan setelah itu tinggal menikmati perjalanan tanpa perlu memindahkan barang dari satu hotel ke hotel lain. 

Ini jelas menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi keluarga yang membawa anak-anak atau bagi mereka yang ingin perjalanan santai. 

Nah, jujur, nih, Bubu pun tertarik banget untuk mencoba liburan keluarga dengan naik kapal pesiar. Apalagi, ya, kalau dihitung-hitung, sebenarnya liburan bersama keluarga termasuk bareng anak-anak menggunakan kapal pesiar budget-nya bisa disesuaikan. 

Jadi jangan khawatir dengan kesan mewah yang ditawarkan oleh kapal pesiar, ya. Apalagi saat ini ada banyak rute kapal pesiar yang ditawarkan. Tinggal pintar-pintarnya kita aja memilih rute yang disesuaikan dengan budget liburan keluarga. Dan tentunya juga sesuai dengan impian kita… :)   

Bagi warga Asia, khususnya Indonesia, kapal pesiar dengan rute Asia sekarang juga semakin populer. Banyak operator kapal pesiar ternama yang menghadirkan rute-rute menarik di kawasan Asia, salah satunya StarDream Cruises & StarCruises Star Voyager yang menawarkan pengalaman pelayaran mewah dengan keberangkatan dari Hong Kong.


StarDream Cruises & StarCruises Star Voyager, Kapal Pesiar Baru dengan Pengalaman Eksklusif

StarDream Cruises merupakan operator kapal pesiar premium yang berfokus pada pelayaran di kawasan Asia, khususnya Asia Timur dan Asia Tenggara. StarDream Cruises menghadirkan nuansa baru dalam berlayar. Pastinya lebih mewah, lebih personal, namun tetap nyaman bagi semua kalangan.

Salah satu kapal andalannya yang saat ini tengah banyak dibicarakan adalah Star Voyager. Kapal ini merupakan bagian dari StarCruises, yang kini berevolusi bersama StarDream Cruises untuk menghadirkan pengalaman pelayaran yang tak terlupakan.


Berlayar Bersama Star Voyager. Ada Fasilitas Apa Saja di Dalamnya?

Kapal Star Voyager dirancang untuk memanjakan penumpangnya dengan fasilitas lengkap dan pelayanan kelas atas. 

Interiornya mengusung desain elegan dengan sentuhan modern, menciptakan suasana yang nyaman namun tetap berkelas. Mulai dari kabin yang luas dengan pemandangan langsung ke lautan, restoran fine dining, spa, pusat kebugaran, hingga berbagai hiburan seru, semuanya tersedia di dalam kapal ini.




Untuk hiburan keluarga, nggak perlu ditanya lagi. Lengkap banget. Di Star Voyager terdapat kids water park, rock‑climbing, zip‑lining, waterslides. Ada juga arena adventure park, salon, lounge, dan hiburan malam, seperti: magic show, live music, dan pertunjukkan seru lainnya. .


Pilihan Rute Menarik Star Voyager dari Hong Kong

Star Voyager juga menawarkan berbagai paket pelayaran menarik yang berangkat dari Hong Kong, menjadikannya titik awal sempurna untuk mengeksplorasi destinasi-destinasi eksotis di Asia Timur.

Berikut beberapa pilihan rute dari Star Voyager yang bisa Manteman pilih, seperti yang tercantum di situs resmi StarDream Cruises:


  • Rute 2 Malam

1. High Seas Cruise

Liburan kapal pesiar santai tanpa visa, cocok untuk transit cepat di Hong Kong.


2. Kaohsiung Cruise

Menjelajahi Kaohsiung, kota pelabuhan modern di Taiwan yang terkenal dengan pusat perbelanjaan, kuliner street food, dan pemandangan pelabuhan yang memukau.



  • Rute 3 Malam

Kaohsiung - Peng Hu Cruise

Perpaduan antara kota dan pulau! Dimulai dari Kaohsiung yang modern, lalu lanjut ke Peng Hu, gugusan pulau indah di Taiwan yang terkenal dengan pantai pasir putihnya, jembatan panjang yang ikonik, dan suasana tropis yang tenang.





  • Rute 5 Malam

1. Ishigaki - Naha Cruise

Eksplorasi Okinawa, Jepang! Dimulai dari Ishigaki, pulau tropis dengan pantai-pantai cantik dan snorkeling seru, lalu ke Naha, ibu kota Okinawa yang kaya budaya Ryukyu dan tempat wisata sejarah.


2. Ishigaki - Keelung - Peng Hu Cruise

Rute spesial yang menggabungkan keindahan Jepang dan Taiwan. Dari pantai eksotis Ishigaki, berlanjut ke Keelung (pelabuhan utama dekat Taiwan) yang penuh kuliner malam, lalu bersantai di kawasan Peng Hu.


3. Ha Long bay - Da Nang - Sanya Cruise

Petualangan lintas negara! Dimulai dari Ha Long Bay di Vietnam, terkenal dengan formasi batu kapur dan pemandangan menakjubkan. Lalu ke Da Nang dengan pantai memikat dan wisata budaya. Kemudian ke Sanya, kota resort di Hainan, China.


4. Na Ha - Keelung - Peng Hu Cruise
Gabungan wisata Jepang dan Taiwan. Mulai dari Naha di Okinawa, lanjut ke Keelung yang dekat dengan Taipei, lalu bersantai di pulau-pulau tropis Peng Hu.  


5. Boracay - Coron Cruise

Wisata ke Filipina! Boracay terkenal dengan pantainya yang berpasir putih halus dan kehidupan malamnya yang meriah. Sedangkan Coron menyuguhkan laguna biru, danau tersembunyi, serta spot snorkeling dan diving yang luar biasa.


6. Na Ha - Miyakojima Cruise

Menikmati dua pulau tropis di Jepang. Dari Naha yang penuh sejarah dan kuliner Okinawa, lanjut ke Miyakojima yang terkenal dengan pantai pasir putih bersih, spot snorkeling, dan jembatan laut yang panjang.


7. Nha Trang - Da Nang - Sanya Cruise

Rute lintas Vietnam hingga China. Mulai dari Nha Trang yang terkenal dengan pantai dan wisata bahari, lanjut ke Da Nang yang kaya budaya dan pantai, lalu berakhir di Sanya yang punya resor-resor mewah.


8. Na Ha - Ishigaki Cruise

Pelayaran menyenangkan di Okinawa, Jepang. Nikmati keunikan budaya dan kuliner di Naha, lalu jelajahi pantai tropis dan laut jernih di Ishigaki, salah satu destinasi snorkeling dan diving terbaik Jepang.



Saatnya Wujudkan Liburan Impian di Lautan!

Begitu banyak pilihan rute menarik yang ditawarkan oleh Star Voyager, semuanya berangkat dari Hong Kong. 

Mulai dari pelayaran santai tanpa visa di High Seas Cruise, city escape ke Taiwan, hingga petualangan eksotis ke Jepang, Vietnam, Filipina, bahkan China. Semuanya bisa kita pilih sesuai gaya liburan impian.

Menariknya, dalam satu perjalanan nggak hanya mengunjungi satu destinasi, tapi bisa menikmati beberapa kota dan pulau cantik dalam waktu yang efisien, tanpa repot pindah-pindah hotel atau pusing soal transportasi.



Jika Manteman ingin mencoba pengalaman liburan yang berbeda, lebih santai, praktis, namun tetap mewah, kapal pesiar Star Voyager ini bisa jadi pilihan tepat. Apalagi dengan banyaknya promo menarik khusus untuk wisatawan Indonesia, ini adalah momen yang pas untuk mewujudkan liburan impian!

Untuk informasi lebih lanjut, Manteman bisa kepoin channel social media dan website StarDream Cruises dan StarCruises berikut ini, ya…


Instagram

https://www.instagram.com/starcruises.id

https://www.instagram.com/dreamcruises.id


Facebook

https://www.facebook.com/dreamcruises.id

https://www.facebook.com/starcruises.id

 

LinkedIn:

https://www.linkedin.com/company/stardream-cruises-indonesia


Website (Online Booking)

stardreamcruises.com




BON VOYAGE!




Dita Indrihapsari (Bubu Dita)

@rumikasjourney


Menikmati Es Tebak Legendaris di Jatinegara

 

kuliner-minang-es-tebak-jatinegara


Beberapa waktu lalu, Bubu mengikuti kegiatan walking tour rute Passer Meester atau Pasar Jatinegara.


Beberapa tempat kuliner legendaris Bubu lewati, termasuk Es Tebak yang berada di Jatinegara! Pas banget Es Tebak ini jadi pemberhentian terakhir dari rangkaian kegiatan walking tour. 


Siapa coba yang bisa menolak segelas es dingin yang segar, apalagi di tengah panasnya siang hari Kota Jakarta? :D 


Mungkin banyak dari kita lebih familiar dengan es campur, es teler, atau es cendol. Tapi Es Tebak? Di tengah beragam minuman segar khas Nusantara, ada satu es khas Sumatera Barat yang masih jarang dikenal di luar daerah asalnya, namanya Es Tebak.


Es Tebak memiliki cita rasa unik yang menjadi ciri khas kuliner Minang. Tak hanya menyegarkan, es ini juga sarat dengan cerita menarik di balik namanya yang terdengar cukup unik.



Apa Itu Es Tebak?

Kenalan dulu, yuk, sama Es Tebak. Es Tebak adalah minuman khas dari Sumatera Barat, tepatnya berasal dari daerah Bukittinggi. Di kota asalnya, es ini biasa disantap sebagai pencuci mulut atau pelepas dahaga saat cuaca panas, bahkan menjadi menu andalan saat bulan Ramadan.


Lalu, apa sih “tebak” itu?


Ternyata, "tebak" adalah sejenis adonan mirip cendol namun lebih kenyal. Adonannya terbuat dari tepung beras, tepung sagu, dan terkadang diberi pewarna alami hijau dari daun pandan atau suji. 


Nah, tapi tebak yang Bubu nikmati di Es tebak Jatinegara berwarna putih tanpa pewarna, ya. Jadi beda dengan cendol biasa yang memang jadi elemen di Es Tebak yang Bubu makan. 


Kalau dilihat bentuk tebak sedikit memanjang dan lebih besar dibanding cendol, serta teksturnya kenyal dengan rasa yang agak netral. Inilah yang membedakan Es Tebak dengan es campur biasa.


Di dalam semangkuk Es Tebak yang Bubu nikmatu, selain si tebak itu sendiri, ada tambahan seperti:

- Tape ketan hitam

- Kolang-kaling

- Cincau hitam

- Santan kental

- Sirup merah khas Minang

- Serutan es batu yang melimpah


Baca Juga: Menjajal Kelezatan Sate Kambing Hanjawar, Kuliner yang Buka 24 Jam di Cipanas



Apa Bedanya Es Tebak dengan Es Campur?

Sepintas memang mirip dengan es campur, terutama karena sama-sama berisi berbagai isian manis yang disiram dengan santan dan sirup. Namun ada beberapa hal yang membuat Es Tebak punya ciri khas tersendiri:


1. Tebak. Inilah isian utama yang tidak ada di es campur. Teksturnya unik, kenyal namun lembut saat digigit.

2. Sirup Merah Khas Minang. Biasanya menggunakan sirup buatan lokal khas Sumatera Barat yang punya aroma khas, mirip sirup cocopandan tapi lebih legit.

3. Dominasi Santan. Jika es campur kadang lebih banyak es dan sirup, Es Tebak justru menggunakan santan kental yang gurih sehingga rasa manisnya tidak berlebihan.


Perpaduan rasa gurih dari santan dan manisnya sirup ini membuat es ini terasa pas, lho. Bukan hanya sekadar manis-manis saja. Jadi lebih kaya rasa dan tekstur. 


Baca Juga: Museum Perjuangan Indonesia, Lippo Mall Nusantara Jakarta



Pengalaman Menikmati Es Tebak Legendaris di Gang Senggol Jatinegara

Ada beberapa penjual Es Tebak di Jatinegara. Nah, tempat kuliner Es Tebak yang Bubu coba adalah milik Hj. Aniwarti. Dari ceritanya usaha Es Tebak tersebut sudah ada sejak tahun 1978!


Selain Es Tebak, di tempatnya juga dijual berbagai jenis es lainnya, seperti Es teler, Es Cendol, Es Campur, Es Kelapa, dan Es Alpukat. 


Mau sambil makan di sini juga bisa. Ada berbagai olahan Ketupat Sayur seperti Ketupat Sayur Gulai Pakis, Gulai Paku, Gulai Nangka, dan Gulai Cubadak. 


Gang Senggol Jatinegara memang terkenal sebagai salah satu pusat kuliner legendaris Jakarta. Gang ini sempit, tapi selalu ramai oleh pengunjung yang datang mencari makanan jadul yang langka. 


Suasananya unik, penuh nostalgia, dengan deretan penjual yang mempertahankan resep turun-temurun.


Di tempat ini, Bubu hanya memesan satu porsi Es Tebak. Tak lama, sang ibu mulai meracik dengan cekatan: memasukkan tebak, tape, kolang-kaling, cincau, lalu menyiramnya dengan santan kental dan sirup merah. Terakhir, es batu serut ditumpahkan dengan royal.


Saat suapan pertama masuk ke mulut, saya langsung paham kenapa es ini bisa bertahan lebih dari 40 tahun lebih. Rasa santannya begitu gurih, berpadu manisnya sirup yang tak terlalu menyengat, ditambah sensasi kenyal dari tebak dan isian lainnya. Semua rasanya pas, nggak ada yang saling menutupi.


Apalagi setelah jalan kaki sekitar 3 jam dan meminum es ini. Wah, rasanya segar sekali! :D 


Baca Juga: The History of Pantura Trail Legendary



Sebuah Warisan Manis yang Patut Dilestarikan

Menurut Bubu, Es Tebak bukan sekadar kuliner pelepas dahaga, tapi juga warisan budaya yang patut dijaga dan dilestarikan. 


Di tengah maraknya minuman kekinian yang bermunculan, es tradisional seperti ini justru menawarkan cita rasa otentik yang tak lekang waktu.


Jika Manteman berkunjung ke Jatinegara, Bubu merekomendasikan untuk mampir ke Es Tebak ini juga. Bukan hanya untuk mencicipi es yang segar, tapi juga untuk merasakan potongan kecil sejarah kuliner yang nyaris terlupakan.


Oh ya, satu porsi Es Tebak di sini hanya dibanderol sekitar Rp 13.000,-, ya.


Menikmati Es Tebak di gang sempit, di tengah keramaian pasar Jatinegara, membuat Bubu jadi sadar. Kadang, kebahagiaan sederhana itu bisa ditemukan dalam semangkuk es manis di sudut kota.



Dita Indrihapsari (Bubu Dita)

@rumikasjourney


Terasering Cisalada Bogor, Wisata Alam dengan View Sawah Bertingkat yang Memesona!



Berawal dari melihat konten di social media, akhirnya Bubu tahu tentang Terasering Cisalada. Manteman ada yang pernah dengar tempat ini? Atau malah sudah pernah ke sana? :) 


Pernah nggak, sih, Manteman lihat sawah yang bentuknya bertingkat-tingkat kayak tangga? Nah, itu namanya terasering. 


Biasanya ada di daerah yang tanahnya miring atau berbukit, jadi para petani bikin undakan-undakan biar air nggak langsung ngalir deras ke bawah dan nggak bikin tanah longsor. 


Selain bikin sawah lebih aman, bentuknya juga cantik banget, kayak lukisan alam! View terasering paling populer di Indonesia sepertinya yang ada di Bali, ya. Namun ternyata di Bogor pun juga ada!


Yap, salah satu tempat di Bogor yang punya pemandangan terasering indah banget adalah Terasering Cisalada. Lokasinya ada di Purwabakti, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.


Biasanya begitu kita kepo tentang suatu tempat di social media, algoritma akan membaca ini. Akhirnya berkali-kali muncullah video tempat tersebut di FYP atau timeline social media Bubu.


Nah, karena lokasi Terasering Cisalada ini nggak terlalu jauh banget dari rumah, Bubu dan Yaya pun memutuskan untuk ke sana dengan motor saja dari rumah. Sekalian menghabiskan momen untuk berdua saja tanpa anak-anak, hehehe… 


Gimana perjalanan Bubu dan Yaya ke Terasering Cisalada Bogor? Dan bagaimana tempatnya? Yuk, simak tulisan Bubu berikut ini.



Perjalanan ke Terasering Cisalada Bogor dengan Motor

Kalau rumah Manteman dari Depok dan sekitarnya, bisa ikuti cara Bubu untuk sampai ke Terasering Cisalada, ya. 


Bubu dan Yaya memulai perjalanan ke Terasering Cisalada dari rumah di Depok  saat Depok masih gelap di jam 5 lebih 18 menit dengan motor. Kami langsung tancap gas menuju Jalan Raya Sawangan sampai ke arah Parung. 


Setelah itu lanjut, masuk ke Perumahan Telaga Kahuripan. Di sini suasana juga sudah mulai terang. Keluar dari Telaga Kahuripan, lanjutkan perjalanan sesuai Google Maps aja. Arahkan destinasi ke Cisalada Rice Terrace. 



Kami melewati Inagro, Pasar Ciampea, sampai ke gerbang Pamijahan Bogor. Nah, dari situ sudah mulai kelihatan pemandangan sawah yang seger banget di pagi hari. :D


Gas lagi motor sampai ke gerbang Desa Ciasmara. Nggak terlalu jauh dari gerbang desa itu baru deh Bubu sama Yaya turun dari motor sebentar buat menikmati view sawah dan gunung. 




Pas liat pemandangan ini di depan mata tuh jadi pingin punya sawah luas gini juga, deh, buat hari tua nanti. Aamiin Ya Allah... 


Baca Juga: Fun Trekking di Mulyaharja Bogor


Oiya, sampai di spot ini bisa naik motor atau mobil juga masih aman, ya. Jalannya masih cukup lebar. Dan ada juga, kok, beberapa mobil yang lewat di jalan ini pas kami di sana. 


Perjalanan dari rumah sampai ke tempat ini dengan motor kira-kira membutuhkan waktu sekitar dua jala perjalanan, termasuk dengan makan bubur di pinggir jalan… :D 


Nah, setelah dari sini, kami masih lanjut ke Cisalada Rice Terrace. Untuk menuju ke sana jalannya mulai sempit, banyak lubang, menanjak dan agak curam. Jadi Bubu sarankan naik motor aja, ya, kalau mau lanjut ke sana.


Baca Juga: Review Buku "In Transit, Ketika Perempuan Memilih Menggendong Ransel Untuk Melihat Dunia"



Wisata Tematik, Kedai Terasering Cisalada

Sepanjang jalan memang viewnya juara, sih. Bisa lewat jembatan, dengan view gunung, sawah, dan sungai. 




Nggak terlalu lama, akhirnya kami pun sampai juga di Cisalada Rice Terrace. Di dekat spot ini ada tempat wisata tematik, Kedai Terasering Cisalada. 


Di  sini terdapat kedai makanan dan minuman, saung untuk bersantai, banyak tempat untuk foto, sampai kolam untuk main air juga ada. Enak banget sih ini tempatnya buat bengong lihat sawah sambil ngopi santai. :D 


Untuk bisa masuk ke Kedai Terasering Cisalada, kita cukup membayar tiket masuk sebesar Rp 10 ribu/orang. 





Terdapat jalur untuk jalan di sekitar terasering dan ada juga saung untuk tempat duduk-duduk. 


Kalau dari referensi yang Bubu baca, Kedai Terasering Cisalada ini dikelola oleh BUMD Bhakti Kencana Purwabakti. Tempat ini awalnya cuma jadi spot nongkrong dan berburu foto. Sekarang sudah berubah jadi agrotourism, gabungan antara edukasi pertanian, kuliner Sunda, dan cafe yang cozy alias “kedai” di tengah pemandangan sawah bertingkat. 


Saat di sana , Yaya pun sempat memesan kopi panas. Bubu juga sempat istirahat dan menggunakan fasilitas toilet sebelum perjalanan pulang menuju Depok. Di fasilitasnya juga cukup lengkap, termasuk ada mushola juga, ya. 


Baca Juga: Rivera Bogor, Tempat Outbound Seru Banyak Wahana


Manteman ada rekomendasi tempat dengan view sawah kayak gini selain di Cisalada Bogor nggak? Kalau ada yg lain share jg di komentar yaa.. 



Dita Indrihapsari (Bubu Dita)

@rumikasjourney


 





Museum Perjuangan Indonesia, Museum di dalam Mal dengan Atraksi Air Mancur Menari

museum-perjuangan-indonesia-lippo-mall-nusantara


Pernah nggak kamu bisa belajar sejarah perjuangan bangsa dan lebih mengenal pahlawan nasional sambil berada di dalam mal? Biasanya hal itu bisa dilakukan di museum, ya. Tapi apa jadinya kalau museumnya ada di dalam mal? 


Bubu nggak kebayang sama sekali kalau di dalam mal bisa ada museum. Tapi ternyata di Lippo Mall Nusantara hal itu bisa dilakukan… :) 


Di tengah hiruk-pikuk pusat perbelanjaan modern, terdapat sebuah ruang yang nggak terlalu besar namun sarat makna yang membawa kita kembali ke masa perjuangan bangsa.


Yuk, Bubu ajak jalan-jalan ke Museum Perjuangan Indonesia di Lippo Mall Nusantara, Jakarta!



Mengusung Teknologi Modern,  Penuh Semangat Nasionalisme

Museum ini bukanlah museum pada umumnya yang kita temukan di area bersejarah atau bangunan tua. Justru letaknya berada di dalam lingkungan komersial modern. 


Inilah yang membuatnya jadi unik dan menarik. Sebuah museum sejarah berdiri di tengah mal yang biasanya lebih identik dengan gaya hidup dan hiburan. Namun siapa sangka, kehadiran musuem ini mampu menjadi sumber edukasi yang menyentuh hati bagi para pengunjung, termasuk generasi muda yang datang sekadar untuk jalan-jalan, makan atau belanja.


Saat pertama kali memasuki area museum, Bubu langsung disambut dengan suasana yang dramatis, diiringi oleh musik nasionalis yang mengalun. Atmosfernya seolah membawa kita ke masa lalu, namun dengan sentuhan teknologi masa kini. 


Di museum ini, nggak ada panel cetak berisi teks sejarah seperti di museum konvensional pada umumnya. Sebagai gantinya, seluruh informasi ditampilkan melalui layar LED interaktif yang menampilkan animasi, dokumenter, foto para pahlawan, hingga ilustrasi digital bergaya kekinian.


Menariknya lagi, nih, animasi yang disajikan sampai ke area langit-langit museum, lho. Makanya menurut Bubu kesannya jadi lebih dramatis gitu. :)


Baca Juga: Review Millenium Hotel Sirih Jakarta



Deretan Pahlawan Nasional yang Menginspirasi

Museum ini menyuguhkan deretan tokoh-tokoh pahlawan nasional yang memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari penjajah. Beberapa di antaranya adalah  Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Soedirman, Frans Kaisiepo, M. H. Thamrin, Hasyim Ning, Soebianto Djojohadikusumo, Maria Walanda Maramis, W. R Supratman, R. A. Kartini, dan Sarbini Martodihardjo.


Tiap pahlawan ditampilkan di layar dengan narasi yang menggambarkan kontribusi mereka terhadap perjuangan bangsa.


museum-perjuangan-indonesia-lippo-mall-nusantara

Nggak hanya 11 pahlawan nasional yang ditampilkan, tapi museum ini juga mengharga para pahlawan tak dikenal yang jasanya juga besar bagi bangsa kita. Jadi di satu layar ada informasi mengenai pahlawan tak dikenal ini. 



Air Mancur dan Lagu Kebangsaan yang Menyentuh

Nggak hanya menyajikan sejarah melalui layar, museum ini juga menghadirkan pertunjukan air mancur mini yang disinkronkan dengan lagu-lagu nasional. 


Air mancur tersebut menari seirama dengan alunan lagu seperti Bangun Pemudi Pemuda, Satu Nusa Satu Bangsa, dan lagu-lagu nasional lainnya. Mendengar lagu-lagu tersebut sembari melihat animasi di sekeliling di tengah riuhnya mal, pengunjung seperti bisa merasakan keharuan yang mendalam.


museum-perjuangan-indonesia-lippo-mall-nusantara


Oiya, untuk bisa menyaksikan pertunjukkan air mancur menari ini bisa dilihat setiap jamnya selama sekitar 15 menit, ya. 


Baca Juga: Museum Betawi Setu Babakan Jakarta



Museum Kecil, Namun Kaya Makna

Ukuran Museum Perjuangan Indonesia ini memang nggak besar, bahkan bisa dibilang hanya seluas satu unit tenant di dalam mal. 


Namun, jangan salah sangka. engan pendekatan multimedia yang cerdas, museum ini berhasil mengemas banyak informasi dalam ruang terbatas tanpa membuat pengunjung bosan.


Bubu justru merasa ukuran yang kecil ini menjadi nilai tambah tersendiri. Karena letaknya yang strategis dan tampilannya yang modern, pengunjung mal bisa mampir sejenak untuk belajar sejarah tanpa harus keluar dari aktivitas utama mereka. Museum ini seakan menjembatani edukasi dan hiburan secara harmonis.


Lokasinya juga strategis di bagian tengah foodcourt Lippo Mall Nusantara. Jadi kalau pas ke mall tersebut dan lagi makan di foodcourt, bisa banget sambil menikmati museum ini. 


Baca Juga: Belajar Sejarah dan Kepurbakalaan di Museum Borobudur


Edukasi yang Relevan di Tempat Tak Terduga

Yes, yang membuat Bubu paling terkesan adalah keberanian pengelola menghadirkan museum di dalam sebuah mal modern. Ini bukan hal yang umum di Indonesia. Biasanya, mal hanya menyediakan ruang untuk hiburan atau komersial. Tapi di Lippo Mall Nusantara, mereka menghadirkan ruang edukasi yang bernilai tinggi.


Bagi keluarga yang membawa anak, museum ini bisa menjadi tempat perhentian singkat yang menyenangkan dan mendidik. Bagi remaja, ini bisa jadi tempat belajar sejarah yang nggak membosankan. Dan bagi orang dewasa seperti Bubu, ini menjadi pengingat bahwa perjuangan bangsa tidak boleh dilupakan, sekalipun kita hidup di era yang serba digital.


museum-perjuangan-indonesia-lippo-mall-nusantara


Kehadiran Museum Perjuangan Indonesia di Lippo Mall Nusantara menunjukkan bahwa sejarah bisa disampaikan dengan cara yang relevan dan menarik, bahkan untuk generasi muda yang hidup di tengah dunia digital. Melalui perpaduan teknologi LED, animasi AI, pertunjukan air mancur, dan musik nasional, museum ini berhasil menyentuh hati pengunjung tanpa harus terkesan kuno.


Bagi kamu yang sedang berada di area sekitar Lippo Mall Nusantara, jangan ragu untuk mampir ke museum ini. Luangkan waktu beberapa menit saja, dan kamu akan keluar dengan perasaan baru lebih bangga, lebih sadar, dan lebih cinta pada tanah air. :) Oiya, untuk menikmati Museum Perjuangan Indonesia ini juga tanpa dipungut biaya, ya!


Dita Indrihapsari (Bubu Dita)

@rumikasjourney


Rute Walking Tour Chinatown, Menyusuri Jejak Tionghoa di Jakarta

rute-walking-tour-chinatown-jakarta


Bubu sudah beberapa kali ikut walking tour di Jakarta. Namun rute Chinatown belum pernah sekalipun Bubu ikuti. Padahal menurut teman-teman walking tour, rute Chinatown jadi salah satu rute paling favorit. Selain melewati banyak  tempat bersejarah, rute Chinatown juga dikenal sebagai rute yang banyak jajanannya… :D 


Akhirnya kesempatan untuk mengikuti walking tour Chinatown pun tiba. Sebenarnya duluuu sekali pas Bubu masih SD atau SMP, Bubu pernah diajak mama ke kawasan Chinatown juga, tepatnya ke Petak Sembilan. Agak lupa-lupa inget, sih. Kayaknya dulu mama mau belanja sesuatu di sana. Paling ingat ada yang jual swike atau kodok! :D 


Nah, kali ini Bubu benar-benar menyusuri kawasan Chinatown dengan lebih dalam dan penuh makna melalui walking tour bersama Jakarta Good Guide. 


Tur yang dipandu oleh Kak Ara ini membuka mata Bubu tentang sejarah panjang dan warisan budaya masyarakat Tionghoa di Jakarta yang masih bisa kita lihat hingga kini. Menjelajah ke mana saja di rute walking tour Chinatown? Simak cerita Bubu di bawah ini, yuk…



1. Harco Glodok, Dari Penjara Menjadi Pusat Elektronik

Rute dimulai dari Harco Glodok. Tempat ini jadi meeting point untuk peserta walking tour dan tour guide berkumpul. 


Harco Glodok merupakan sebuah pusat perbelanjaan elektronik di kawasan Glodok. Siapa sangka, dulunya tempat ini adalah lokasi sebuah penjara besar zaman kolonial. 


harco-glodok-chinatown


Penjara ini dulu menahan banyak orang-orang etnis Tionghoa. Penjara ini juga pernah menahan tokoh besar seperti Bung Hatta serta personel band legendaris Indonesia, Koes Plus. 


Mereka ditahan bukan karena kejahatan, tetapi karena perjuangan dan ekspresi seni mereka yang dianggap membahayakan.


Kini, tempat yang dulunya penuh derita telah berubah menjadi pusat kegiatan ekonomi. Namun, sejarah kelamnya tetap membekas dalam cerita yang disampaikan Kak Ara.


Baca Juga: Private Walking Tour Kebun Raya Bogor



2. Pantjoran Tea House, Siap Menyambut Siapa Saja dengan Secangkir Teh

Setelah berjalan kaki sebentar, kami tiba di gerbang masuk kawasan Chinatown, yang ditandai dengan keberadaan Pantjoran Tea House. Bangunan ini bukan sekadar kedai teh, melainkan simbol keramahan warga Tionghoa.


Di bagian depan, ada meja kecil dengan delapan teko teh dan gelas-gelas kertas. Teh ini bisa dinikmati gratis oleh siapa pun yang lewat. Hal ini mengikuti tradisi patekoan dari seorang Kapiten China bernama Gan Djie yang membagikan teh gratis dengan menaruh delapan teko teh di depan kantornya untuk orang-orang di sekitarnya.


pantjoran-tea-house-chinatown


Di fasad depan, juga terdapat deretan foto-foto lama yang menggambarkan suasana Pecinan tempo dulu, sebuah pengingat akan sejarah panjang kawasan ini.



3. Tay Seng Hoo, Toko Obat Legendaris di Chinatown

Pemberhentian berikutnya adalah Tay Seng Hoo, toko obat yang telah berdiri sejak 1930. Di sini dijual berbagai ramuan herbal, pil, dan minyak khas pengobatan Tionghoa. 


Kak Ara menjelaskan bahwa toko ini masih mempertahankan gaya pelayanan klasik, yaitu pelanggan bisa berkonsultasi langsung dan mendapatkan ramuan yang disesuaikan dengan kondisi mereka.


tay-seng-hoo-rute-walking-tour-chinatown-jakarta


Saat Bubu masuk ke dalam terlihat kalau interior toko obat ini masih sangat otentik dengan rak kayu dan laci kecil untuk menyimpan berbagai bahan herbal. Rasanya seperti masuk ke mesin waktu!


Tay Seng Hoo berada di deretan ruko-ruko tak jauh dari gerbang Chinatown dan Pantjoran Tea House.


Baca Juga: Rute Walking Tour Depok Lama



4. Sinar Pancoran, Surganya Camilan Manis

Walking tour kemudian dilanjutkan ke toko manisan legendaris yang menjual beragam permen, kue kering, dan camilan khas Tionghoa bernama Toko Sinar Pancoran. 


Nuansa nostalgia langsung terasa begitu Bubu melihat bagian depan toko. Memang tokonya nggak besar, tapi ramai dengan aneka permen dan camilan yang dijual di sana. :D


sinar-pancoran-rute-walking-tour-chinatown-jakarta


Sinar Pancoran bukan hanya tempat belanja, tetapi juga bagian dari tradisi. Di sinilah banyak keluarga membeli kebutuhan perayaan penting seperti Cap Go Meh dan Imlek.


Oiya, bagi Manteman Musli harap hati-hati kalau membeli permen atau camilan di sini, ya. Pastikan kalau yang Manteman konsumsi halal, ya. Soalnya ada juga yang non-halal di sini. 



5. Sukaria, Toko Perlengkapan Sembahyang

Nah, toko berikutnya yang Bubu dan rombongan tour sambangi adalah Toko Sukaria. Toko ini menjual perlengkapan sembahyang Tionghoa seperti kertas kim chua, dupa, lilin merah, hingga replika uang dan barang-barang yang akan dibakar untuk orang yang meninggal atau untuk leluhur . 


Kak Ara menjelaskan bahwa membakar barang-barang ini adalah simbol pengiriman “hadiah” kepada orang yang telah tiada.


toko-sukaria-rute-walking-tour-chinatown-jakarta


Melihat berbagai replika modern seperti tas branded, mobil mewah, bahkan smartphone dari kertas, membuat Bubu jadi membuka mata dengan bagaimana tradisi bisa beradaptasi dengan zaman. 


Tradisi ini memang menarik banget. Dan tentunya beda dengan tradisi di agama dan budaya yang Bubu anut. 


Namun bagi Bubu hal ini bukanlah hal baru bagi Bubu. Saat kuliah Komunikasi Budaya dulu, Bubu pernah belajar juga soal ini. Bahkan di acara festival budaya melakukan presentasi tentang bagaimana budaya mengirimkan barang ke orang yang telah meninggal di budaya Tionghoa. 



6. Vihara Dharma Bhakti, Tempat Ibadah Vihara Tertua di Jakarta

Di kawasan pecinan Jakarta pastinya juga ada beberapa tempat ibadah yang kami eksplorasi. Salah satunya adalah Vihara Dharma Bhakti. Begitu memasuki kawasan vihara ini, Bubu melihat cukup banyak orang-orang yang duduk di depan gerbang masuknya. Ternyata mereka di sana untuk meminta berkah kepada siapa saja yang ada di vihara, terutama yang beribadah. 


Namun karena Bubu ke sana di saat weekend memang vihara ini nggak terlalu banyak pengunjung. Tapi tetap ada saja yang datang, mengambil hio, berdoa, dan beribadah di sana. 


vihara-dharma-bakti-chinatown


Didirikan pada tahun 1650, Vihara Dharma Bhakti menjadi vihara tertua di Jakarta dan menjadi pusat keagamaan sekaligus sosial bagi komunitas Tionghoa. 


Meskipun beberapa waktu lalu sempat mengalami kebakaran dan ada bagian yang masih dipugar dan nggak bisa dimasuki, masih ada bangunan lainnya yang masih kokoh berdiri dengan ornamen khas Tionghoa. 


Vihara Dharma Bhakti menjadi rumah untuk banyak dewa termasuk Dewi Kwan Im. Di dalam vihara, aroma dupa memenuhi udara. Beberapa lilin besar juga menyala terang menyambut pengunjung.


Baca Juga: Liburan Seru di Jatim Park 1, Worth It Nggak, Sih, Bawa Keluarga?



7. Gereja Katolik Santa Maria de Fatima, Perpaduan Budaya dan Iman

Tak jauh dari Vihara Dharma Bakti, berdiri sebuah gereja Katolik bernama Santa Maria de Fatima yang arsitekturnya menyerupai rumah khas Tionghoa. Gereja ini dibangun abad ke-19 dan menjadi rumah seorang kapitan Tionghoa. 


gereja-katolik-santa-maria-de-fatima-chinatown


Lalu di tahun 50-an, bangunan ini diambil alih oleh seorang misionaris bernama Matteo Ricci asal Italia. Dari situlah bangunan khas Tionghoa ini berubah fungsi menjadi gereja. Gereja Katolik Santa Maria de Fatima pun menjadi simbol akulturasi antara budaya Tionghoa dan agama Katolik.


Interior di dalam gereja tampak sederhana tapi tetap terlihat  anggun. Elemen Tionghoa terlihat dari hiasan lampion dan ornamen naga di beberapa sudut. 


Banyak warga Tionghoa Katolik beribadah di sini dan tempat ini pun menjadi saksi bagaimana budaya dan agama bisa hidup berdampingan.



8. Vihara Dharma Jaya Toasebio, Tempat Ibadah dan Pelestarian Budaya

Bubu dan rombongan tour kemudian melanjutkan perjalanan ke  Vihara Dharma Jaya Toasebio, yang tak kalah bersejarah. 


Vihara ini didirikan pada abad ke-18. Di sini, pengunjung juga bisa melihat bagaimana kelenteng tetap menjadi pusat aktivitas keagamaan sekaligus budaya.


vihara-dharma-jaya-toasebio-chinatown



9. Petak Enam, Wajah Baru Chinatown

Setelah menyusuri jejak masa lalu, kami sampai di tempat yang lebih modern, yaitu Petak Enam. Tempat ini merupakan food court modern yang tetap mempertahankan nuansa Tionghoa. Banyak gerai makanan legendaris dari kawasan Glodok yang kini menempati kios-kios rapi di sini.


petak-enam-chinatown


Petak Enam seperti jembatan antara masa lalu dan masa kini. Tempat ini cocok untuk beristirahat sambil menikmati kuliner khas seperti bakmi, es kopi, hingga kue keranjang.


Baca Juga: Itinerary Semarang 2 Hari 1 Malam



10. Pieces of Peace, Minum Teh dengan Filosofi

Penutup walking tour kami adalah tempat bernama Pieces of Peace, sebuah tempat minum teh yang mengajarkan filosofi minum teh ala Tionghoa. 


Tak sekadar mencicipi, kami juga diajak melihat tata cara penyajian teh yang penuh makna dan kesederhanaan. Tata cara membuat teh ala Tionghoa ini disebut juga dengan Gongfu Cha.


pieces-of-peace-chinatown-teh-gong-fu-cha


Walking tour Chinatown Jakarta bersama Jakarta Good Guide ini bukan sekadar jalan-jalan, tapi benar-benar perjalanan menyusuri jejak sejarah dan budaya yang masih hidup di tengah kota modern. 


Kak Ara sebagai pemandu memberi banyak insight menarik dan membuat pengalaman jalan kaki menyusuri kawasan Chinatown ini jadi lebih hidup.


Oiya, di walking tour kali ini Bubu juga beberapa kali jajan, seperti es tebu, es jeruk murni, roti kuku, mi pan, dan bakpia. Ada banyak lagi jajanan khas juga di Chinatown. Namun ada banyak juga yang non-halal, ya, Manteman. Jadi bagi Manteman muslim bisa lebih aware lagi kalau jajan di kawasan Chinatown... :) 


Dita Indrihapsari (Bubu DIta)

@rumikasjourney


Contact Form

Name

Email *

Message *