Kenapa tidak siang atau sore hari
kami ke sana? Yah, namanya juga seperti kata pepatah “manusia boleh berencana,
tapi Tuhan yang menentukan, kan.” : ) Lagipula, saat browsing saya melihat jam
buka Dusun Bambu pun hingga pukul 9 malam. Jadi, tidak salah juga, kan, datang
saat hari sudah gelap.
Sayangnya saya tidak mencari tahu
lebih lanjut lagi bagaimana kondisi saat malam hari di Dusun Bambu. Setelah dari
sana dan saya baru lihat-lihat di google image memang jarang (bahkan hampir tidak
ada) foto suasana Dusun Bambu di malam hari, kecuali resort dan kemah tempat
menginapnya. : )
Dan kenapa juga datang ke Dusun
Bambu saat malam menjadi hal yang tidak saya rekomendasikan kepada pembaca blog
ini jika hanya berkunjung dan tidak sekalian menginap di sana?
Mau
Lihat Apa?
Iya, segala keindahan Dusun Bambu yang
eksis di berbagai medsos tidak akan tampak jika gelap melanda. Mau lihat apa?
Penerangan di sana pun hanya seadanya. Resto Lutung Kasarung yang seperti
sarang burung itu pun sama sekali tidak kelihatan oleh mata saya, lho!
Mood
Jadi Hilang
Nah, karena enggak bisa melihat yang
indah-indah dan yang kece-kece di sana, mood jadi bisa hilang seketika. Apalagi
buat foto-foto, bhaaayyy! Saya yang biasanya rajin mengabadikan tempat dan
momen jadi males banget untuk mengambil foto. Hiksss…
Sepiiiii
Kami ke Dusun Bambu memang untuk
makan malam. Rencana itu tetap terlaksana, sih. Berhubung sudah lapar berat,
kami makan di Cafe Burangrang. Dan sepertinya kami satu-satunya customer saat itu! Tempat duduk di
sekeliling kami tidak ada orang sama sekali. Tempat segede gini cuma kami doang
gitu yang makan. Krik… krik… krik… : ) Tapi berasa eksklusif, deh. Hehehe…
Tidak Bisa Menikmati Apa-apa
Ya, paling-paling kami hanya bisa menikmati makan malam saja tanpa aktivitas lainnya. Padahal awalnya ke Dusun Bambu juga ingin mengajak Boo dan Mika main di playground-nya, Tapi berhubung sudah gelap, hal itu tidak bisa dilakukan. Saya juga gagal melihat eksotisnya pemandangan di tepi danau malam itu. Ya iyalaaah, gelap bok!
Kalau mau suasana seperti ini, datangnya pas malam, yaa.. |
Mau duduk di sini? Saya, sih enggak mauuuu... Hihihi |
Tidak Bisa Menikmati Apa-apa
Ya, paling-paling kami hanya bisa menikmati makan malam saja tanpa aktivitas lainnya. Padahal awalnya ke Dusun Bambu juga ingin mengajak Boo dan Mika main di playground-nya, Tapi berhubung sudah gelap, hal itu tidak bisa dilakukan. Saya juga gagal melihat eksotisnya pemandangan di tepi danau malam itu. Ya iyalaaah, gelap bok!
Jalan
Agak Horor, Yaaa…
Pas jalan pulang menuju penginapan,
baru, deh, terasa agak horor gimana gitu. Jalanan sudah agak sepi dan gelap
pula. Padahal baru jam 8 malam, lho!
Walaupun banyak minus-nya jika kita
berkunjung saat malam hari ke Dusun Bambu, tapi saya berusaha tetap bersyukur
bisa sampai ke sana. Begitu masuk tidak antri sama sekali! Padahal jika masih
terang pasti naik mobil wara-wiri untuk menuju Dusun Bambu akan ramai dan
mengantri.
Selain itu, makanan yang disajikan Cafe Burangrang pun lumayan enak, kok. Saya memesan nasi goreng smoked beef dan hot chocolate. Kedua menu itu alhamdulillah disukai Boo. Saya menghabiskannya berdua dengan Boo. Sedangkan Yaya Indro memesan sate maranggi yang menurutnya juga lumayan okelah rasanya.
Terus bagaimana dengan Mika? Sesampainya di Dusun Bambu Mika sudah tidur dengan pulas. Karena itulah kami memilih tempat duduk di dalam Cafe Burangrang yang terdapat sofa sehingga Mika bisa dibaringkan. : )
Sampai kami pulang dari Dusun Bambu saya masih merasa rada bete. Mungkin karena Yaya menyadari itu akhirnya keesokan harinya kami pun ke Dusun Bambu lagi! Tapiiii, tentu saja saat matahari masih bersinar dengan terangnya. Hahaha...
-Bubu Dita-
Terus bagaimana dengan Mika? Sesampainya di Dusun Bambu Mika sudah tidur dengan pulas. Karena itulah kami memilih tempat duduk di dalam Cafe Burangrang yang terdapat sofa sehingga Mika bisa dibaringkan. : )
Sampai kami pulang dari Dusun Bambu saya masih merasa rada bete. Mungkin karena Yaya menyadari itu akhirnya keesokan harinya kami pun ke Dusun Bambu lagi! Tapiiii, tentu saja saat matahari masih bersinar dengan terangnya. Hahaha...
-Bubu Dita-
14 komentar
Bener nih bisa jadi pembalajaran klo mau kesana
ReplyDeletemampir ke blog aku ya
http://dolinafatitela.blogspot.co.id/
Iya Kak, jangan sampe kecele kayak aku, ya.. hehe.. triims sudah mampir.. :)
Deletereviewnya bagus salam kenal min
ReplyDeletesalam kenal jg kak, trims udah mampir.. :) kpn2 pingin ke gresik, aah.. hehe :D
DeleteSetujuuu saya jg prnh kesana pas malem krn kesasar.. Makannya biasa aja rasanya harganya yang luar biasa mahalnya hehhehe
ReplyDeleteWalaaah, karna kesasar malah jd mampir mba. Rada spooky kan jalannya.. Iyes, mba, buat harganya memang agak pricey yaa..
Deletewaaahhh jgnkan malam, pas matahari msh terang aja blm prnh ke dusun bambu :D.. sayang penerangannya kalo malam remang2 ya mbak.. coba kalo dipsang lampu, jd suasana dusunnya ttp ada, kayaknya org2 juga bakalan betah sampe tutup ya...
ReplyDeleteIya Mba Fanny, sayang banget kurang terang jadi gak kelihatan apa2 deh.. Padahal kalo siang bagus tempatnya mba..
DeleteAku belum ke dusun bambu ihik ihik ihik
ReplyDeleteKak Cum mainnya jauh mulu siiih ahahaha.. :D
DeleteJadi pengen tahu dusun bambu, yang pasti saya mau ikut saran mba Dita, siang hari aja :)
ReplyDeleteHihi, iya Mba Nunu kalo ke sana jangan malem mba, rugiii.. :D
DeleteInsting Mika kuat banget. Lebih baek bobo daripada menikmati sesuatu yg ga keliatan hehehe...nice tips taaaa
ReplyDeleteHihi iya Jaaw, untung aja Mika udah tidur.. ;D
Delete